19 Tahun Reformasi, 9 Kritik Amien Rais untuk Jokowi
TS
aghilfath
19 Tahun Reformasi, 9 Kritik Amien Rais untuk Jokowi
Spoiler for 19 Tahun Reformasi, 9 Kritik Amien Rais untuk Jokowi:
Quote:
JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah menggelar "Refleksi 19 Tahun Reformasi-Menggembirakan Demokrasi Tribute to Amien Rais" di kantor PP Muhammadiyah Jakarta, Sabtu (20/5/2017).
Dalam kesempatan itu, mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu mengungkapkan sejumlah kritiknya kepada Presiden Joko Widodo.
Amien mengatakan tak akan memberikan masukan yang bertujuan "asal Presiden senang".
Quote:
Pertama, sejak Jokowi dilantik menjadi Presiden, ia menganggap kebijakan Jokowi banyak yang terasa kurang simpatik pada sebagian kalangan umat Islam.
Contohnya, kata Amien, Jokowi tidak berada di istana negara tatkala perwakilan Aksi Bela Islam II ingin menemuinya. Ia pun kecewa, terpukul dan terkejut berkepanjangan.
"Anda (Jokowi) dikenal sebagai tokoh jagoan blusukan, suka menyapa dan menemui langsung berbagai kalangan masyarakat luas. Namun ketika tokoh-tokoh umat Aksi Bela Islam itu mau sowan menemui Anda guna menyampaikan aspirasi mereka, Anda malahan pergi," kata Amien.
Menemui umat Islam yg dimobilisisasi orang2 ambisius di politik (terbukti ada peran JK didalamnya) dengan emosional yg tinggi bukanlah kebijakan yg baik, buktinya presiden segera menemui dan mengundang beberapa kali komunitas muslim yg masih waras dan adem untuk menjernihkan suasana
Quote:
Kedua, Amien menilai, Jokowi telah membiarkan adanya usaha-usaha untuk melakukan kriminalisasi terhadap para ulama sebagai rujukan umat. Padahal, ulama itu tempat mencari penerangan dan kesejukan buat umat Islam.
"Saya agak kuatir bila akhirnya banyak dari ulama berbagai kelompok umat Islam tidak lagi berani menyuarakan kebenaran karena tekanan, ancaman, atau karena kooptasi," katanya.
"Massa umat bisa jadi bingung. Massa itu bisa saja mengalami frustasi yang dapat bermuara pada letupan-letupan politik yang tidak kondusif bagi keamanan dan integritas negeri," tambahnya.
Ulama yg mana yg dikriminalisasi, masing2 orang yg disebut "ulama" memiliki masalah hukum sendiri2, rizieq dengan kasus cabul dan penghinaan pancasila serta penodaan agama, bachtiar natsir penyimpangan sumbangan/donasi umat untuk disumbangkan ke pemberontak suriah, al-khattath menerima donasi untuk memobilisasi massa menduduki gedung DPR dan orang2 tersebut tidak terlepas dari provokasi2 permusuhan dan intoleransi yg berpotensi memecah belah umat
Quote:
Ketiga, Amien mengkritik rencana pemerintah yang dapat menambah keraguan umat pada Jokowi. Yakni rencana penggunaan dana Haji untuk pembangunan infrastruktur.
"Dana Haji yang liquid sekarang ini, bila informasi yang saya peroleh benar, ada sekitar 93 triliun rupiah," ujarnya.
Amien menilai, penggunaan dana keagamaan untuk pembangunan infrastruktur, menciderai amanat keagamaan. Sebab, perbaikan pelayanan haji Indonesia di tanah suci sungguh masih jauh memadai dibandingkan dengan haji Malaysia, Iran atau Turki.
"Masih ada banyak cara lain untuk memperoleh dana pembangunan infrastruktur kita. Dana haji dipinjam untuk membiayai infra-struktur, tetap kedengaran ganjil. Carilah pinjaman dari sumber lain," ujarnya.
"Jangan karena sudah mentok cari dana pembangunan infrastruktur, lantas secara serampangan dana haji mau diserbu. Mohon rencana ini dibatalkan," kata dia.
mengundang investor asing/aseng salah, kerjasama infrastruktur dg asing/aseng salah, pinjam dana asing/aseng untuk pembiayaan pembangunan salah, trus klo ada wacana memanfaatkan dana ummat yg mengendap bertahun-tahun sambil menunggu waiting list untuk pembangunan juga salah, ya udah ga usah bangun negara ini biar ga salah
Quote:
Keempat, Amien ingin Jokowi mengakhiri penjajahan ekonomi asing di Blok Mahakam dan Freeport-McMoran.
"Saya tahu Kontrak Karya antara Freeport-McMoRan dan Indonesia sejak 1967 mengandung banyak misteri. Ada oknum-oknum yang membela kepentingan PT Freeport secara mati-matian. Seolah-olah kalau Indonesia tidak memperpanjang kontrak dengan PT Freeport, Indonesia akan kiamat," kata Amien.
Amien pun ragu, Menteri ESDM Ignatius Jonan dan wakilnya Archandra Tahar berani mengambil langkah-langkah tersebut.
"Kita sudah sama-sama tahu masalah ini. Tidak mungkin kita lempar batu sembunyi tangan. Mereka hanyalah pembantu Anda," kata Amien.
Tak hanya Freeport, ia pun ingin ada kedaulatan ekonomi yang bisa ditegakkan di Blok Mahakam.
"Kapan kita mengakhiri penjarahan asing di Blok Mahakam yang sudah berlangsung setengah abad," tanya Amien.
pemerintah sebatas menjalankan undang2 yg berlaku, apakah ada dasar hukum untuk mengakhiri kontrak karya/ijin secara sepihak yg telah dibuat, diera saat ini aturan2 yg dibuat untuk freeport dan pengusaha tambang asing lain sudah dibuat sedemikian ketat dengan konsesi sewajar mungkin, lihat saja perundingan2 yg dilakukan pemerintah banyak ditolak pihak freeport dengan berbagai alasan termasuk penghentian produksi, toh akhirnya mereka harus ikuti aturan yg berlaku
Quote:
Kelima, Amien menyebut penegakan hukum di zaman Jokowi belum mengalami perbaikan. Bahkan makin buruk.
"Sangat terlihat kenyataan implementasi hukum yang over-diskriminatif. Istilah tebang pilih kedengaran terlalu lembut. Ini bisa jadi resep jitu mempercepat Indonesia menjadi lawless state atau lawless country. Negara dan negeri tanpa hukum," kata dia.
ke ahok boleh tajam ke habib rizieq jangan
Quote:
Keenam, kata Amien, ancaman keutuhan NKRI di zaman kepemimpinan Jokowi terasa lebih nyata. Amien, ingin Jokowi belajar dari kehancuran Uni Soviet dan Yugoslavia. Negara yang pernah menjadi negeri adidaya seperti Amerika Serikat.
"Setelah sekitar 70 tahun melewati kehidupannya, Uni Soviet bubar dan kini menjadi 15 negara kecil-kecil. Kecuali Rusia, yang tidak lagi memiliki peran global seperti masa lalu," katanya.
Dua negara besar itu kata Amien, bubar karena mayoritas orang Russia di Uni Soviet dan Yugoslavia memaksakan kehendaknya diatas puluhan kelompok etnik lain.
"Moral dan politik yang dapat kita ambil adalah mayoritas di negara manapun tidak boleh mentang-mentang menindas minoritas. Akibatnya kehancuran," katanya.
"Demikian juga kalau ada minoritas yang berlagak mentang-mentang terhadap mayoritas. Kehancuran akan datang lebih cepat," lanjutnya.
Amnesia nih aki2, siapa mayoritas yg main ancam, dan berperilaku intoleran, siapa yg mau mendirikan khilafah dinegeri ini
Quote:
Ketujuh, Amien mewanti-wanti Jokowi agar tidak pernah berpikir menjadikan Indonesia menjadi economic backyard atau halaman belakang ekonomi RRC, tempat buang sampah.
"Hindari berpikir RRC sentris dalam membangun ekonomi. Berkaitan dengan hal ini, proyek reklamasi Jakarta Utara yang akan menjadi landasan usaha lebensraum RRC, sebaiknya segera dihentikan," kata Amien.
Semua negara mendapat kesempatan yg sama dalam investasi, hanya china lebih agresif dalam berinvestasi dibanding megara lain, paranoid kelompok sisa orde baru yg selalu kaitkan kerjasama ekonomi dengan ideologi komunis yg dinegaranya sendiri sudah terdistorsi modernisasi dan pasar bebas
Quote:
Kedelapan, Amien mengkritik Jokowi, agar rezimnya tidak mudah menciduk orang-orang tertentu yang dalam pandangannya berbahaya, dengan tuduhan makar.
"Kekuasaan yang mulai panik dan lepas dari nilai-nilai moral, biasanya agak serampangan menuduh orang-orang tertentu sebagai pelaku makar atau lebih gawat lagi, sebagai teroris," katanya.
"Kalau memang gerak-gerik mereka mencurigakan mengarah pada makar atau terorisme, setelah ditahan sesegera mungkin dilimpahkan ke Kejaksaan. Biarlah hukum yang berbicara, itupun harus bersifat terbuka, supaya proses hukum berjalan transparan dan adil. Jika memang harus bebas, bebaskan," tambahnya.
sistem demokrasi dan undang2 yg ada tidak memungkinkan pemerintah bersikap arogan main tangkap, tahan tanpa proses hukum yg jelas, klo ada korban yg alami itu ada saluran hukum yg bisa ditempuh, pemerintah kan tidak kebal hukum, tetapi bila pemerintah menjalankan fungsi keamanan dan menjaga stabilitas negara dari upaya sekelompok orang yg terus menerus berusaha merongrong stabilitas negara ya jangan baper
Quote:
Terakhir, Amien mengingatkan Jokowi, agar jangan pernah menganggap enteng kedaulatan rakyat. Menurutnya, kata "gebuk" harusnya tidak boleh lagi keluar dari lisan seorang Presiden.
Terlebih, Jokowi memerintahkan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian bebas "menggebuk" kelompok-kelompok yang anti-konstitusi, anti-NKRI, ataupun yang memecah belah rakyat.
"Wah, amat mengagetkan. Dulu ada Presiden yang suka mengancam akan menggebuk rakyat yang berani menantang kebijakannya. Akhirnya sang Presiden itu tergebuk oleh people power," tutup Amien.
Jadi mesti dibiarin ya klo ada kelompok yg anti konstitusi, anti NKRI, anti pancasila terus tumbuh dan berkembang yg kebetulan segaris dengan pola pikir AR, enak bener :
Quote:
Diketahui, Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak mengatakan, acara "Refleksi 19 Tahun Reformasi-Menggembirakan Demokrasi Tribute to Amien Rais" itu digelar sebagai wujud penghormatan jasa-jasa perjuangan mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah tersebut.
"Reformasi datang. Mesin reformasi digerakan oleh anak muda yakni mahasiswa dan beberapa tokoh utama yang menjadi lokomotif reformasi," kata Dahnil.
Menurut Dahnil, nama yang paling populer yang menjadi lokomotif reformasi saat itu adalah Amien Rais. Amien dinilainya sebagai sang lokomotif pembawa kegembiraan demokrasi Indonesia, ketika itu Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) menjadi musuh utama.
"Pesan reformasi datang membawa perlawanan dan pembebasan terhadap musuh utama reformasi, yakni KKN. Bukan sekedar menjatuhkan dan mengganti rezim," kata Dahnil.
Berasa yg paling berjasa di orde reformasi, AR & MD mengkritik pemerintah, dan kritikannya juga saling kontradiksi bila diikuti, ya namanya kritik orang sakit hati yg ga pernah dianggap sebagai tokoh dan ditemui secara terhormat, jauh masih kalah dengan ibu2 yg bernazar jalan kaki sampai jakarta dan berhasil ditemui presiden disela-sela kerjanya