- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Cerita Rakyat Indonesia Asal Mula Pohon Aren


TS
c4punk1950...
Cerita Rakyat Indonesia Asal Mula Pohon Aren
Mungkin banyak yang belum tahu pohon aren / enau ternyata ada kisahnya nya loh yuk kita simak. Cerita rakyat ini berasal dari sumatra utara.

Sepasang suami-istri hidup bahagia di sebuah desa. Mereka memiliki dua anak, seorang putra dan seorang putri. Yang lelaki bernama Tare Iluh dan yang puteri Beru Sibou. Kebahagiaan tersebut berakhir saat ayah mereka meninggal dunia.
Sejak itu sang ibu bekerja keras untuk membiayai hidup mereka. Begitu kerasnya dia bekerja sampai membuatnya menderita penyakit yang mengerikan. Tak lama ibu itupun juga meninggal. Kemudian, Tare Iluh dan Beru Sibou tinggal di rumah paman mereka.
Hari berlalu dan anak-anak telah tumbuh menjadi dewasa. Tare Iluh memutuskan untuk mencari pekerjaan di desa lain. Dia kemudian meninggalkan kakak dan pamannya.
Tare Iluh ingin mendapat uang dalam waktu singkat. Dia berpikir perjudian adalah jawabannya. Dia pergunakan uang bekal yang diberikan sang paman sebagai modal judi. Pada awalnya ia memenangkan sejumlah uang. Tare Iluh begitu bahagia dan menggunakan semua uang tersebut kembali untuk bertaruh. Sayangnya dia kalah.Sampai akhirnya semua uangnya lenyap karena terus kalah. Tare Iluh jadi marah.
Setelah itu ia meminjam uang dari penduduk desa, dia kalah lagi dan ia meminjam uang lagi. Dia terus meminjam uang sampai hutangnya menumpuk.
Ketika penduduk desa menagih hutang tersebut, Tare Iluh tidak bisa membayarnya karena tidak punya uang. Akhirnya penduduk desa marah dan menjebloskan dia ke penjara!
Sementara itu Beru Sibou terus menunggu saudaranya. Dia khawatir karena adiknya tidak pernah memberi kabar. Akhirnya ia mendengar bahwa adiknya berada di penjara. Dia bergegas pergi untuk menemuinya.
Beru Sibou tidak tahu jalan ke desa dan tersesat di hutan. Tak lama dia bertemu seorang tua dan bertanya tentang adiknya itu. Orang tua itu tahu bahwa ada seorang laki-laki di penjara karena berjudi. Dia kemudian menyarankan Beru Sibou memanjat pohon tinggi dan menyanyikan lagu tentang saudaranya agar bisa didengar oleh Tare Iluh.
Beru Sibou kemudian memanjat sebatang pohon tinggi. Dia menyanyikan lagu dan meneriakan nama adiknya.
“Adikku Tare Iluh dimana kamu? Wahai para penduduk desa, tolong bebaskan adikku. “
Namun tak seorang pun mendengarkan lagu itu yang membuat Beru Sibou jadi frustrasi. Dia kemudian berdoa kepada Tuhan.
“Tuhan, aku bersedia membayar semua utang adikku. Aku akan membayar dengan air mataku, rambutku, dan semua bagian tubuhku agar dapat digunakan oleh orang desa. Tapi tolong bebaskan adikku “
Tepat setelah selesai berdoa, datang lah badai besar. Perlahan-lahan tubuh Beru Sibou berubah jadi pohon. Bukan pohon biasa karena semua bagian dari pohon tersebut berguna. Air matanya berubah menjadi air manis. Rambutnya berubah jadi ijuk dan daun sangat kuat. Orang-orang bisa menggunakannya sebagai atap rumah. Buah dari pohon tersebut disebut kolang kaling dengan rasa yang lezat.
Lalu orang-orang menamai pohon tersebut sebagai pohon enau. Sementara di desa-desa lain mereka menyebutnya sebagai pohon aren.
Cara Membuat Gula Aren

Pohon aren disadap dua kali sehari, yakni pada pagi dan sore hari. Nira hasil sadapan yang diambil pada pagi hari hasilnya lebih banyak dari pada nira hasil panen sore hari. Jika satu pohon aren misalnya dalam satu hari menghasilkan sepuluh liter nira, maka panen pagi akan berisi sekitar tujuh liter, sedangkan panen sore akan berisi tiga liter nira. Hal ini terjadi karena dalam cuaca dingin di tengah malam sampai subuh hari, air nira mengalir lebih deras. Sifat pohon aren ini juga yang membuat aren yang ditanam di ketinggian di atas 800 meter dari permukaan laut, akan menghasilkan nira yang lebih banyak dari pada yang dihasilkan oleh pohon aren yang ditanam di dataran rendah. Aren dataran rendah rerata menghasilkan nira dua belas liter perhari, sedangkan yang di dataran tinggi, bisa sekitar dua puluh liter per hari.
Jumlah nira juga sangat bergantung pada kesuburan tanah dan perawatan. Pengalaman menunjukkan bahwa pohon aren yang dipupuk, disiram di musim kemarau dan dikendalikan gulmanya, maka hasilnya akan jauh lebih baik. Namun begitu, dalam hal rendemen atau presentase kandungan penting terlarut (kadar gula), nira dataran rendah lebih unggul. Selain ketinggian, curah hujan juga mempengaruhi rendemen. Dapat ditebak, di musim penghujan, rendemen nira akan lebih rendah dibanding rendemen nira aren di musim kemarau. Di tempat penulis, di Batu Bara, Sumut, saat kemarau, satu kilogram gula aren berasal dari 5-6 liter nira. Di musim hujan maka angkanya menjadi 7-8 liter.
Nira aren juga mudah menjadi masam. Karena zat gula yang terkandung mudah terfermentasi oleh bakteri. Jika nira sudah masam, maka gula yang dihasilkan nantinya juga akan berasa asam. Cara paling mudah untuk menunda pemasaman nira aren adalah sebagai berikut : Cincang seperti keripik 1 kg kayu nangka. Rendam dalam air masak 1 liter. Biarkan 3 hari. Setelah air berwarna kecoklatan, masukkan airnya sebanyak 200 cc ke dalam setiap jerigen penampung nira di pohon. Nira akan bertahan sampai dipanen. Jumlah 200 cc itu adalah untuk satu pohon aren yang ditaksir akan menghasilkan nira antara 5-10 liter. Jika hasilnya 15 liter, maka berikan 300 cc. Jika air pada cincangan kayu sudah habis, masih bisa ditambah air sebanyak dua kali lagi. Jadi, satu cincangan kayu nangka dapat direndam sebanyak 3 kali. Selain kayu nangka, orang juga menggunakan kayu cempedak, parutan buah nangka/cempedak muda, tumbukan daun nangka/cempedak, potongan sabut kelapa yang masih basah, kapur sirih, dan lain-lain.
Air nira yang sudah dibawa ke tempat pemasakan, akan langsung dimasak. Jika jumlah nira sudah cukup satu wajan/kancah/wadah pemasakan, maka nira akan dimasak hingga menjadi gula. Lama pemasakan sekitar 4-5 jam, tergantung bentuk tungku, bentuk wadah masak dan besarnya api. Tungku sebaiknya dibuat dengan bentuk standar tungku hemat bahan bakar, wadah masak pilih yang permukaannya paling luas, dan kayu api harus kering agar api mudah membesar. Selain kayu api, bisa dipakai sekam padi dan tandan kosong sawit. Jika jumlah nira belum cukup satu wajan, maka nira hasil sadapan sore hari dipanaskan hingga mendidih, lalu kayu api ditarik, api pun padam. Nira yang sudah dipanaskan ini akan dimasak dengan nira hasil sadapan esok paginya.
Nira aren dimasak dengan api yang sedang saja besarnya, sambil sesekali diaduk. Buang buih yang keluar saat nira sudah mendidih. Membuang buih ini akan membuat gula bisa keras saat dicetak nantinya. Selain itu, pembuangan buih juga akan membuat gula warnanya tidak menghitam.
Untuk mencegah meluapnya buih nira saat dimasak, taburkan 2 butir daging buah kemiri yang sudah dihaluskan untuk tiap wajan. Kalau tidak ada, bisa pakai 2 sendok minyak kelapa. Bersihkan (cuci dengan air bersih) cetakan dan papan alas cetakannya. Atur cetakan (bisa dari bambu atau batok kelapa) di atas papan alas. Jika cetakan terbuat dari batok (tempurung) kelapa, maka batok harus ditelangkupkan dulu agar air sisa pencucinya turun.
Cara menguji apakah nira sudah bisa naik ke cetakan : Larutkan sekitar 1 cc air nira yang dimasak itu ke dalam air bersih dingin. Jika air nira langsung membeku, maka berarti masakan nira sudah siap naik cetakan. Jangan memaksa mencetak nira yang belum cukup tua masakannya. Hal ini bisa menyebabkan gula aren nantinya akan mudah berjamur. Gula aren yang sudah membeku dibiarkan satu malam, baru dibungkus. Membungkus gula saat masih hangat akan membuat gula melengas/basah dan juga mudah berjamur. Perajin gula rakyat biasanya membungkus gula aren dengan kresek daun pisang, upih pinang, daun jati, dan perangkat alami lainnya. Perajin yang lebih modern akan membungkus gulanya dengan plastik bertuliskan nama usaha/merk.

Demikianlah cara memasak nira aren kami uraikan. Janganlah merusak citra gula aren kita dengan cara mengoplosnya dengan gula pasir atau molase. Tak perlu juga menambahkan penguat rasa manis (siklamat). Cita rasa gula ren yang khas dan alami adalah hal yang membuat gula aren punya tempat tersendiri di hati para peminat.
Cara membedakan gula aren asli dengan yang dioplos gula pasir/molase. Cium gula itu. Jika ada bau khas tebu, maka itu adalah gula aren oplosan. Umumnya, harganya juga lebih murah. Gula aren asli saat ini dijual seharga Rp.20.000/kg (Sumut), dan Rp.25.000/kg (Riau/Jambi/Pelembang/Bangka Belitung). Sementara gula aren oplosan dijual pada kisaran harga 14.000-18.000/kg. Harga adalah di tingkat perajin/produsen.
Cara Membuat Buah Kolang Kaling

Kolang kaling banyak digunakan sebagai bahan campuran beraneka jenis makanan atau minuman misalnya : manisan, kolak, ronde, roti, minuman kaleng, es campur dan bajigur.
Sekarang muncul pula aneka produk makanan baru yang menggunakan kolang kaling sebagai bahannya seperti kolang kaling genji, kolang kaling mania, kolang kaling berjuruh.
Kolang kaling selain dapat dimanfaatkan untuk bahan aneka makanan dan minuman, kandungan seratnya juga baik untuk kesehatan. Serat kolang kaling dan serat dari bahan makanan lain yang masuk ke dalam tubuh menyebabkan proses pembuangan air besar teratur sehingga dapat mencegah kegemukan atau obesitas.
Pada bulan puasa, masyarakat beragama Islam menjadikan kolang kaling sebagai menu khas. Produk olahan kolang kaling ini mempunyai nilai ekonomi tinggi.
ALAT PENGOLAHAN KOLANG-KALING
Peralatan yang diperlukan dalam pengolahan kolang-kaling adalah sebagai berikut :
Bakul atau karung goni untuk menempatkan buah aren
Pisau atau sabit untuk mengupas buah aren
Panci atau belanga untuk merebus dan merendam buah aren
Kompor atau tungku
Telenan kayu
Sendok besar ciduk dan serok
Baskom plastik
PENGOLAHAN KOLANG KALING
Pemilihan Bahan
Pengolahan kolang kaling diawali dengan pemilihan bahan (buah aren) yang masih setengah masak yang ditandai dengan warna kulit buah yang masih hijau segar. Buah-buah aren dilepas satu persatu dari untaiannya dan dimasukkan ke dalam bakul
Pembakaran atau Perebusan Buah Aren
Ada dua cara mengolah kolang kaling yaitu dengan membakar aren atau merebus aren. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lendir buah yang menyebabkan rasa sangat garatal apabila menyentuh kulit
a) Pembakaran
Caranya dengan menumpukkan buah aren diatas bara api sehingga daging buah menjadi agak hangus namun bijinya tidak hangus
b) Perebusan
Dengan melakukan tahap-tahap sebagai berikut :
Siapkan belanga, wajan, kuali atau drum bekas.
