- Beranda
- Komunitas
- Sports
- Liga Inggris
Usai Selamatkan Crystal Palace, Allardyce Pilih Pensiun
TS
Kaskus Sport
Usai Selamatkan Crystal Palace, Allardyce Pilih Pensiun
Manajer Crystal Palace Sam Allardyce mengundurkan diri dari jabatannya dan memilih pensiun dari dunia sepakbola.
Allardyce mengumumkan keputusannya itu lewat pernyataan resmi yang dirilis Selasa (23/5). Ia menyebut keputusannya itu sebagai hal yang sederhana.
Manajer berusia 62 tahun itu meninggalkan Selhurst Park setelah hanya lima bulan menangani tim sejak ditunjuk sebagai pengganti Alan Pardew di Palace.
Mantan manajer timnas Inggris itu mengatakan ini adalah waktu yang tepat untuk berhenti meski telah sukses membawa Palace bertahan di Liga Primer dan mampu meraih kemenangan atas Arsenal, Chelsea, dan Liverpool.
"Dalam beberapa hal, ini adalah keputusan yang sangat sulit, tapi di sisi lain ini juga keputusan yang sederhana," ungkap Allardyce seperti dikutip dari Goal Internasional.
"Saya akan selalu berterima kasih pada Crystal Palace dan [sang petinggi klub] Steve Parish yang telah memberikan saya kesempatan untuk pergi dengan kepala tegak setelah berhasil membantu klub tetap berlaga di Liga Primer."
"Tapi ada saatnya ketika Anda harus mengambil keputusan sesuai dengan yang Anda inginkan, dan itulah bagian yang sederhana bagi saya."
Dalam karirnya sebagai manajer, Allardyce juga pernah menangani Bolton Wanderers, Newcastle United, Blackburn Rovers, dan Sunderland. Ia merupakan manajer yang tidak pernah membuat timnya terdegradasi dari Liga Primer. Tapi ia juga merupakan sosok yang kontroversial setelah hanya menjabat sebagai manajer timnas Inggris selama 67 hari.
Allardyce tersangkut skandal serius setelah dalam laporan investigatif Daily Telegraph terekam kamera menyampaikan sejumlah perkataan kontroversial kepada reporter yang berpura-pura menjadi pebisnis yang hendak mengeruk profit dari bursa transfer Liga Primer Inggris.
Aturan FA yang melarang adanya kepemilikan pihak ketiga untuk pemain disebutnya "bisa diakali", dan eks pembesut Sunderland itu menjelekkan Roy Hodgson serta Gary Neville, juga menyebut keputusan FA merenovasi Wembley "bodoh".
Hal tersebut kemudian membuatnya kehilangan pekerjaan setelah hanya satu kali memimpin timnas Inggris berlaga. Pada September 2016 ia sukses membawa The Three Lions menang 1-0 di kandang Slovakia dalam ajang Kualifikasi Piala Dunia.
Allardyce mengumumkan keputusannya itu lewat pernyataan resmi yang dirilis Selasa (23/5). Ia menyebut keputusannya itu sebagai hal yang sederhana.
Manajer berusia 62 tahun itu meninggalkan Selhurst Park setelah hanya lima bulan menangani tim sejak ditunjuk sebagai pengganti Alan Pardew di Palace.
Mantan manajer timnas Inggris itu mengatakan ini adalah waktu yang tepat untuk berhenti meski telah sukses membawa Palace bertahan di Liga Primer dan mampu meraih kemenangan atas Arsenal, Chelsea, dan Liverpool.
"Dalam beberapa hal, ini adalah keputusan yang sangat sulit, tapi di sisi lain ini juga keputusan yang sederhana," ungkap Allardyce seperti dikutip dari Goal Internasional.
"Saya akan selalu berterima kasih pada Crystal Palace dan [sang petinggi klub] Steve Parish yang telah memberikan saya kesempatan untuk pergi dengan kepala tegak setelah berhasil membantu klub tetap berlaga di Liga Primer."
"Tapi ada saatnya ketika Anda harus mengambil keputusan sesuai dengan yang Anda inginkan, dan itulah bagian yang sederhana bagi saya."
Dalam karirnya sebagai manajer, Allardyce juga pernah menangani Bolton Wanderers, Newcastle United, Blackburn Rovers, dan Sunderland. Ia merupakan manajer yang tidak pernah membuat timnya terdegradasi dari Liga Primer. Tapi ia juga merupakan sosok yang kontroversial setelah hanya menjabat sebagai manajer timnas Inggris selama 67 hari.
Allardyce tersangkut skandal serius setelah dalam laporan investigatif Daily Telegraph terekam kamera menyampaikan sejumlah perkataan kontroversial kepada reporter yang berpura-pura menjadi pebisnis yang hendak mengeruk profit dari bursa transfer Liga Primer Inggris.
Aturan FA yang melarang adanya kepemilikan pihak ketiga untuk pemain disebutnya "bisa diakali", dan eks pembesut Sunderland itu menjelekkan Roy Hodgson serta Gary Neville, juga menyebut keputusan FA merenovasi Wembley "bodoh".
Hal tersebut kemudian membuatnya kehilangan pekerjaan setelah hanya satu kali memimpin timnas Inggris berlaga. Pada September 2016 ia sukses membawa The Three Lions menang 1-0 di kandang Slovakia dalam ajang Kualifikasi Piala Dunia.
0
2.4K
4
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan