Seorang siswi di Texas, Amerika Serikat, Villaneuva menerima penghargaan 'paling mungkin jadi teroris' dari guru di sekolahnya. Gurunya menganggap penghargaan ini sebagai lelucon, namun hal ini berakibat pada rasa tak nyaman Villaneuva berada di sekolah.

Sebelum menerima penghargaan, Villanueva berkata gurunya sempat mengatakan ini hanya untuk lelucon dan jangan sampai diambil hati.

"Dia (guru) mengatakan takut untuk menyerahkan penghargaan ini karena dia tidak tahu apa yang mungkin terjadi. Kemudian mereka tertawa," ujarnya seperti dilansir merdeka, Kamis 1 Juni 2017.

Villanueva juga mengungkapkan ada tiga penghargaan "menyinggung" lain yang diberikan kepada temannya, seperti "pelajar yang mudah nangis karena hal sepele", "pelajar yang bakal jadi gelandangan", dan "pelajar yang mudah bergabung dengan kulit putih".

Tidak hanya Villanueva, ibunya pun merasa tak senang dengan penghargaan tersebut. Bahkan dia ikut dibuat meradang karenanya.

"Saya sangat kecewa dan benar-benar marah karena penghargaan itu. Saya bahkan terkejut karena selama ini Villanueva itu anak yang cerdas dan tak pernah dihukum gara-gara tidak disiplin," ungkap ibu Villanueva, Ena Hernandez.

Gara-gara menerima penghargaan itu, kini Villanueva merasa tak nyaman berada di sekolah.

Pemberian penghargaan itu juga mengundang kecaman dari publik. Mereka menganggap bahwa hal berbau teroris tidak bisa dijadikan lelucon seperti itu. Terlebih, penghargaan itu diberikan selang sehari setelah terjadi pemboman di konser Ariana Grande di Manchester Arena, Inggris.

"Teroris itu hal besar. Apa mereka tidak melihat yang terjadi di konser Ariana Grande beberapa waktu lalu? Mereka bergurau dengan hal itu? Ini bukan hal lucu dan bisa dijadikan bahan candaan," kata seorang netizen.
- See more at: http://www.riau24.com/berita/baca/72....u8nJK11H.dpuf