Belanga belanga atau kuali tersebut diisi air secukupnya hinggahungga seluruh buah aren yang akan diperoses menjadi kolang kaling iti dapat terendam air.
Belangga diletakan diatas kompor minyak atau tungku Perebusan dilakukan sampai airnya mendidih 1-2 jam kemudian didiamkan sampai airnya dingin.
Satu persatu buah aren yang sudah direbus itu dikeluarkan untukdiambil bijinya
Pengambilan biji aren
Caranya dengan mengiris atau membelah buah aren yang sudah direbus atau dibakar.
Pelepasan kulit biji aren
Kulit biji yang berwarna kuning dilepaskan dengan menggunakan pisau secara hati-hati. Biji yang terlepas dalam keadaan utuh dicuci dengan air bersih.
Perendaman biji aren
Siapkan belanga atau baskom yang berisi air kapur, lalu biji-biji aren yang sudah bersih direndam dalam air kapur tersebut selama 2 s.d 3 hari. Air kapur berfungsi untuk mengemdapkan segala kotoran dan dapat mengenyalkan biji buah aren setelah selesai perendaman tampaklah biji-biji buah aren yang berwarna putih bersih atau bening yang disebut kolang-kaling. Setelah itu biji dicuci bersih jika akan dipasarkan biji itu harus dalam keadaan direndam dalam air.

PRODUK OLAHAN KOLANG KALING
Kolang-kaling yang berwarna putih kenyal seperti agar-agar banyak digunakan sebagai bahan campuran es buah (se campur), bajigur, sirup, kolak, manisan atau makanan ringan lainnya. Jika disimpan dalam waktu yang cukup lama kolang-kaling segar akan cepat berlendir, untuk pencegahannya dilakukan pernggantian air remdamnya. Akan tetapi untuk lebih memperpanjang masa simpannya dapat dilakukan peremdaman dengan air gula.
Salah satu produk olahan dari Kolang-kaling dengan cara pengawetan dalam air gula dikenal sebagai manisan kolang-kaling
Bahannya :
Kolang kaling
Gula pasir
Air
Pewangi
Pewarna makanan
Alatnya :
baskom
panci
kompor

PEMBUATAN MANISAN KOLANG KALING
Kolang-kaling direndam dengan air bersih selama satu malam lalu dicuci.
Kalau manisan kolang-kaling ingin diwarnai gunakan pewarna makanan yang tidak berbahaya. Kolang-kaling ini dicam[pur dengan pewarna dan diaduk sampai merata. Kemudian kolang-kaling didiamkan sebentar supaya terserap secara merata
Kolang-kaling yang sudah diberi pewarna itu dicuci dengan air bersih secara berulang-ulang
Siapkan larutan gula pasir sekitar 60 % yaitu 600 gram gula dilarutkan dalam 1 liter air. Air gula dipanaskan sampai mendidih lalu didinginkan
Kolang-kaling direndam dalam air gula yang sudah dingin selama beberapa hari
Setiap hari air rendaman perlu dipanaskan lagi namun kolang-kaling tidak ikut dipanaskan air gula yang sudah dipanaskan didinginkan kembali untuk merendam kolang-kaling air gula agar kental.
KEMUNGKINAN PEMASARAN KOLANG-KALING
Kemungkinan pemasaran kolang-kaling cukup cerah malahan Indonesia saat ini mengeksport kolang-kaling ke negara-negara lain disamping dapat memenuhi kebutuhan komsumsi dalam negeri produk ini juga dapat meningkatkan pendapatan petani aren. Di bulan puasa harga kolang-kaling lebih mahal jika dibanding dengan bulang-bulan lain.
Harga relatif di penjual biasanya untuk Kolang Kaling dari Medan kisaran 20rb/kg Untuk dari daerah jawa biasanya lebih murah 12rb/kg...tergantung juga dari ukuran ada juga kolka super yang besar besar.
Produk olahan kolang-kaling sudah banyak dipasarkan seperti ditoko-toko manisan atau warung.
DAFTAR PUSTAKA
Astawan. Made dan Mita Wahyuni Astawan. 1991. Teknologi Pengolahan Pangan Nabati Tepat Guna. Jakarta : CV. Akademi Pressindo
Lutony, Tony Luaman. 1993. Tanaman Sumber Pemanis. Jakarta : Penebar Swadaya
Sunanto, hata. 1993. Aren Budi Daya dan Multigunanya. Yogyakarta : Kanisius.
Quote:

Sepasang suami-istri hidup bahagia di sebuah desa. Mereka memiliki dua anak, seorang putra dan seorang putri. Yang lelaki bernama Tare Iluh dan yang puteri Beru Sibou. Kebahagiaan tersebut berakhir saat ayah mereka meninggal dunia.
Sejak itu sang ibu bekerja keras untuk membiayai hidup mereka. Begitu kerasnya dia bekerja sampai membuatnya menderita penyakit yang mengerikan. Tak lama ibu itupun juga meninggal. Kemudian, Tare Iluh dan Beru Sibou tinggal di rumah paman mereka.
Hari berlalu dan anak-anak telah tumbuh menjadi dewasa. Tare Iluh memutuskan untuk mencari pekerjaan di desa lain. Dia kemudian meninggalkan kakak dan pamannya.
Tare Iluh ingin mendapat uang dalam waktu singkat. Dia berpikir perjudian adalah jawabannya. Dia pergunakan uang bekal yang diberikan sang paman sebagai modal judi. Pada awalnya ia memenangkan sejumlah uang. Tare Iluh begitu bahagia dan menggunakan semua uang tersebut kembali untuk bertaruh. Sayangnya dia kalah.Sampai akhirnya semua uangnya lenyap karena terus kalah. Tare Iluh jadi marah.
Setelah itu ia meminjam uang dari penduduk desa, dia kalah lagi dan ia meminjam uang lagi. Dia terus meminjam uang sampai hutangnya menumpuk.
Ketika penduduk desa menagih hutang tersebut, Tare Iluh tidak bisa membayarnya karena tidak punya uang. Akhirnya penduduk desa marah dan menjebloskan dia ke penjara!
Sementara itu Beru Sibou terus menunggu saudaranya. Dia khawatir karena adiknya tidak pernah memberi kabar. Akhirnya ia mendengar bahwa adiknya berada di penjara. Dia bergegas pergi untuk menemuinya.
Beru Sibou tidak tahu jalan ke desa dan tersesat di hutan. Tak lama dia bertemu seorang tua dan bertanya tentang adiknya itu. Orang tua itu tahu bahwa ada seorang laki-laki di penjara karena berjudi. Dia kemudian menyarankan Beru Sibou memanjat pohon tinggi dan menyanyikan lagu tentang saudaranya agar bisa didengar oleh Tare Iluh.
Beru Sibou kemudian memanjat sebatang pohon tinggi. Dia menyanyikan lagu dan meneriakan nama adiknya.
“Adikku Tare Iluh dimana kamu? Wahai para penduduk desa, tolong bebaskan adikku. “
Namun tak seorang pun mendengarkan lagu itu yang membuat Beru Sibou jadi frustrasi. Dia kemudian berdoa kepada Tuhan.
“Tuhan, aku bersedia membayar semua utang adikku. Aku akan membayar dengan air mataku, rambutku, dan semua bagian tubuhku agar dapat digunakan oleh orang desa. Tapi tolong bebaskan adikku “
Tepat setelah selesai berdoa, datang lah badai besar. Perlahan-lahan tubuh Beru Sibou berubah jadi pohon. Bukan pohon biasa karena semua bagian dari pohon tersebut berguna. Air matanya berubah menjadi air manis. Rambutnya berubah jadi ijuk dan daun sangat kuat. Orang-orang bisa menggunakannya sebagai atap rumah. Buah dari pohon tersebut disebut kolang kaling dengan rasa yang lezat.
Lalu orang-orang menamai pohon tersebut sebagai pohon enau. Sementara di desa-desa lain mereka menyebutnya sebagai pohon aren.
Cara Membuat Gula Aren
Quote:

Pohon aren disadap dua kali sehari, yakni pada pagi dan sore hari. Nira hasil sadapan yang diambil pada pagi hari hasilnya lebih banyak dari pada nira hasil panen sore hari. Jika satu pohon aren misalnya dalam satu hari menghasilkan sepuluh liter nira, maka panen pagi akan berisi sekitar tujuh liter, sedangkan panen sore akan berisi tiga liter nira. Hal ini terjadi karena dalam cuaca dingin di tengah malam sampai subuh hari, air nira mengalir lebih deras. Sifat pohon aren ini juga yang membuat aren yang ditanam di ketinggian di atas 800 meter dari permukaan laut, akan menghasilkan nira yang lebih banyak dari pada yang dihasilkan oleh pohon aren yang ditanam di dataran rendah. Aren dataran rendah rerata menghasilkan nira dua belas liter perhari, sedangkan yang di dataran tinggi, bisa sekitar dua puluh liter per hari.
Jumlah nira juga sangat bergantung pada kesuburan tanah dan perawatan. Pengalaman menunjukkan bahwa pohon aren yang dipupuk, disiram di musim kemarau dan dikendalikan gulmanya, maka hasilnya akan jauh lebih baik. Namun begitu, dalam hal rendemen atau presentase kandungan penting terlarut (kadar gula), nira dataran rendah lebih unggul. Selain ketinggian, curah hujan juga mempengaruhi rendemen. Dapat ditebak, di musim penghujan, rendemen nira akan lebih rendah dibanding rendemen nira aren di musim kemarau. Di tempat penulis, di Batu Bara, Sumut, saat kemarau, satu kilogram gula aren berasal dari 5-6 liter nira. Di musim hujan maka angkanya menjadi 7-8 liter.
Nira aren juga mudah menjadi masam. Karena zat gula yang terkandung mudah terfermentasi oleh bakteri. Jika nira sudah masam, maka gula yang dihasilkan nantinya juga akan berasa asam. Cara paling mudah untuk menunda pemasaman nira aren adalah sebagai berikut : Cincang seperti keripik 1 kg kayu nangka. Rendam dalam air masak 1 liter. Biarkan 3 hari. Setelah air berwarna kecoklatan, masukkan airnya sebanyak 200 cc ke dalam setiap jerigen penampung nira di pohon. Nira akan bertahan sampai dipanen. Jumlah 200 cc itu adalah untuk satu pohon aren yang ditaksir akan menghasilkan nira antara 5-10 liter. Jika hasilnya 15 liter, maka berikan 300 cc. Jika air pada cincangan kayu sudah habis, masih bisa ditambah air sebanyak dua kali lagi. Jadi, satu cincangan kayu nangka dapat direndam sebanyak 3 kali. Selain kayu nangka, orang juga menggunakan kayu cempedak, parutan buah nangka/cempedak muda, tumbukan daun nangka/cempedak, potongan sabut kelapa yang masih basah, kapur sirih, dan lain-lain.
Air nira yang sudah dibawa ke tempat pemasakan, akan langsung dimasak. Jika jumlah nira sudah cukup satu wajan/kancah/wadah pemasakan, maka nira akan dimasak hingga menjadi gula. Lama pemasakan sekitar 4-5 jam, tergantung bentuk tungku, bentuk wadah masak dan besarnya api. Tungku sebaiknya dibuat dengan bentuk standar tungku hemat bahan bakar, wadah masak pilih yang permukaannya paling luas, dan kayu api harus kering agar api mudah membesar. Selain kayu api, bisa dipakai sekam padi dan tandan kosong sawit. Jika jumlah nira belum cukup satu wajan, maka nira hasil sadapan sore hari dipanaskan hingga mendidih, lalu kayu api ditarik, api pun padam. Nira yang sudah dipanaskan ini akan dimasak dengan nira hasil sadapan esok paginya.
Nira aren dimasak dengan api yang sedang saja besarnya, sambil sesekali diaduk. Buang buih yang keluar saat nira sudah mendidih. Membuang buih ini akan membuat gula bisa keras saat dicetak nantinya. Selain itu, pembuangan buih juga akan membuat gula warnanya tidak menghitam.
Untuk mencegah meluapnya buih nira saat dimasak, taburkan 2 butir daging buah kemiri yang sudah dihaluskan untuk tiap wajan. Kalau tidak ada, bisa pakai 2 sendok minyak kelapa. Bersihkan (cuci dengan air bersih) cetakan dan papan alas cetakannya. Atur cetakan (bisa dari bambu atau batok kelapa) di atas papan alas. Jika cetakan terbuat dari batok (tempurung) kelapa, maka batok harus ditelangkupkan dulu agar air sisa pencucinya turun.
Cara menguji apakah nira sudah bisa naik ke cetakan : Larutkan sekitar 1 cc air nira yang dimasak itu ke dalam air bersih dingin. Jika air nira langsung membeku, maka berarti masakan nira sudah siap naik cetakan. Jangan memaksa mencetak nira yang belum cukup tua masakannya. Hal ini bisa menyebabkan gula aren nantinya akan mudah berjamur. Gula aren yang sudah membeku dibiarkan satu malam, baru dibungkus. Membungkus gula saat masih hangat akan membuat gula melengas/basah dan juga mudah berjamur. Perajin gula rakyat biasanya membungkus gula aren dengan kresek daun pisang, upih pinang, daun jati, dan perangkat alami lainnya. Perajin yang lebih modern akan membungkus gulanya dengan plastik bertuliskan nama usaha/merk.

Demikianlah cara memasak nira aren kami uraikan. Janganlah merusak citra gula aren kita dengan cara mengoplosnya dengan gula pasir atau molase. Tak perlu juga menambahkan penguat rasa manis (siklamat). Cita rasa gula ren yang khas dan alami adalah hal yang membuat gula aren punya tempat tersendiri di hati para peminat.
Cara membedakan gula aren asli dengan yang dioplos gula pasir/molase. Cium gula itu. Jika ada bau khas tebu, maka itu adalah gula aren oplosan. Umumnya, harganya juga lebih murah. Gula aren asli saat ini dijual seharga Rp.20.000/kg (Sumut), dan Rp.25.000/kg (Riau/Jambi/Pelembang/Bangka Belitung). Sementara gula aren oplosan dijual pada kisaran harga 14.000-18.000/kg. Harga adalah di tingkat perajin/produsen.
Cara Membuat Buah Kolang Kaling
Quote:

Kolang kaling banyak digunakan sebagai bahan campuran beraneka jenis makanan atau minuman misalnya : manisan, kolak, ronde, roti, minuman kaleng, es campur dan bajigur.
Sekarang muncul pula aneka produk makanan baru yang menggunakan kolang kaling sebagai bahannya seperti kolang kaling genji, kolang kaling mania, kolang kaling berjuruh.
Kolang kaling selain dapat dimanfaatkan untuk bahan aneka makanan dan minuman, kandungan seratnya juga baik untuk kesehatan. Serat kolang kaling dan serat dari bahan makanan lain yang masuk ke dalam tubuh menyebabkan proses pembuangan air besar teratur sehingga dapat mencegah kegemukan atau obesitas.
Pada bulan puasa, masyarakat beragama Islam menjadikan kolang kaling sebagai menu khas. Produk olahan kolang kaling ini mempunyai nilai ekonomi tinggi.
ALAT PENGOLAHAN KOLANG-KALING
Peralatan yang diperlukan dalam pengolahan kolang-kaling adalah sebagai berikut :
Bakul atau karung goni untuk menempatkan buah aren
Pisau atau sabit untuk mengupas buah aren
Panci atau belanga untuk merebus dan merendam buah aren
Kompor atau tungku
Telenan kayu
Sendok besar ciduk dan serok
Baskom plastik
PENGOLAHAN KOLANG KALING
Pemilihan Bahan
Pengolahan kolang kaling diawali dengan pemilihan bahan (buah aren) yang masih setengah masak yang ditandai dengan warna kulit buah yang masih hijau segar. Buah-buah aren dilepas satu persatu dari untaiannya dan dimasukkan ke dalam bakul
Pembakaran atau Perebusan Buah Aren
Ada dua cara mengolah kolang kaling yaitu dengan membakar aren atau merebus aren. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lendir buah yang menyebabkan rasa sangat garatal apabila menyentuh kulit
a) Pembakaran
Caranya dengan menumpukkan buah aren diatas bara api sehingga daging buah menjadi agak hangus namun bijinya tidak hangus
b) Perebusan
Dengan melakukan tahap-tahap sebagai berikut :
Siapkan belanga, wajan, kuali atau drum bekas.
Belanga belanga atau kuali tersebut diisi air secukupnya hinggahungga seluruh buah aren yang akan diperoses menjadi kolang kaling iti dapat terendam air.
Belangga diletakan diatas kompor minyak atau tungku Perebusan dilakukan sampai airnya mendidih 1-2 jam kemudian didiamkan sampai airnya dingin.
Satu persatu buah aren yang sudah direbus itu dikeluarkan untukdiambil bijinya
Pengambilan biji aren
Caranya dengan mengiris atau membelah buah aren yang sudah direbus atau dibakar.
Pelepasan kulit biji aren
Kulit biji yang berwarna kuning dilepaskan dengan menggunakan pisau secara hati-hati. Biji yang terlepas dalam keadaan utuh dicuci dengan air bersih.
Perendaman biji aren
Siapkan belanga atau baskom yang berisi air kapur, lalu biji-biji aren yang sudah bersih direndam dalam air kapur tersebut selama 2 s.d 3 hari. Air kapur berfungsi untuk mengemdapkan segala kotoran dan dapat mengenyalkan biji buah aren setelah selesai perendaman tampaklah biji-biji buah aren yang berwarna putih bersih atau bening yang disebut kolang-kaling. Setelah itu biji dicuci bersih jika akan dipasarkan biji itu harus dalam keadaan direndam dalam air.

PRODUK OLAHAN KOLANG KALING
Kolang-kaling yang berwarna putih kenyal seperti agar-agar banyak digunakan sebagai bahan campuran es buah (se campur), bajigur, sirup, kolak, manisan atau makanan ringan lainnya. Jika disimpan dalam waktu yang cukup lama kolang-kaling segar akan cepat berlendir, untuk pencegahannya dilakukan pernggantian air remdamnya. Akan tetapi untuk lebih memperpanjang masa simpannya dapat dilakukan peremdaman dengan air gula.
Salah satu produk olahan dari Kolang-kaling dengan cara pengawetan dalam air gula dikenal sebagai manisan kolang-kaling
Bahannya :
Kolang kaling
Gula pasir
Air
Pewangi
Pewarna makanan
Alatnya :
baskom
panci
kompor

PEMBUATAN MANISAN KOLANG KALING
Kolang-kaling direndam dengan air bersih selama satu malam lalu dicuci.
Kalau manisan kolang-kaling ingin diwarnai gunakan pewarna makanan yang tidak berbahaya. Kolang-kaling ini dicam[pur dengan pewarna dan diaduk sampai merata. Kemudian kolang-kaling didiamkan sebentar supaya terserap secara merata
Kolang-kaling yang sudah diberi pewarna itu dicuci dengan air bersih secara berulang-ulang
Siapkan larutan gula pasir sekitar 60 % yaitu 600 gram gula dilarutkan dalam 1 liter air. Air gula dipanaskan sampai mendidih lalu didinginkan
Kolang-kaling direndam dalam air gula yang sudah dingin selama beberapa hari
Setiap hari air rendaman perlu dipanaskan lagi namun kolang-kaling tidak ikut dipanaskan air gula yang sudah dipanaskan didinginkan kembali untuk merendam kolang-kaling air gula agar kental.
KEMUNGKINAN PEMASARAN KOLANG-KALING
Kemungkinan pemasaran kolang-kaling cukup cerah malahan Indonesia saat ini mengeksport kolang-kaling ke negara-negara lain disamping dapat memenuhi kebutuhan komsumsi dalam negeri produk ini juga dapat meningkatkan pendapatan petani aren. Di bulan puasa harga kolang-kaling lebih mahal jika dibanding dengan bulang-bulan lain.
Harga relatif di penjual biasanya untuk Kolang Kaling dari Medan kisaran 20rb/kg Untuk dari daerah jawa biasanya lebih murah 12rb/kg...tergantung juga dari ukuran ada juga kolka super yang besar besar.
Produk olahan kolang-kaling sudah banyak dipasarkan seperti ditoko-toko manisan atau warung.
DAFTAR PUSTAKA
Astawan. Made dan Mita Wahyuni Astawan. 1991. Teknologi Pengolahan Pangan Nabati Tepat Guna. Jakarta : CV. Akademi Pressindo
Lutony, Tony Luaman. 1993. Tanaman Sumber Pemanis. Jakarta : Penebar Swadaya
Sunanto, hata. 1993. Aren Budi Daya dan Multigunanya. Yogyakarta : Kanisius.
Diubah oleh c4punk1950... 20-05-2017 12:19
0
11.6K
Kutip
34
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan