Quote:
Jakarta, CNN Indonesia -- Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) menyatakan kasus dugaan perbincangan mesum merupakan bentuk manipulasi dan rekayasa.
Anggota Tim Advokasi GNPF-MUI Kapitra Ampera mengatakan kasus dugaan chat mesum itu mudah direkayasa dan tak ada validitasnya. Sehingga, kata dia, GNPF menilai kasus itu merupakan manipulasi.
“Chat mudah sekali direkayasa, sehingga validitas tak ada. Kebenaran susah dibuktikan,” kata Kapitra dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (16/5).
Dia menuturkan yang harus diselidiki adalah pihak yang mendistribusikan perbincangan itu, bukan korban yang disebut dalam chat tersebut. Kapitra menegaskan dalam aplikasi perbincangan, data tak akurat dan mudah dimanipulasi.
Diketahui, Polda Metro Jaya sudah mengirimkan surat panggilan terkait dengan dugaan perbincangan berkonten pornografi antara Rizieq Shihab dan Firza Husein. Namun, saat ini Riziek tak kunjung datang ke Indonesia dengan alasan Umrah dan melanjutkan studi di Malaysia.
Polisi sudah mengeluarkan surat perintah penjemputan terhadap pentolan Front Pembela Islam (FPI) tersebut. Terkait dengan dugaan rekayasa itu, GNPF menyatakan kepolisian hanya ingin menjatuhkan karakter Rizieq dan bukan terkait dengan instruksi hukum. (asa)
https://cnnindonesia.com/nasional/20...b-manipulatif/
manipulatif sih manipulatif tapi masak g berani klarifikasi..
katanyakan jaogoannya g takut d penjara.. dan udah 2x masuk penjara...
