[spolier=Pekan Gawai Dayak ke 32]
Sabtu, 20 Mei 2017
Quote:
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Adil Ka'talino Bacuramin Ka'saruga Basengat Ka'Jubata.
Sekretariat Bersama Kesenian Dayak (Sekberkesda) Kalimantan Barat kembali menggelar Pekan Gawai Dayak (PGD) untuk yang ke-32 kalinya yang dipusatkan di rumah adat Dayak, rumah Radakng, Jalan Sutan Syahrir, Pontianak, Kalimantan Barat sejak 20-27 Mei 2017 mendatang.
PGD ke-32 ini dibuka langsung oleh presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) yang juga Gubernur Kalimantan Barat Cornelis.
Pembukaan secara resmi ditandai dengan penyumpitan balon di udara oleh Cornelis.
Kemudian dilanjutkan dengan gelaran display budaya yang diikuti oleh seluruh finalis bujang dan dara gawai kalbar 2017 serta ribuan masyarakat dayak lainnya.
Adapun rute display budaya ini yaitu dari rumah Radakng (jalan SUtan Syahrir) menuju jalan Sultan Abdurrahman-jalan KH Ahmad Dahlan-jalan teuku Umar-Pattimura-jend Urip-jalan Johar-KH Ahmad Dahlan-Sultan Abdurrahman-kembali ke Radakng.
PGD tahun ini mengangkat tema 'Dengan Semangat Pekan Gawai Dayak, Kita Tingkatkan Toleransi Dalam Keberagaman' dan sub tema 'Melalui Seni dan Budaya Dayak Dapat Menjadi Perekat Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, Kususnya di Kalimantan'.
Hakikatnya, Gawai Dayak merupakan bentuk ucapan syukur masyarakat Dayak kepada Tuhan setelah menyelesaikan musim panen padi.
Kini, event PGD sudah ditetapkan setiap tanggal 20 Mei dalam kalender Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
Ketua panitia PGD ke-32 Kartius menyampaikan bahwa PGD ke-32 ini sedang diteliti oleh tim ahli dari kementerian pendidikan dan kebudayaan untuk ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda.
"PGD ini merupakan gelaran budaya paling hebat, tapi kenapa belum diakui karena salah satu faktornya ada minuman keras dan judi, makanya tahun ini kita tegaskan tidak ada minuman keras terkecuali acara ritual, tapi nanti setelah pelaksanaan pembukaan sampai penutupan tidak ada yang boleh bawa minuman keras, siapa yang kedapatan membawa miras kita tangkap, karena kita ingin ini masuk agenda nasional dan diakui dunia bahwa kita juga menjunjung tinggi adat budaya yang tidak didompengi hal-hal yang tidak bersifat budaya, nah ini yang mau kita raih," Kata Kartius saat mengikuti upacara adat Ngampar Bide sehari sebelum pembukaan PGD.
SUMUR
Mari lestarikan kebudayaan daerah di seluruh indonesia, salah satunya adalah budaya suku
Dayakyang sekarang sedang di laksanakan kegiatanya di
Pontianak Kalbar dengan nama
Gawai Dayak. Saatnya merapatkan barisan, kukuhkan rasa kebersamaan dalam persatuan.