- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Fenomena Gunung Kembar


TS
c4punk1950...
Fenomena Gunung Kembar
Quote:
Gunung Sumbing 3371 mdpl dan Gunung Sindoro 3150 mdpl
Sekelumit cerita asal mula gunung Sindoro dan Sumbing. Alkisah, hiduplah sepasang suami istri yang ditemani oleh dua orang anak laki-laki. Mereka hidup sebagai seorang petani, yang hidupnya selaras dengan ritme alam pedesaan. Pagi diawali dengan mencangkul, bercocok tanam. Siang, selepas sepenggalah sinar matahari, istirahat sejenak. Sore menjelang, tiba saatnya untuk pulang ke rumah. Demikian roda dinamika kehidupan setiap hari, nyaris tanpa perubahan. Akan halnya kedua anaknya, mereka selalu bertengkar sepanjang hari. Perilaku anak-anak yang sebenarnya hampir kita jumpai dalam setiap keluarga.
Karena mereka berdua selalu terlibat dalam pertengkaran, suatu ketika, kesabaran sang ayah melebihi batas. Akhirnya anak yang kedua terkena pukulan tangan ayah, mengakibatkan bibirnya robek (dalam bahasa setempat disebut “sumbing”). Hingga kini kedua anak tersebut diabadikan sebagai nama gunung Si(ndoro) dan si(sumbing). Ndoro adalah julukan kepada seseorang karena sikap santun, bijaksana dan selalu melindungi. Adapun sumbing diberikan kepada anak yang nomor dua karena tingkahnya. Gunung sumbing bila dilihat dari sisi timur atau barat akan terlihat bagian tengah robek, melengkung ke bawah.
Kisah Sindoro dan Sumbing tidak ada bedanya dengan legenda-legenda lain. Sangkuriang, Roro Jonggrang, Roro Kidul, Banyuwangi dll. KIsah-kisah itu ternyata memiliki nilai jual. Orang tak akan tertarik berkunjung ke Tangkuban Perahu, bila tak mendengar cerita Sangkuriang. Begitupula cerita rakyat dari Gunung Kembar ini.
Lereng gunung Sumbing dan Sindoro telah menjadi obyek wisata. Sisi barat Sindoro merupakan area perkebunan teh yang telah dikelola sejak jaman Belanda. Saat ini, perusahaan teh, tidak saja memproduksi hasil teh yang berkualitas, namun lokasi perkebunan juga dimanfaatkan untuk wisata keluarga. Bagi yang suka wista ke daerah dingin, perkebunan teh “Tambi” menawarkan sejumlah paket wisata. Adapun belahan sisi timur, merupakan lahan tanah yang subur untuk tembakau. Salah satu perusahaan rokok yang terkenal, disuplai dari lereng sindoro.
Puncak gunung Sumbing, telah lama menjadi daerah tujuan wisata, terutama bagi pecinta olah raga naik gunung. Hari yang dipastikan cukup ramai adalah menjelang 1 Muharram dan 17 Agustus. Dengan menyusur lewat kaki sebelah utara yang cukup landai, puncak sumbing menawarkan dahaga pelancong. Masyarakat setempat menjadi semakin bergairah menyambut turis lokal khususnya.
Jalur pendakian gunung Sindoro via Kledung adala jalur pendakian paling favorit bagi para pendaki. Jalur via Kledung memiliki tingkat kesulitan yang lumayan namun pemandangan yang ada di sepanjang jalur sungguh indah. Jalur Kledung inipun juga jalur yang paling familiar sehingga tingkat keamanannya terjamin selama pendaki tertib peraturan.
Untuk menuju basecamp Kledung kita hanya perlu menuju arah kaki gunung Sindoro arah Wonosobo. Basecamp Kledung letaknya di pinggir jalan besar sehingga tidak sulit untuk ditemukan. Ditambah lagi jalur Kledung Sindoro juga berdekatan dengan jalur Garung Sumbing.
Tips untuk transportasi: gunakanlah selalu teknologi misal GPS atau maps google. Yang penting kita ketahui dahulu titik kemananya. Hal lain nanti kita bisa bertanya kepada orang di jalan. Bertanya merupakan hal yang efektif.
BASECAMP JALUR KLEDUNG
Basecamp Kledung terletak di pinggir jalan dan ada pohon besar. Untuk pendaftaran Rp 7.000/orang parkir motor Rp 3.000/orang. Di basecamp yang kita lakukan adalah melakukan persiapan, pendaftaran anggota. Selain itu kita juga bisa makan dahulu atau tidur di basecamp. Pada jalur Garung ini kita akan menemui jasa ojek hantar sampai Pos I. Biayanya adalah Rp 15.000/orang/motor. Nah, yang mau bisa coba tuh. Setelah persiapan selesai, jangan lupa berdoa terlebih dahulu sebelum mulai mendaki.

Nah sekarang kita kalkulasikan waktu perjalanan naik tadi,
BASECAMP – Pos I (1,5 jam)
Pos I – Pos II Cawang (1 jam)
Pos II – Pos III Seroto (2 jam)
Pos III – Pos IV (1,5 jam)
Pos IV – Puncak (1,5 jam)
TOTAL = 7,5 jam. Untuk estimasi waktu turun bisa kita kurangi 20-40% menjadi sekitar 4-5 jam jam.
TIPS PENDAKIAN
Pilihlah hari yang bagus untuk mendaki, usahakan jangan waktu hujan
Latihan fisik seminggu sebelum hari H
Persiapkan tim dan perlengkapan yang akan dibawa . Jangan lupa bawa sesuatu misal benda kesayangan atau tulisan untuk seseorang supaya bisa foto bareng saat di puncak
Tim yang solid adalah 5-8 orang. Jika sedikit usahakan 3 orang (1 orang harus sudah pernah naik gunung)
Jangan sepelekan keselamatan. Pakai sandal atau sepatu gunung dan jaket gunung. Bawa makanan dan air secukupnya jangan terlalu sedikit dan jangan terlalu banyak. Yang paling penting jangan melanggar peraturan dan jangan buang sampah di gunung
Untuk pendakian Sindoro kita bisa naik pagi atau malam. Jika pagi bagusnya pukul 10-13. Jika malam 6-7
Dirikan tenda di tempat yang datar dan usahakan diselimuti pohon atau semak supaya tidak terkena angin gunung langsung
Jika ada anggota kelompok yang tidak bisa melanjutkan perjalanan sebaiknya ditemani. Atau jika sakit parah langsung beritahu dengan kelompok lain.
INFORMASI GUNUNG SINDORO
Nama: Gunung Sindoro
Ketinggian: 3.136 mdpl
Lokasi: Wonosobo, Temanggung Jawa Tengah
Tipe: Gunung berapi stratovolcano
Letusan terakhir: 1906
Kondisi: memiliki kawah, hutan, sabana, bukit, medan terjal bebatuan, masih kental dengan tradisi dan budaya
Jalur pendakian:
Jalur Kledung (Temanggung)
Jalur Sikatok/Sigedang-Tambi (Wonosobo) tercepat
Jalur Sibajak (Temanggung)
Jalur Jlumprit (Dusun Katekan)
Spot alam: lapangan, kawah, batu besar, bukit
Flora: edelweis, teh
Fauna: berbagai burung, ular dll
Sumber air: –
Hutan: hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung
Puncak: Puncak Kawah, Puncak Segoro Wedi
Jalur Gunung Sumbing
· Ada dua jalur yang bisa kita gunakan, yaitu Jalur Cepit (Desa Pager Gunung, Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung), dan Desa Garung yang lebih dekat dengan jalur ke Gunung Sumbing.
· Untuk akses ke jalur Garung, kita bisa lewat dari Magelang ke Dusun Garung, Desa Butuh, Kecamatan Kali Kajar, Wonosobo, Jawa Tengah (waktu tempuh dengan minibus sekira 1,5 jam).
· Dusun Garung – Desa Butuh adalah salah satu dusun terakhir yang menjadi entry point menuju puncak Gunung Sumbing, yaitu Puncak Buntu dengan ketinggian 3371 mdpl.
· Di dusun ini terdapat Pos Pendakian Gunung Sumbing dengan ketinggian sekira 1.543 mdpl. Jika terlalu sore atau malam, para pendaki biasanya menginap di pos ini atau di tempat Kepala Desa. Para pendaki juga mengisi penuh persediaan air dari pos ini.
· Dari Pos Pendakian ada dua jalur, masih disebut jalur baru dan jalur lama. Jalur lama, walau jarak dan waktu tempuhnya lebih dekat, sekarang agak jarang digunakan karena sering terjadi longsor.
· Jalur baru dan lama ini hanya beda satu punggungan dan saling bertemu sebelum sampai di Pucak Buntu.
· Melalui jalur baru, pendaki akan melewati ladang tembakau (kawasan Boswisen) – kawasan bukit Genus (kondisi jalan: tanah liat dan tanah merah berpasir) – Sedelupak Roto (kondisi jalan: tanah liat dan tanah merah berpasir) – kawasan Pestan (jalur pertemuan antara jalur baru dan jalur lama, kondisi jalan: penuh rerumputan dan pohon-pohon kecil) – Pasar Watu (kondisi jalan: jalannya menanjak dan berbatu) – Watu Kotak (ketinggian sekira 2.700 mdpl, kondisi jalan: tanah merah dan berbatu) – Puncak Buntu.
· Waktu tempuh pada umumnya untuk mendaki bisa mencapai 8 jam perjalanan dan untuk turun bisa mencapai waktu 5 jam perjalanan. Itu semua tergantung kondisi tim dan cuaca.
View gunung lain dari puncak: Gn. Sumbing, Slamet, Merapi, Merbabu, Ungaran, Lawu
Tarif daki: Rp 7.000/orang
TRANSPORTASI
Barat: Bus jurusan Purwokerto – Semarang
Timur: Bus jurusan Yogyakarta – Temanggung/Wonosobo

REFERENSI
http://munggahgunungyo.blogspot.com
https://mepauns.wordpress.com
Wikipedia
Quote:

Gunung Kembar 1 dan 2 Jawa Timur.
Terdapat beberapa gunung di sekitar Gunung Welirang-Arjuna diantaranya : Gn. Arjuna (3339 mdpl), Gn. Welirang (3156 mdpl), Gn. Kembar I (3051 mdpl), Gn. Kembar II (3126 mdpl), Gn. Ringgit (2477 mdpl). Gn. Arjuna- Welirang dapat didaki dan berbagai arah; arah Utara (Tretes), dan arah Timur (Lawang) dan dari arah Barat (Batu-Selecta).
Ada empat jalur yang bias ditempuh menuju puncak gunung Arjuno dan gunung Welirang yakni sebagai berikut:
1. Jalur Tretes
2. Jalur Lawang
3. Jalur Purwosari
4. Jalur Batu
Gunung Arjuna dengan ketinggian 3.339 mdpl, sejak jaman Majapahit sudah dijadikan tempat pemujaan. Seperti halnya gunung penanggungan yang terletak tidak begitu jauh dari gunung arjuna ini, keduanya banyak memiliki peninggalan sejarah berupa bangunan pemujaan. Dilereng-lereng gunung Arjuna yang berketinggian 3.339 mdpl tersebut banyak terdapat arca maupun candi peninggalan kerajaan Majapahit. Situs-situs kuno dan bersejarah ini banyak berserakan mulai dari kaki gunung sampai di puncak gunung arjuna
Situs-situs Candi dan patung pemujaan peninggalan Jaman Majapahit itu hanya dapat dijumpai di jalur pendakian Purwosari, yakni tepatnya dari desa Tambak watu kec. purwodadi, kab. pasuruan. Suasana angker dan penuh magis masih menaunginya, karena situs-situs tersebut masih sering didatangi para pejiarah untuk bermeditasi dan berdoa, terutama para penganut kejawen, sehingga situs-situs kekunaan di gunung Arjuna ini terawat dan terjaga dengan baik.
JALUR TRETES
Tretes merupakan tempat Wisata dan Hutan Wisata serta terdapat air terjun yang indah yaitu Air terjun Kakek Bodo. Di Tretes banyak tersedia hotel maupun Losmen, hawanya sejuk dan merupakan tempat peristirahatan yang nyaman. Dan Pos PHPA Tretes kita dapat langsung rnendaki Gunung Welirang dan juga Gunung Arjuno.
Setelah berjalan antara 4 – 5 jam ke arah barat daya dari Tretes kita dapat berhenti dan bermalam di pondok tempat orang mencari bijih belerang, disini terdapat air yang cukup melimpah untuk memasak atau mandi, Hampir setiap hari sekitar 20 — 30 orang buruh mencari dan membawa batu belerang ke Tretes.
Keesokan paginya pendakian dapat dilanjutkan ke puncak Welirang atau berbelok kita langsung kearah Gunung Arjuno. Perjalanan dari pondok sampai ke puncak Gunung Welirang, akan melewati hutan Cemara yang jalannya berbatu. Setelah berjalan 3 jam kita akan sampai di puncak Gunung Welirang. Di bawah puncak Welirang ada sebuah kawah yang menyemburkan gas belerang. Perjalanan dari Tretes sampai ke puncak Welirang memakan waktu 7 – 8 jam.
Bila kita akan melanjutkan penjalanan menuju Gunung Arjuno maka setelah sesampai di puncak Gunung Welirang kita berjalan turun ± 10 menit tepatnya ke arah selatan. Hutan yang dilalui adalah hutan cemara dengan melewati sebuah jurang dan pinggiran Gunung Kembar Idan Gunung Kembar II. Setelah berjalan 6 – 7 jam kita akan sampai di puncak Arjuno.
Tetapi sebelumnya kita akan melewati tempat yang dinamakan ;Pasar Dieng ; ketinggiannya hampir sama dengan puncak Gunung Arjuno dan terdapat batu yang sebagian tersusun rapi seperti pagar dan tanahnya rata agak luas. Dari sini untuk ke Puncak Gunung Arjuno hanya memakan waktu ± 10 menit.
Untuk mencapai Gunung Arjuno dan Gunung Welirang dibutuhkan waktu 5 sampai 6 jam. Puncak Gunung Arjuno anginnya sangat kencang dan suhunya antara 5 - 10 derajat celcius. Disini kita dapat menikmati suatu Panorama yang sangat indah terutama bila malam hari, kita dapat melihat ke bawah, kota - kota seperti Surabaya, Malang, Batu, Pasuruan. serta laut utara dengan kerlipan lampu - lampu kapal. Puncak G. Arjuno disebut juga dengan Puncak Ogal - Agil atau Puncak Ringgit. Disekitar puncak bisa mendirikan tenda untuk bermalam.
Rute turun dapat ke kota Lawang atau ke arah timur dengan melewati Hutan Cemara, Hutan tropis dan perdu. setelah itu kita akan melewati Perkebunan Teh Wonosari bagian utara. Turun ke arah Lawang lebih dekat dan menyingkat waktu daripada kembali ke arah Gunung Welirang / Tretes. Perjalanan turun ke arah Lawang kurang lebih 6 jam.
Tips Pendakian Gunung Kembar I dan II
1. Rencanakan perjalanan anda dan lebih baik bertanya kepada petugas atau warga sekitar
2. Persiapkan Fisik dan mental untuk lamanya pendakian yang akan ditempuh
3. Pelajari setiap medan dan rute yang akan ditempuh agar tidak terjadi kesalahan
4. Pempersiapkan perlengkapan yang efektif dan berdaya guna besar
5. Mengatur manajeman logistik dan bahan makanan yang mencukupi
6. Memperoleh izin dan melapor pada pos pendakian yang tersedia
7. Membawa baju hangat dan kupluk, karena pada saat malam suhu akan menurun
8. Tidak merusak alam dan menjaga lingkungan sebaik-baiknya
Referensi
Wikipedia
Epictio.com
Quote:
Bonus.


Diubah oleh c4punk1950... 21-05-2017 19:03
0
21.6K
Kutip
48
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan