========================================================================================
Sumber : Fakta Alam

=========================================================================================
1. Terapi Sentil Kertas
Praktisi terapi sentil kertas yang cukup di kenal masyarakat Indonesia adalak Pak Suharto. Beliau memulai terapi sentil kertas sejak tahun 1992 ketika duduk di bangku SMA kelas 1. Beliau awalnya diajari oleh sang Ayah yang juga seorang praktisi terapi sentil kertas dan akhirnya ilmu itu di terapkan sampai sekarang. Cara terapinya yaitu sebuah kertas putih di lipat sedemikian rupa kemudian diselipkan diantara jempol dan telunjuk kaki. Saat kertas tersebut disentil, pasien akan mengalami sakit yang luar biasa. Sentilan tersebut akan mengaktifkan syaraf-syarat yang tidur dan melancarkan peredaran darah. Penyakit yang pernah di tangani adalah kanker, stroke, bahkan HIV. Rumah praktek Pak Suharto berada di dua lokasi yaitu Jakarta Selatan dan Surabaya.

2. Terapi Yumeiho
Terapi yumeiho pertama kali di temukan oleh Masayuki Saionji dari Jepang. Teknik terapi Yumeiho sebetulnya adalah teknik terapi yang dikembangkan dari terapi Relokada di China. Terapi Yumeiho sendiri adalah suatu metode untuk membetulkan posisi tulang seluruh tubuh, mengendorkan otot-otot dan jaringan sel-sel organik serta secara radikal menghilangkan penyakitnya dengan tulang pinggul sebagai pusatnya. Tulang pinggul dijadikan patokan karena dipercaya di bagian pinggullah terdapat banyak syaraf. Sehingga penyebab leher kaku, kecetit, migraine, vertigo, keputihan semuanya berasal dari tulang pinggul yang dislokasi. Manfaat terapi Yumeiho diantaranya menghilangkan lelah badan, memberi rasa segar dan nyaman pada tubuh, memberikan kekebalan pada hawa dingin, menghilangkan kerutan pada wajah, mengencangkan payudara, membuat tubuh menjadi lentur, memperbaiki fungsi seksual, dan mengatasi masalah kewanitaan.

3. Terapi Belatung
Percayakah Anda bahwa semua makhluk yang diciptakan di dunia ini pasti ada manfaatnya ? Bahkan hewan yang sangat menjijikkan seperti belatung mempunyai manfaat. Dahulu, dokter yang merawat tentara dari luka akibat perang menyadari bahwa luka yang ada belatungnya lebih cepat sembuh daripada luka yang tidak terdapat belatung. Larva dari hewan lalat tersebut hanya memakan jaringan sel kulit mati dan bakteri sehingga luka jadi bersih. Kemudian terapi ini diadopsi oleh dokter-dokter saat ini dan telah terbukti dapat menyembuhkan. Umumnya penyakit yang dapat disembuhkan adalah luka akibat diabetes. Belatung tidak akan memakan jaringan daging segar, apabila jaringan kulit mati dan bakteri telah habis dimakan maka belatung akan saling memangsa satu sama lain.

4. Terapi Sapu Lidi
Sapu lidi pada umumnya digunakan untuk membersihkan sampah-sampah atau kotoran yang berserakan. Di Indonesia terdapat praktisi terapi yang menggunakan media terapi menggunakan sapu lidi. Terapi ini adalah terapi pijat namun menggunakan sapu lidi. Bagian tubuh yang dipijat mulai dari ujung kaki sampai ujung kepala. Manfaat dari terapi ini dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti saraf kejepit, stroke, kencing manis, darah tinggi, lever, migrain, vertigo, maag. Di bidang kecantikan terapi ini bermanfaat untuk mengencangkan kulit, jerawat membandel flek kehitaman dengan cara menotokkan sapu lidi pada wajah.

5. Terapi Cubit
Terapi cubit adalah salah satu dari banyak aneka ragam terapi di Indonesia. Mencubit orang tak dikenal atau mencubit anak kecil sampai menangis adalah perbuatan sadis karena dapat mengakibatkan yang dicubit kesakitan. Namun berbeda dengan terapi cubit yang mengakibatkan tubuh akan menjadi terasa sehat dan bugar setelah dicubit. Tidak sembarang orang yang dapat melakukan terapi cubit melainkan ada ilmunya. Terapi cubit sangat bermanfaat untuk mengurangi lemak tubuh dan melancarkan peredaran darah. Bahkan dapat juga merubah wajah seperti meniruskan wajah dan mengurangi cubby pada pipi. Cara terapinya yaitu dengan cara mencubit bagian tubuh yang ingin dihilangkan lemaknya namun pasien harus menahan sakit yang luar biasa saat proses terapi. Di Indonesia, lokasi terapi cubit adalah di Bandung.

6. Terapi Gurah
Terapi unik terakhir adalah terapi Gurah. Terapi gurah dibagi menjadi 3 yaitu gurah mata, gurah hidung, dan gurah suara. Teknik terapi ini adalah meneteskan ramuan herbal yang telah diracik ke bagian tubu yang ingin di gurah. Ramuan herbal yang digunakan berasal dari akar tanaman yang disebut sagunggu (Jawa) atau kertase (Madura). Gurah adalah terapi tradisional yang digunakan secara turun-temurun. Dahulu terapi ini digunakan oleh para Dalang dan Sinden untuk membuat suara menjadi nyaring. Terapi gurah dapat mengobati mata rabun/silinder/katarak, menyaringkan suara, mengeluarkan dahak/lendir, mengobati asma, dan batuk kering. Biasanya setelah dilakukan terapi, pasien dilarang memakan makanan yang mengandung minyak seperti gorengan, dan dilarang teriak-teriak.