BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Kaus pemilu, perkenalan Setya Novanto-Andi Narogong, dan proyek e-KTP

Tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan KTP berbasis elektronik (e-KTP) Andi Agustinus alias Andi Narogong bersiap menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Senin (22/5).
Sidang lanjutan untuk kasus dugaan korupsi pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP) kembali digelar di Pengadilan Tipikor Jakarta, Senin (29/5/2017). Pengusaha Andi Agustinus alias Andi Narogong mengakui kenal dengan politisi Golkar, Setya Novanto.

Andi mulanya kenal Novanto karena urusan percetakan kaus pemilu pada 2009 lalu. "Saya kenal dengan Pak Setya Novanto, saya kenal. Saya kenal waktu itu ada urusan mengenai kaus pemilu, sekitar tahun 2009. Beliau memesan kaos-kaos dan atribut kampanye," kata Andi saat bersaksi untuk terdakwa Irman dan Sugiharto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Senin (29/5/2017).

"Bagaimana Novanto bisa memesan atribut kampanye ke perusahaan Andi?" tanya Jaksa.

Andi mengatakan pertama kali dikenalkan oleh seseorang bernama Herman yang datang ke pabriknya. Andi selanjutnya mengaku bertemu Setya Novanto sebanyak dua kali. Menurut Andi, pertemuan-pertemuan tersebut membahas mengenai atribut kampanye, tak ada hal lain.

Dalam surat dakwaan Irman dan Sugiharto, Andi disebutkan bertemu Setya Novanto di Gran Melia untuk membahas proyek e-KTP pada Februari 2010. Dalam pertemuan tersebut hadir pula Irman, Sugiharto, dan mantan Sekjen Kemendagri Diah Anggraini. Namun, Andi membantah telah bertemu Novanto di Gran Melia.

Andi disebutkan aktif berperan dalam proses penganggaran dan pengadaan proyek e-KTP. Dia disebut telah memberikan sejumlah uang kepada para anggota DPR dan pejabat di Kementerian Dalam Negeri.

Adapun Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto yang disebut sebagai "pemegang" proyek e-KTP. Pengacara Hotma Sitompul membenarkan bahwa Novanto merupakan pihak "pemegang" proyek e-KTP. Hotma mengetahui dari kliennya, yakni Paulus Tanos yang merupakan Direktur Utama PT Sandipala Arthaputra.

Dalam persidangan, Andi mengaku memberikan uang kepada pejabat Kementerian Dalam Negeri. "Uang yang saya berikan totalnya 1,5 juta dollar AS," ujar Andi kepada jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Uang tersebut diserahkan kepada Irman dan Sugiharto yang saat ini menjadi terdakwa dalam kasus e-KTP. Saat itu, Irman merupakan pelaksana tugas Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil.

Menurut Andi, pada tahun 2011 dia diminta Sugiharto datang ke ruangan Irman di Kantor Kemendagri.

Menurut Andi, dalam penyerahan uang, dia diwakili oleh adiknya, Vidi Gunawan. Sementara, Irman dan Sugiharto menugaskan bawahannya, Yoseph Sumartono.Pemberian pertama sebesar 500.000 dollar AS diserahkan di Cibubur Junction. Kemudian, 400.000 dollar AS di Holland Bakery, Kampung Melayu.

Selanjutnya, 400.000 dollar AS diserahkan di SPBU Kemang. Pada bulan April 2011, ia memberikan lagi uang 200.000 dollar AS. Menurut Andi, uang tersebut ia berikan karena yakin bahwa Irman dapat menentukan siapa pun untuk menjadi pemenang lelang dalam proyek pengadaan e-KTP.

Jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi juga mendeteksi adanya uang sekitar Rp83 miliar di dalam rekening Melianawati, kakak ipar tersangka korupsi e-KTP Andi Narogong. Selain menyimpan uang di kakak iparnya, Andi juga mengakui banyak menyimpan uang di keluarganya, terutama istri-istrinya.

Menurut Andi, hal itu dilakukan lantaran usahanya yang banyak itu terus bergerak bertransaksi. Karena itu dirinya juga menyerahkan sebagai kepengurusan perusahaannya kepada keluarganya.

"Uang kalau di istri-istri saya, ya berputar. Tapi kalau yang lain operasional saja Rp10 miliar, kalau habis saya kirim lagi," ujarnya.

Andi mengklaim usahanya terus berkembang. Ada bisnis garmen, asesoris dan lain sebagainya. Dengan begitu, menurutnya harus sering bolak-balik ke bank untuk mengurus transaksi keuangan.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...n-proyek-e-ktp

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Perlukah TNI dilibatkan dalam penanganan terorisme?

- Misteri 11 WNI di Marawi

- Otak-atik opini wajar tanpa kecuali BPK

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
720
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan