Pembakaran Gereja Capai 1.000 Kasus Pasca Reformasi
TS
smedev.id
Pembakaran Gereja Capai 1.000 Kasus Pasca Reformasi
Spoiler for toleransi:
Jakarta, CNN Indonesia -- Jumlah pembakaran gereja mencapai 1.000 kasus pasca Indonesia melewati masa reformasi. Terakhir, terjadi pembakaran dua gereja oleh sekelompok orang tidak dikenal di Aceh Singkil pada Selasa siang (13/10).
Perwakilan Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika Sudarto menjelaskan kejadian pembakaran gereja sudah terjadi sejak 1967 silam. Saat itu, penyebab utama pembakaran gereja di Indonesia adalah naiknya persentase penganut agama nasrani baik Katolik ataupun Kristen.
"Pada 1967 penganut nasrani naik dari dua persen menjadi enam persen dan itu menyulut emosi para muslim intoleran hingga terjadilah pembakaran untuk pertama kalinya," kata Darto saat ditemui di Jakarta, Selasa (13/10).
Pada masa itu, kata Darto, Kementerian Dalam Negeri mengeluarkan peraturan yang mengatakan bahwa Kong Hu Cu bukanlah agama dan melarang adanya aktivitas berbau semacam itu.
Peraturan tersebut pada akhirnya menyebabkan masyarakat Indonesia yang merupakan keturunan China berpindah keyakinan dan kebanyakan menjadi pemeluk nasrani.
Berdasarkan data penelitian yang dilakukan Universitas Canberra di Australia, peristiwa pembakaran pada 1967 menjadi pemicu terjadinya rentetan pembakaran gereja.
Bahkan, dalam penelitian tersebut disebutkan bahwa sejak Indonesia memasuki Era Reformasi total pembakaran gereja sudah lebih dari 1.000 kasus.
Pada zaman B.J. Habibie memimpin negeri, terhitung ada sekitar 162 gereja yang dibakar. Angka tersebut melonjak sangat tinggi saat Indonesia dipimpin oleh Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Pada masa kepemimpinan Gus Dur, pembakaran gereja memcapai angka 360 kasus. Sedangkan di zaman Megawati Soekarnoputri angka kebakaran kembali turun ke angka 160 kasus.
Sayangnya, jumlah kasus pembakaran kembali meningkat di masa kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Selama sepuluh tahun memimpin Indonesia, SBY dihadapkan dengan 500-an kasus pembakaran gereja.
"Saat itu pemerintah SBY enggan mengakuinya tapi data itu ada," kata Darto. (gen)
1. SERIBU dibandingkan SATU, dan si SUMBU PENDEK masih mewek teriak "TOLIKARA .. TOLIKARA"
FYI .. yang diundang ke Istana oleh Presiden itu PENGURUS GIDI, bukan pelaku pembakaran.
2. Gak sadar didepan umum mereka teriak "kafir-kafir" tanpa merasa berdosa, tapi begitu dibalas sama si CINA KAFIR bahwa mereka DIBOHONGI pakai AYAT.. mereka terkejut dan mewek sambil teriak2 "PENISTAAN .. PENISTAAN" dan mendemo SATU orang Cina Kafir dengan (katanya) 7 juta umat SUMBU PENDEK
3. Belum lagi INTIMIDASI kayak pelarangan pendirian rumah ibadah, intimidasi saat ibadah seperti contoh kasus KKR di Bandung, dan banyak lagi ... sebelum kalian merasakan sendiri dilempar batu saat ibadah atau dimasukin orang2 sambil teriak "take beer" saat ibadah, kalian belum merasakan apa2
4. Dan angka2 diatas belum menghitung rumah ibadah non Kristen yang dirusak, kayak pembakaran Vihara; atau penurunan Patung Budha di Sumut, dll
itulah cerita dari umat yang namanya SUMBU PENDEK yang dipimpin oleh seorang IMAM BESAR bernama "BIBIP Pisang"
---------- Achtung!!:
ini bukan menggeneralisir suatu agama ya .. tapi khusus umat BIBIP si SUMBU PENDEK