- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Antisipasi ISIS, Pelabuhan Sulawesi Utara Perketat Penjagaan


TS
stratovarius666
Antisipasi ISIS, Pelabuhan Sulawesi Utara Perketat Penjagaan

Antisipasi ISIS, Pelabuhan Sulawesi Utara Perketat Penjagaan
TEMPO.CO, Manado - Seluruh pelabuhan di wilayah perairan Sulawesi Utara meningkatkan serta memperketat penjagaan terkait teror ISIS di Marawi, Filipina. Dikhawatirkan, Sulawesi Utara menjadi lokasi tujuan utama para pemberontak Islamic State of Iraq and Syria atau ISIS usai menyerbu di Kota Marawi Fiipina Selatan yang memang berbatasan dengan Sulawesi Utara.
Kepala Kantor Pelabuhan Amurang, Minahasa Selatan, Eidy Djafar mengatakan telah berkoordinasi dengan polisi, marinir, dan TNI Angkatan Darat untuk menambah pengamanan di pelabuhan. "Walaupun masih sebatas isu masuknya ISIS, tapi perlu diantisipasi sejak awal," kata dia, Rabu 31 Mei 2017. (Baca: Waspadai Dampak Teror ISIS di Marawi, TNI Gelar Pasukan Wilayah)
Apalagi, dia melanjutkan, Sulawesi Utara begitu dekat dengan lokasi penyerangan di Filipina. "Namun, saya berharap hal itu tidak terjadi karena keamanan di Sulut sangat ketat," kata Djafar.
Komando Daerah Militer (Kodam) XIII/Merdeka yang memiliki kantor di Kota Manado, juga telah memperketat pengawasan dan pengamanan pulau-pulau terluar Indonesia, khususnya di perairan Sulawesi Utara.
Wakil Kepala Penerangan Kodam XIII/Merdeka Letkol Inf Vipy Amuranto Pranoto mengatakan pascapenyerbuan lalu, TNI Angkatan Darat melalui Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Pengawasan Pulau-pulau Terluar dengan melibatkan ratusan personel, terus melakukan penjagaan. (Baca: Dukung Filipina Berantas ISIS, Setnov: Teroris Tak Punya Agama)
"Hingga kini situasi masih kondusif dan terkendali. Tapi TNI tetap meningkatkan pengawasan terutama bagi orang–orang yang tidak kita kenal ataupun orang–orang Filipina yang masuk ke Indonesia," kata Pranoto.
Pranoto menjelaskan perairan Sulawesi Utara bersama Kalimantan dan Maluku sebelumnya dikenal sebagai tiga tempat perairan yang paling rawan penyeludupan, baik kegiatan penangkapan ikan ilegal maupun jalur transit para teroris.
"Kami imbau masyarakat turut membantu aparat kemanan agar senantiasa menginformasikan jika melihat ada kegiatan atau orang-orang mencurigakan atau orang tidak dikenal yang masuk ke wilayah perairan Indonesia," tutur Pranoto. (Baca: Milisi ISIS Asal Indonesia Tewas di Marawi)
Sementara itu, Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara juga mengambil langkah antisipasi. Sejak Senin 29 Mei 2017 lalu, telah mengirim ratusan personel untuk patroli di wilayah perbatasan Sulawesi Utara–Filipina, yang mencakup dua kabupaten yakni Kepulauan Talaud dan Kepulauan Sangihe.
Wiayah Polda Sulut masuk perbatasan langsung dengan Filipina. Itu sebabnya, ada kemungkinan kerawanan konflik terus menerus. "Karena itu Polda Sulut melakukan pengawasan wilayah perbatasan," kata Kabid Humas Polda Sulut Kombes Ibrahim Tompo.
https://m.tempo.co/read/news/2017/05/31/078880253/antisipasi-isis-pelabuhan-sulawesi-utara-perketat-penjagaan
Mari kita basmi fpi hti dkk gans demi NKRI!

0
4.8K
40


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan