- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Rusia dan Tiongkok Tolak Sistem Antirudal Global Amerika Serikat


TS
methadone.500mg
Rusia dan Tiongkok Tolak Sistem Antirudal Global Amerika Serikat
MOSKOW, (PR).- Tiongkok dan Rusia sepakat bahwa aksi provokatif Korea Utara mengembangkan program nuklir seharusnya tak dijadikan alasan bagi Amerika Serikat untuk mengembangkan sistem antirudal global di Semenanjung Korea. Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dalam jumpa pers bersama mitranya, Menlu Tiongkok Wang Yi di Moskow, Jumat, 26 Mei 2017, seperti dilaporkan Reuters.
Pernyataan kedua menteri dilontarkan di tengah upaya Amerika Serikat menempatkan sistem antirudal THAAD di Korea Selatan. Proses pemasangan antirudal THAAD sudah dimulai sejak akhir bulan lalu. Kendati sistem ini sangat canggih untuk menghalau setiap serangan rudal dari Korea Utara, banyak warga Korea Selatan dan negara tetangga tak setuju dengan penempatan antirudal THAAD tersebut. Pasalnya, mereka khawatir sistem antirudal tersebut akan menjadi target serangan rudal Korea Utara yang bisa membahayakan warga yang tinggal di sekitar lokasi pemasangan sistem antirudal THAAD.
Sistem THAAD ini dibuat berdasarkan perjanjian antara Amerika Serikat dan Korea Selatan pada tahun 2016 lalu. Namun pemasangannya belum sepenuhnya dilakukan di kawasan militer Korsel karena mendapatkan penentangan dari warga setempat.
Ketegangan
Selain mendapatkan protes dari warga yang khawatir rumah mereka akan terkena serangan Korea Utara, pemindahan antirudal THAAD juga telah meningkatkan ketegangan antara Amerika Serikat dan Korea Utara. Pasalnya, tindakan terbaru Amerika Serikat ini bisa jadi menyulut Korea utara melancarkan serangan rudal atau nuklirnya ke Korea Selatan dan wilayah lainnya, termasuk Amerika Serikat dan Jepang.
Selama bulan Mei ini Korea utara telah melakukan tiga kali uji coba peluncuran rudal. Semua uji coba tersebut gagal karena rudal-rudal jarak menengah tersebut jatuh di tengah perjalanan sebelum mencapai tujuan yang diinginkan.
Akibat ketidakpastian situasi di Semenanjung Korea ini, banyak warga khawatir perang antara Korea Utara dan Amerika Serikat akan terjadi. Apalagi pemerintah Kim Jong-un terus melontarkan pernyataan mengintimidasi yang membuat sejumlah negara yang secara geografis berdekatan dengan Pyongyang, menjadi cemas.
Para pengamat khawatir Pyongyang akan kembali merencanakan uji coba rudal lainnya. Oleh karena itu, mereka berharap ketegangan di Semenanjung Korea bisa dituntaskan lewat dialog untuk menghindari terjadinya konflik lebih besar.***s.
http://www.pikiran-rakyat.com/luar-n...serikat-401974
Pernyataan kedua menteri dilontarkan di tengah upaya Amerika Serikat menempatkan sistem antirudal THAAD di Korea Selatan. Proses pemasangan antirudal THAAD sudah dimulai sejak akhir bulan lalu. Kendati sistem ini sangat canggih untuk menghalau setiap serangan rudal dari Korea Utara, banyak warga Korea Selatan dan negara tetangga tak setuju dengan penempatan antirudal THAAD tersebut. Pasalnya, mereka khawatir sistem antirudal tersebut akan menjadi target serangan rudal Korea Utara yang bisa membahayakan warga yang tinggal di sekitar lokasi pemasangan sistem antirudal THAAD.
Sistem THAAD ini dibuat berdasarkan perjanjian antara Amerika Serikat dan Korea Selatan pada tahun 2016 lalu. Namun pemasangannya belum sepenuhnya dilakukan di kawasan militer Korsel karena mendapatkan penentangan dari warga setempat.
Ketegangan
Selain mendapatkan protes dari warga yang khawatir rumah mereka akan terkena serangan Korea Utara, pemindahan antirudal THAAD juga telah meningkatkan ketegangan antara Amerika Serikat dan Korea Utara. Pasalnya, tindakan terbaru Amerika Serikat ini bisa jadi menyulut Korea utara melancarkan serangan rudal atau nuklirnya ke Korea Selatan dan wilayah lainnya, termasuk Amerika Serikat dan Jepang.
Selama bulan Mei ini Korea utara telah melakukan tiga kali uji coba peluncuran rudal. Semua uji coba tersebut gagal karena rudal-rudal jarak menengah tersebut jatuh di tengah perjalanan sebelum mencapai tujuan yang diinginkan.
Akibat ketidakpastian situasi di Semenanjung Korea ini, banyak warga khawatir perang antara Korea Utara dan Amerika Serikat akan terjadi. Apalagi pemerintah Kim Jong-un terus melontarkan pernyataan mengintimidasi yang membuat sejumlah negara yang secara geografis berdekatan dengan Pyongyang, menjadi cemas.
Para pengamat khawatir Pyongyang akan kembali merencanakan uji coba rudal lainnya. Oleh karena itu, mereka berharap ketegangan di Semenanjung Korea bisa dituntaskan lewat dialog untuk menghindari terjadinya konflik lebih besar.***s.
http://www.pikiran-rakyat.com/luar-n...serikat-401974




anasabila dan sebelahblog memberi reputasi
2
1.8K
11


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan