Manado – Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE angkat bicara mengapa dirinya harus menerima kedatangan Fahri Hamzah di Sulut di tengah adanya penolakan sejumlah warga.

“Pak Fahry datang dalam kapasitas sebagai pejabat negara, yaitu Wakil Ketua DPR-RI, sudah menjadi kewajiban kami sebagai kepala daerah untuk menyambutnya dengan baik,” tegas Olly Dondokambey.

“Saya sendiri cukup mengerti dan memaklumi adanya arus penolakan kedatangannya di daerah kita, dan itu sah-sah saja karena hak masyarakat. Tapi sebagai kepala daerah tetap saya harus menerimanya karena kedatangannya dalam kapasitas pejabat negara, bukan yang lainnya,” jelas Olly Dondokambey

Dia juga menunjukkan surat tugas kunjungan kerja Fahry Hamzah ke Sulut yang dikeluarkan oleh Lembaga DPR-RI dengan nomor PW/08237/DPRRI/V/2017, di dampingi Victor Rarung, Staff pribadi Gubernur Olly pada sejumlah wartawan yang mewawancarainya.

Lanjut Olly Dondokambey, dirinya sama seperti masyarakat Sulut pada umumnya yang sangat menolak kelompok-kelompok radikal yang sangat mengancam NKRI.

“Saya sangat menolak keras kelompok-kelompok radikal tumbuh di Bumi Toar Lumimuut, dan saya yang paling depan akan membubarkannya. Tapi tetap Sulut yang sudah menjadi ikon kerukunan serta perdamaian tetap harus kita jaga bersama. Karena orang Sulut sudah dikenal secara nasional orangnya ramah dan bersahaja,” imbau Olly Dondokambey.

“Sulut cinta damai dan menjunjung kerukunan demi terus menjaga bingkai NKRI,” tutup Olly Dondokambey.

https://beritamanado.com/olly-dondok...ejabat-negara/

Bener om olly, bekeng kuat kerukuan antar umat dan etnis di Sulut, Sulut jadi contoh kerukunan di Indonesia jangang kase anarkis ba stel akang,.

Di Tondano ada istilhnya Jaton,. jawa tondano,. rukun dengan minahasa,. di Mongondow ada kampung Bali,. ungsian dari pulau Bali tahun 50an ketika gunung AGung meletus,. rukun dengan orang2 mongondow,. mesjid dan gereja saling seblahan,. ga pusing,.. setiap pembukaan pidato kepala daerah hampir selalu mengucap salam2 dari tiap2 agama,.

Dalam satu susunan keluarga di SUlut,. sangat lumrah,. punya paman/tante yg kristen/islam dan ga ambil pusing,.