- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Hartoyo : Demi Keutuhan Bangsa, Jangan Kedepankan Perbedaan


TS
dsturridge15
Hartoyo : Demi Keutuhan Bangsa, Jangan Kedepankan Perbedaan
JawaPos.com - Pancasila yang dimiliki Indonesia adalah landasan penting untuk menjaga keutuhan bangsa. Dengan dasar negara tersebut, perbedaan di negeri ini yang memiliki beragam suku, bahasa, ras dan agama harus dijadikan sebagai kekayaan bangsa.
"Jika perbedaan perbedaan itu terus dikedepankan berpotensi konflik antar elemen masyarakat dan pecahnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Ketua MUI Kabupaten Klaten, Hartoyo dalam keterangan persnya yang diterima JawaPos.com, Sabtu (29/4).
Sebelumnya MUI Klaten bersama sejumlah ormas Islam menggelar diskusi publik bertemakan "Implementasi Nilai Nilai Agama dan Pancasila Dalam Memperkuat Kemajemukan Bangsa" pada Kamis (27/4).
Menurut Hartoyo, saat ini bahasan kemajemukan di Indonesia sangat menarik. Hal ini untk menyikapi fenomena tumbuhnya radikalisme dan intoleransi di masyarakat yang mengedepankan perbedaan-perbedaan. Padahal bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama. Konstitusi negara juga melindungi rakyat Indonesia dalam memeluk agama berdasarkan keyakinannya masing-masing.
"Seharusnya tidak perlu ada persoalan dalam melaksanakan keyakinan masing-masing maupun ideologi negara. Begitu juga jika nilai-nilai Islami diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara maka tidak ada konflik karena sejatinya Islam adalah rahmatan lil alamin yaitu memberikan rahmat kedamaian bagi mahluk dan alam semesta," tegasnya.
Di tempat yang sama, Wakil PC NU Klaten Kholilurrohman mengatakan, syariat Islam tidak cocok sebagai dasar negara di Indonesia sebagaimana wacana yang dikemukakan oleh kelompok masyarakat tertentu. Pasalnya Indonesia yang rakyatnya majemuk dan tidak berdasarkan satu agama atau suku saja. "Kita ketahui bersama bahwa Saudi Arabia berbentuk Kerajaan," papar Kholilurrohman.
Kholilurrohman menuturkan, agama Islam yang dianut oleh mayoritas bangsa Indonesia telah mengadopsi kearifan lokal, sehingga begitu menyatu dengan nilai-nilai lokal tanpa mengubah inti agama itu sendiri.
"Jika nilai nilai agama dan Pancasila dilaksanakan secara benar dan konsekuen, maka tidak ada lagi konflik dan upaya merubah tatanan negara berdasarkan kepentingan kelompok," tandasnya. (iil/JPG)
http://www.jawapos.com/read/2017/04/29/126578/demi-keutuhan-bangsa-jangan-kedepankan-perbedaan
Mari kita menjaga keutuhan bangsa
"Jika perbedaan perbedaan itu terus dikedepankan berpotensi konflik antar elemen masyarakat dan pecahnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Ketua MUI Kabupaten Klaten, Hartoyo dalam keterangan persnya yang diterima JawaPos.com, Sabtu (29/4).
Sebelumnya MUI Klaten bersama sejumlah ormas Islam menggelar diskusi publik bertemakan "Implementasi Nilai Nilai Agama dan Pancasila Dalam Memperkuat Kemajemukan Bangsa" pada Kamis (27/4).
Menurut Hartoyo, saat ini bahasan kemajemukan di Indonesia sangat menarik. Hal ini untk menyikapi fenomena tumbuhnya radikalisme dan intoleransi di masyarakat yang mengedepankan perbedaan-perbedaan. Padahal bangsa Indonesia merupakan bangsa yang terdiri dari berbagai suku, bahasa dan agama. Konstitusi negara juga melindungi rakyat Indonesia dalam memeluk agama berdasarkan keyakinannya masing-masing.
"Seharusnya tidak perlu ada persoalan dalam melaksanakan keyakinan masing-masing maupun ideologi negara. Begitu juga jika nilai-nilai Islami diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara maka tidak ada konflik karena sejatinya Islam adalah rahmatan lil alamin yaitu memberikan rahmat kedamaian bagi mahluk dan alam semesta," tegasnya.
Di tempat yang sama, Wakil PC NU Klaten Kholilurrohman mengatakan, syariat Islam tidak cocok sebagai dasar negara di Indonesia sebagaimana wacana yang dikemukakan oleh kelompok masyarakat tertentu. Pasalnya Indonesia yang rakyatnya majemuk dan tidak berdasarkan satu agama atau suku saja. "Kita ketahui bersama bahwa Saudi Arabia berbentuk Kerajaan," papar Kholilurrohman.
Kholilurrohman menuturkan, agama Islam yang dianut oleh mayoritas bangsa Indonesia telah mengadopsi kearifan lokal, sehingga begitu menyatu dengan nilai-nilai lokal tanpa mengubah inti agama itu sendiri.
"Jika nilai nilai agama dan Pancasila dilaksanakan secara benar dan konsekuen, maka tidak ada lagi konflik dan upaya merubah tatanan negara berdasarkan kepentingan kelompok," tandasnya. (iil/JPG)
http://www.jawapos.com/read/2017/04/29/126578/demi-keutuhan-bangsa-jangan-kedepankan-perbedaan
Mari kita menjaga keutuhan bangsa

0
2.5K
21


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan