VIVA.co.id – Meski Anies Baswedan dan Sandiaga Uno belum resmi menjabat Gubernur DKI Jakarta terpilih, tapi sudah banyak usulan dari kubu Gubernur DKI terpilih ini untuk mencopot pejabat-pejabat yang pernah diangkat mantan Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama.

Salah satu nama yang diusulkan untuk dicopot dan segera diganti ialah, Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, William Sabandar.
William diusulkan untuk dicopot dari jabatannya oleh Wakil Ketua Pemenangan Anies-Sandi, yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik.

Menurut Taufik, William harus dicopot karena diduga telah mempermainkan kebijakan tentang wacana perpanjangan depo atau stasiun MRT sampai Ancol Timur.
"Ini dipikir rakyat bodoh semua apa sama Dirut MRT. Makanya saya saranin suruh berhentiin saja," kata Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin 29 Mei 2017.

Meski wacana William itu akhirnya batal, Taufik mengatakan, kajian awal pembangunan transportasi berbasis rel di tengah kota ini sudah dirancang Jepang bersama pemerintah Indonesia. Kajian tersebut menyatakan, pekerjaan MRT Fase I menghubungkan Lebak Bulus Bundaran HI dan Fase II Bundaran HI - Kampung Bandan.

Apalagi, seluruh pembiayaan MRT merupakan pinjaman luar negeri yang ditanggung antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
"Dari Kampung Bandan itu (total biaya) Rp20 triliun. Dari Kampung Bandan ke Ancol Timur itu Rp11,6 triliun. Jadi orang DKI itu belum lahir sudah punya utang. Makanya jangan gegabah. Itu yang saya pertanyakan mau Pansus, kita mau telusuri siapa yang usul itu," kata Taufik.

Permintaan perombakan jabatan di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, tak kali ini saja dilontarkan Taufik. Taufik juga ingin, Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih nanti Anies Baswedan-Sandiaga Uno untuk mengevaluasi para pejabat di DKI setelah dilantik. Ia berharap, dalam menjalankan roda pemerintahan Anies-Sandi didukung pejabat yang memiliki visi misi dengan program kerja yang dijanjikan saat masa kampanye.

"Harus yang se-visi dong dengan Gubernur (baru). Tidak mungkin dong orang lain," kata Taufik, 26 April 2017.