- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Geekfest Jadi Wadah Kreativitas Anak Muda


TS
aghilfath
Geekfest Jadi Wadah Kreativitas Anak Muda
Spoiler for Geekfest Jadi Wadah Kreativitas Anak Muda:

Quote:
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mendukung acara Geekfest yang menjadi wadah kreativitas anak-anak muda yang digelar pemerintah kota setempat di gedung eks Siola, Surabaya pada 20-21 Mei 2017.
"Kini Surabaya sudah menjadi tempat berkumpulnya anak-anak muda secara maksimal," kata Tri Rismaharini di sela-sela sambutan di gedung eks-Siola, Surabaya, Ahad (21/5).
Menurut dia, sebagai bentuk apresiasi, Risma berjanji akan membangun tempat diskusi dan belajar untuk anak-anak muda di Gedung Siola lantai tiga. Ruangan tersebut akan dibuka selama 24 jam disertai mentor untuk mendidik dan menjawab pertanyaan dari mereka yang ingin belajar industri kreatif.
Jika gedung Siola tidak mencukupi, lanjut dia, pihaknya akan membangun gedung tambahan seluas 3.000 m2 dengan harapan anak-anak muda yang ingin belajar teknologi semakin bertambah. "Ruang sudah disiapkan, jadi tidak ada alasan lagi untuk mengatakan tidak ada wadah bagi mereka," kata Risma.
Alasan Risma men-'support' kegiatan positif bagi anak muda ini terkait banyak faktor, salah satunya ketika dirinya berkunjung ke Inggris beberapa waktu lalu. Ia bercerita bahwa di sana, terdapat pengembangan inovatif atau pengenalan teknologi secara dini yang diperuntukkan bagi anak kecil.
"Mereka diajari dan dikenalkan seputar dunia teknologi, tujuannya agar anak dapat berinovasi dimanapun dan kapanpun, itu yang nanti saya terapkan di Surabaya agar anak-anak muda di Surabaya tidak ketinggalan dalam berteknologi," ujarnya.
Usai memberi sambutan di hadapan pelaku industri kreatif yang rata-rata dihuni anak-anak muda, Risma memberi penghargaan berupa piagam dan sertifikat yang diadakan oleh komunitas tatarupa berkat dukungan usaha terhadap pelaku UKM melalui desain/kemasan produk.
"Kini Surabaya sudah menjadi tempat berkumpulnya anak-anak muda secara maksimal," kata Tri Rismaharini di sela-sela sambutan di gedung eks-Siola, Surabaya, Ahad (21/5).
Menurut dia, sebagai bentuk apresiasi, Risma berjanji akan membangun tempat diskusi dan belajar untuk anak-anak muda di Gedung Siola lantai tiga. Ruangan tersebut akan dibuka selama 24 jam disertai mentor untuk mendidik dan menjawab pertanyaan dari mereka yang ingin belajar industri kreatif.
Jika gedung Siola tidak mencukupi, lanjut dia, pihaknya akan membangun gedung tambahan seluas 3.000 m2 dengan harapan anak-anak muda yang ingin belajar teknologi semakin bertambah. "Ruang sudah disiapkan, jadi tidak ada alasan lagi untuk mengatakan tidak ada wadah bagi mereka," kata Risma.
Alasan Risma men-'support' kegiatan positif bagi anak muda ini terkait banyak faktor, salah satunya ketika dirinya berkunjung ke Inggris beberapa waktu lalu. Ia bercerita bahwa di sana, terdapat pengembangan inovatif atau pengenalan teknologi secara dini yang diperuntukkan bagi anak kecil.
"Mereka diajari dan dikenalkan seputar dunia teknologi, tujuannya agar anak dapat berinovasi dimanapun dan kapanpun, itu yang nanti saya terapkan di Surabaya agar anak-anak muda di Surabaya tidak ketinggalan dalam berteknologi," ujarnya.
Usai memberi sambutan di hadapan pelaku industri kreatif yang rata-rata dihuni anak-anak muda, Risma memberi penghargaan berupa piagam dan sertifikat yang diadakan oleh komunitas tatarupa berkat dukungan usaha terhadap pelaku UKM melalui desain/kemasan produk.
Quote:
Ada Penampakan Wall-E di Geekfest

Jakarta - Masih ingat dengan robot kecil Wall-E? Ya, robot di film animasi buatan Pixar. Rupanya robot tersebut nyata dan hadir di perhelatan Geekfest 2017.
Robot dengan dominasi warna kuning setinggi 70 cm tersebut bergerak ke sana kemari di area Gedung Siola Surabaya. Penampakannya membuat pengunjung gemas melihatnya, terutama anak kecil.
Tapi siapa sangka Wall-E yang wara-wiri di Geekfest itu ternyata hasil iseng Sekolah Robot Indonesia (SRI). Staf pengajar di situ secara membuat Wall-E dari sisa atau bahan bekas yang ada. Meski hanya terbuat dari bahan bekas, hasilnya luar biasa.
"WALL-E ini dibuat tahun 2013. Ukurannya rill. Dibuatnya bertahap karena kami iseng aja membuatnya," ujar Arda Wijaya, salah satu staf pengajar SRI kepada detikINET saat ditemui di Geekfest 2017, Surabaya, Minggu (21/5/2017).
[spoiler=Ada Penampakan Wall-E di Geekfest

Foto: DetikINET/Imam Wahyudiyanta

Jakarta - Masih ingat dengan robot kecil Wall-E? Ya, robot di film animasi buatan Pixar. Rupanya robot tersebut nyata dan hadir di perhelatan Geekfest 2017.
Robot dengan dominasi warna kuning setinggi 70 cm tersebut bergerak ke sana kemari di area Gedung Siola Surabaya. Penampakannya membuat pengunjung gemas melihatnya, terutama anak kecil.
Tapi siapa sangka Wall-E yang wara-wiri di Geekfest itu ternyata hasil iseng Sekolah Robot Indonesia (SRI). Staf pengajar di situ secara membuat Wall-E dari sisa atau bahan bekas yang ada. Meski hanya terbuat dari bahan bekas, hasilnya luar biasa.
"WALL-E ini dibuat tahun 2013. Ukurannya rill. Dibuatnya bertahap karena kami iseng aja membuatnya," ujar Arda Wijaya, salah satu staf pengajar SRI kepada detikINET saat ditemui di Geekfest 2017, Surabaya, Minggu (21/5/2017).
[spoiler=Ada Penampakan Wall-E di Geekfest

Foto: DetikINET/Imam Wahyudiyanta
Arda menjelaskan, bertahap di sini artinya, bila tak ada bahan pembuatnya, maka Wall-E tak dikerjakan. Dan akan dikerjakan saat bahannya sudah tersedia.
Badan Wall-E sebagian besar dibuat dari material PVC. Bahan bekas lain yang digunakan adalah penggerak motor bekas, karet bekas, dan roda piringan.
"Robot ini dibuat selama tiga bulan," kata Arda.
Arda menyebut Wall-E merupakan mobile robot. Dia mempunyai kemampuan image processing, mendeteksi warna merah, dan wajah manusia. Dalam hal ini, bagian yang bisa bergerak adalah mata, leher, dan tangan.
Saat ikut dalam pameran atau event, Wall-E selalu dibawa. Karena itu Wall-E seolah menjadi maskot SRI. Padahal SRI juga membuat robot besar lain seperti R2-D2 dan BB-8, dua robot dalam karakter Star Wars.
Spoiler for Ada Penampakan Wall-E di Geekfest:

Foto: DetikINET/Imam Wahyudiyanta
Arda mengatakan, Wall-E diciptakan salah satunya adalah untuk menarik minat atau perhatian masyarakat tentang ilmu robot. Ilmu tentang robot bisa dipelajari tidak hanya di sekolah formal, tetapi juga lembaga di luar sekolah seperti SRI. Mulai dari anak hingga orang dewasa bisa mempelajarinya.
"Siswa kami beragam, mulai dari SD hingga orang yang sudah bekerja," lanjut Arda.
Secara umum, kata Arda, SRI yang bermarkas di Marina Emas Timur V, Keputih, Surabaya ini ingin masyarakat khususnya generasi muda sejak dini dapat berinovasi melalui praktik khususnya lewat robot. Menyoal kehadirannya di Geekfest merupakan atas undangan. Mereka sanagt antusian dengan undangan tersebut karena mereka ingin mengenalkan teknologi robot lebih luas lagi kepada masyarakat.
"Di Geekfest ini juga kan digabungkan dengan art dan inovasi. Jadi, teknologi bisa berjalan berdampingan dengan hal itu," tandas Arda.
Apakah SRI ada niat untuk membuat Eve, 'kekasih' Wall-E. Arda hanya tertawa saja.
Ada Penampakan Wall-E di Geekfest

Foto: DetikINET/Imam Wahyudiyanta[/spoiler]
republika& [url=https://m.detik.com/inet/cyberlife/d-3507511/ada-penampakan-wall-e-di-geekfest[/url]
Saat jakarta harap2 cemas dengan masa depannya pasca pilkada, surabaya menjadi harapan baru terobosan2 kebijakan yg memberi ruang warga berkreasi

Diubah oleh aghilfath 21-05-2017 13:50
0
1.1K
Kutip
10
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan