Munich1860Avatar border
TS
Munich1860
Ormas Islam Radikal Batalkan Diskusi Buku “Salju di Aleppo” Unbra Malang


Mahasiswa-mahasiswa pendukung kelompok Islam radikal berhasil mendesak pihak rektorat Universitas Brawijaya Malang untuk membatalkan acara diskusi buku yang digelar mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Hubungan Internasional (FISIP HI). Pembatalan ini menunjukkan kampus tidak menghormati kebebasan akademik dan kebebasan berpendapat serta tunduk pada tekanan kelompol-kelompok radikal dan intoleran.

“Sekali lagi, kampus sebagai instansi akademik yang independen gagal menyelamatkan kehormatannya untuk dapat memberikan ruang bagi kebebasan akademik. Kali ini acara bedah buku berjudul "Salju di Aleppo" yang seharusnya menurut jadwal yang sudah disepakati akan dilaksanakan pada hari Jum'at di ruang rapat Gedung A Lantai 7 FISIP UB yang dihadiri langsung oleh penulisnya Dina Y Sulaeman yang merupakan Dosen UNPAD-Peneliti Timur Tengah terpaksa gagal dilaksanakan karena ada desakan beberapa kelompok intoleran kepada pihak kampus.

Padahal acara tersebut sudah disetujui oleh pihak Program Studi (Prodi) hubungan internasional dan didukung oleh dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (FISIP UB). Tapi paska pemanggilan kepada dekan dan perwakilan prodi oleh rektor Universitas Brawijaya, acara bedah buku tersebut "ditunda" atau bahasa halus dari pembatalan,” tulis Aliansi Kebebasan Akademik (AKAD) yang mewakili mahasiswa dan dosen dosen Universitas Brawijaya dalam keterangan resmi, Jumat (5/5).

AKAD mengecam tindakan ini. “Peristiwa ini menunjukkan kepada kita sekali lagi, bahwa jajaran rektorat Universitas Brawijaya gagal melindungi kehormatan universitas sebagai wilayah akademik dimana seharusnya kebebasan mimbar akademik dijunjung tinggi sebagai simbol kehormatan kampus. Tapi hanya dengan tekanan segelintir kelompok intoleran, kampus kita rela dipecundangi dan dikangkangi hak serta kehormatannya,” tegas AKAD.

AKAD menyatakan tunduknya kampus terhadap desakan kelompok intoleran, adalah simbol hilangnya demokrasi di wilayah akademik. “Kalau rektor dan jajarannya tidak becus untuk menjunjung tinggi kebebasan akademik, maka sudah saatnya Mahasiswa yang bergerak melindungi kehormatan tersebut,” tulis AKAD.

Sumber Waras

emoticon-Ultah

Sumbu pendek semakin merata di semua bidang di Indonesia

Selain itu sudah banyak kampus2 yang dikuasai HTI dan PKS lewat organisasi mahasiswanya

Hancur minah

emoticon-Selamat
0
26.1K
43
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan