Kepala Bappenas: Bangun MRT Itu Harusnya Dari Tahun 1990-an
TS
aghilfath
Kepala Bappenas: Bangun MRT Itu Harusnya Dari Tahun 1990-an
Spoiler for Kepala Bappenas: Bangun MRT Itu Harusnya Dari Tahun 1990-an:
Quote:
Jakarta - Pembangunan infrastruktur di sebuah negara bertujuan untuk menjaga daya saing. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan Indonesia dinilai terlambat dalam membangun infrastruktur.
"Harusnya kita itu bangun Mass Rapid Transit (MRT) sejak tahun 1990an, tapi kita baru mulai di akhir 2013, ya meski lega akhirnya kita membangun tapi dampaknya besar," ujar Bambang di acara diskusi forum Infobank, Kamis (4/5/2017)
Spoiler for Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro saat mengecek MRT:
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro saat mengecek proyek MRT
Foto: Dok, Bappenas
Dia menceritakan, saat ini volume kendaraan dan jumlah masyarakat juga semakin banyak sehingga menyebabkan kemacetan luar biasa saat pembangunan ini dinilai bisa membuang banyak waktu dan menyebabkan kerugian nasional.
"Coba pendapatan anda perbulan dihitung per menitnya, dikali waktu macet yang anda alami setiap harinya dan diakumulasi perbulan itu jumlahnya bisa lumayan," tambah dia.
Pembangunan ini menelan biaya Rp 15 triliun untuk fase pertama. Transportasi massal ini ditargetkan rampung pada akhir 2018 dan diharapkan bisa beroperasi pada 2019 mendatang.
Spoiler for Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro saat mengecek proyek MRT:
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro saat mengecek proyek MRT
Foto: Dok, Bappenas
Nantinya akan ada 13 stasiun antara Lebak Bulus dan Bundaran HI dan memakan jarak tempuh 30 menit. Kereta MRT ini sudah diproduksi dan rangkaian pertama akan tiba pada April tahun depan.
Selain MRT, pemerintah memang sedang gencar melaksanakan pembangunan seperti jalan tol, Light rapid transit (LRT), jalan simpang susun, kilang minyak.
Tahun segitu negara mulai terbebani efek hutang dan mulai menurunnya SDA setelah eksploitasi besar2an mana sempat memikirkan ketertinggalan infrastruktur