, Sisilia: Negara-negara G7 menghadapi kebuntuan yang tidak pernah terjadi sebelumnya, pada Sabtu 27 Mei 2017. Kebuntuan terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menolak seruan untuk melakukan tindakan bersama mengenai isu-isu hangat seperti perubahan iklim.

Mengawali perjalanan kepresidenan pertamanya ke luar negeri dengan penuh senyum, Trump mengakhirinya dengan umpatan, perdebatan dengan mitra Eropa Amerika mengenai anggaran militer, perdagangan, dan pemanasan global.

Motif abadi G7, yang merupakan bagian terbesar dari keluaran ekonomi global, adalah untuk memperjuangkan perdagangan bebas.

Pada pertemuan puncak tahun lalu di Jepang, Jepang mengeluarkan sebuah komunike yang panjang demi mendukung perlindungan proteksionisme, serta membantu pengungsi dan memerangi perubahan iklim.

Tapi saat itu, Barack Obama masih menduduki Gedung Putih. Hari ini, penerusnya menantang untuk keluar dari garis kebijakan G7.

"Dasar keputusannya pada akhirnya akan menjadi yang terbaik bagi Amerika Serikat," kata penasihat ekonomi terkemuka, Gary Cohn, tentang KTT tahunan di Sisilia, seperti dikutip AFP, Sabtu 27 Mei 2017.

Cohn merujuk pada apakah Trump akan mengeksekusi ancamannya untuk menjauh dari kesepakatan Paris dalam memerangi perubahan iklim.

Namun, bahasanya juga merangkum pelantar "Amerika Dahulu" yang mengangkat konglomerat properti tersebut ke kemenangan dalam pemilihan presiden, tahun lalu.

Asap gunung berapi

Itu berarti G7 tidak mungkin juga untuk mengembalikan terminologi yang digunakannya melawan proteksionisme, setelah Trump di Brussels pekan ini dilaporkan menggambarkan bahwa Jerman "buruk, sangat buruk" dalam praktik perdagangan mereka.

Klub demokrasi terkemuka juga tampaknya tidak memenuhi deklarasi tahun lalu tentang pengungsi dan migrasi -- semacam bahasa yang merupakan kutukan bagi Gedung Putih yang hendak memberlakukan larangan pada para wisatawan asal enam negara berpenduduk mayoritas Muslim.

KTT tersebut mencapai kesepakatan, pada Jumat 26 Mei, dalam mendukung seruan Inggris yang meminta penyedia layanan internet dan perusahaan media sosial agar menindak konten daring jihad secara langsung, setelah 22 orang tewas dalam pengeboman konser di barat laut Inggris, awal pekan ini.

G7, yang didesak oleh Jepang, juga akan mengadopsi bahasa yang sama dengan Korea Utara setelah serangkaian uji coba rudal oleh negara bersenjata nuklir tersebut.

Diskusi Jumat di Sisilia berakhir dengan pertunjukan musik klasik di bawah bayang-bayang teater Yunani kuno dan gunung berapi di Gunung Etna.
http://internasional.metrotvnews.com...menang-sendiri