RILIS.ID, Jakarta— Tak mudah bagi Calon Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, untuk merealisasikan seluruh janji kampanye di Pilkada 2017 lalu.

Salah satunya, dan masih menuai polemik hingga kini, yakni mengenai pembatalan pembangunan pulau buatan di Teluk Jakarta. Apalagi, pemerintah pusat berencana 'menggolkan' megaproyek itu melalui Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) Penanggulangan Bencana dan Penataan Terpadu Pesisir Ibukota Negara.

Namun, menurut pengamat politik pemerintahan Universitas Gajah Mada (UGM), Muchtar Effendi Harahap, wacana Anies untuk membatalkan proyek reklamasi ini bisa mulus, bila Presiden Joko Widodo (Jokowi) berubah pikiran.

Sebab, bagi Jokowi sendiri meneruskan reklamasi bakal menggerus elektabilitasnya pada pemilihan presiden (pilpres) 2019, khususnya dari kelompok nelayan dan penolak reklamasi.

"Siapa yang bisa lawan dia (Jokowi, red)? bukan Anies, tapi rakyat, khususnya di Jakarta Utara, publik nasional antireklamasi. Ini yang harus digalang," ujarnya saat dihubungi rilis.id di Jakarta, Kamis (4/5/2017).

Untuk itu, Muchtar menyarankan, Anies melalui tim transisi yang dibentuk sebelum pelantikan, harus aktif mengklarifikasi ke publik soal wacana penolakannya atas proyek pembangunan pulau palsu tersebut.

"Harus dijelaskan lagi ke rakyat apa yang dimaksud Anies soal penolakan reklamasi," jelas peneliti senior Network for South East Asian Studies (NSEAS) ini.

Ketika telah mendapat simpati publik dan didukung DPRD DKI, Muchtar berkeyakinan, reklamasi menjadi ancaman bagi Jokowi pada pencapresannya kelak.

"Dan reklamasi bisa dijadikan untuk lawan Jokowi menjegal reklamasi. Makanya, saya enggak yakin Jokowi lawan Anies soal reklamasi," pungkasnya.


sumber: http://rilis.id/niat-anies-batalkan-...n-hal-ini.html