Ustaz Arifin Iham menegaskan bahwa aksi bom bunuh diri bukanlah jihad, pernyataan ini merujuk pada aksi bom bunuh diri yang terjadi di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu malam (24/5/2017).

“Astagfirullahal adzhim… terorisme, barbarisme, bom bunuh diri, bom kimia, pembataian dan kekejaman lainnya bukanlah jihad dan itu bukan ajaran Islam,” tulis Arifin melalui akun Instaramnya, Kamis (25/5/2017).

Ustaz Arifin kemudian menjelaskan makna jihad yang sebenarnya. Menurutnya, jihad bisa menjadi wajib jika umat melakukan perang karena diperangi.

“Islam agama damai dan keselamatan, karena itulah disebut muslimun. Kaum para penyelamat, kaum yang suka damai,” imbuhnya.

“Kalaupun berperang karena kezaliman yang luar biasa terjadi pada umat yg mulia ini, berperang karena diperangi, berperang karena bela diri, di sini lah jihad itu menjadi wajib,” lanjutnya.

Arifin menambahkan, syariat jihad dibagi menjadi dua, jihadul harbi atau jihad perang dengan mengangkat senjata di wilayah umat Islam diperangi, seperti di Palestina, Afghanistan, Irak, Suriah, Afrika Tengah.

“Itupun dengan adab perang mulia, tidak boleh merusak tempat ibadah manusia, membunuh anak-anak, para wanita dan orang tua yang tidak berperang,” tulisnya.

Lebih lanjut, ustaz Arifin mengimbau agar masyarakat Indonesia melakukan jihadud da’wah atau jihad dakwah. Jihad dakwah bisa dilakukan melalui media sosial seperti Facebook, Twitter dan Instagram.

Tak lupa, ustaz Arifi mendoakan para korban bom bunuh diri di Kampung Melayu.

“Semoga saudara saudara kita dari sipil maupun polisi yg menjadi korban kezaliman di Kampung Melayu kemarin dirahmati Allah, diampuni semua dosa-dosa dan Allah jadikan kuburan mereka sebagai taman surga.. aamiin,” tutupnya.

Sekadar informasi, bom bunuh diri mengguncang Terminal Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur. Lima orang tewas dan 11 orang lainnya mengalami luka.

http://kriminalitas.com/ustaz-arifin...ukanlah-jihad/