Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

warhunterAvatar border
TS
warhunter
Not A Love Story nor Horror Story, Genrenya Fantasi
Dunia ini penuh dengan keburukan. Para keparat brengsek itu, merenggut semuanya dariku. Sekarang, mereka berpindah ke orang lain, kemudian ke orang lain lagi, begitu terus hingga mereka mati. Sialnya, walaupun mereka mati, keturunan mereka yang tak kalah bengis itu tidak akan berhenti. Mereka akan terus melanjutkan hal-hal yang telah dilakukan turun temurun dari nenek moyangnya, dari buyutnya, dari kakeknya, dari ayahnya!

Siklus sialan ini harus berhenti. Jika tidak, selamanya tidak akan ada perubahan! "Berdo'a saja pada Tuhan"? jangan bercanda! Tuhan tidak akan bergerak! Dunia ini diciptakan-Nya untuk kita, bukan untuk-Nya! Jika tidak.. bagaimana Tuhan bisa diam saja saat ayahku dipenggal karena dituduh mencuri!? Atau saat ibuku dibunuh lalu dirudapaksa orang-orang yang ingin tanah rumahku!? Atau bahkan saat aku diasingkan di panti asuhan oleh semua anak.. bahkan para pengurus karena aku dicap sebagai seorang anak yang rusak! RUSAK!? Apa maksudnya!? Aku masih berfungsi! Napasku masih berhembus! Aku muak dengan ini semua!

Dan sekarang.. mereka datang lagi, para keparat yang telah membuat keluargaku hancur, kembali lagi di hadapanku. Tapi, kali ini mereka bukan mencariku, tapi karena ingin membunuh anak yang kubawa ini. Asal kalian tahu saja, AKU BERSUMPAH DENGAN SEGALA YANG AKU PUNYA UNTUK MENGHAPUSKAN KALIAN SEMUA YANG TELAH BERBUAT JAHAT DI DUNIA INI!

...

"Mimpi?"
aku terbangun.. masih di sebuah tempat sampah yang gelap, kotor dan bau. Kulihat sekelilingku, tidak ada apa-apa kecuali gerombolan hewan menjijikan yang sedang mencari makan, dan diriku yang baru bangun. Pulau melayang itu juga masih berada di atas kepalaku, menutupi langit, dan masih membuang kotorannya ke arahku. Kurasa, hari ini juga tidak akan ada hal semenarik mimpiku tadi.. seperti hari-hari sebelumnya. Akupun bangun dari tempatku tidur, untuk mencari air dan makanan sisa, sambil berharap akan suatu kejaiban...yang pastinya tidak mungkin terjadi.

Hidupku selalu penuh penderitaan, keluargaku hancur karena banyak hal terjadi. Sejak kecil aku sudah melihat berbagai macam kekejaman dan kebiadaban. Di dunia ini, hanya manusia-manusia kotor yang bisa berada di atas. Mereka yang mencoba untuk menjadi bersih, akan dipastikan menghilang dari dunia ini. Rasa muakku atas penderitaan ini, tidak akan bisa merubah apapun. Aku tahu itu. Tapi, hal apa yang bisa orang rendahan sepertiku lakukan? Apakah diriku, selamanya akan berada di sini? Jika kuingat lagi, terakhir aku bisa tertawa, makan enak, dan bahagia adalah 20 tahun yang lalu.. dan saat itu umurku baru 5 tahun...tapi kenapa, rasanya semua itu masih baru terjadi kemarin?

Ayahku meninggal karena dihukum pancung setelah dituduh mencuri berlian berharga milik keluarga Sin yang Adil...Adil? Keadilan macam apa yang menjatuhkan hukuman tanpa melalui proses hukum!? Ayahku tidak bersalah! ...itulah yang kukatakan pada saat dia akan dihukum pancung. Tahu apa yang mereka katakan?

"AYAHMU ADALAH SAMPAH TERBUSUK YANG PERNAH ADA! DIA BAHKAN BERANI MENCURI HARTA TERPENTING DARI ORANG YANG PALING DIA HORMATI! ITU SAMA SAJA MENUSUK SESEORANG DARI BELAKANG!"

Hal yang lucu adalah, kalimat itu terlontar dari mulut Zenister Sin...orang yang dianggap paling baik dan paling adil di dunia.

Faktanya, berlian berharga itu memang sudah dicuri, dan sepertinya pencuri bodoh itu justru menjatuhkannya. Naasnya, ayahku justru menemukan berlian itu terjatuh di jalan dan berusaha mengembalikannya. Tapi yah.. dia justru yang dituduh mencuri. Kehidupanku setelah itu jadi sangat sulit. Ayahku dulunya bekerja sebagai seorang manajer perusahaan milik keluarga Sin, dan dia juga seorang teman dekat Zenister. Karenanya, sejak aku lahir.. atau bahkan saat aku belum lahirpun, keluarga kami tidak pernah kekurangan keuangan. Tapi, setelah ayahku meninggal, semuanya menjadi terbalik. Ibuku hanyalah seorang ibu rumah tangga. Walaupun dia sudah mencoba mencari pekerjaan, tapi tidak ada yang mau menerima karena hal yang dituduhkan pada ayahku. Karena sudah tidak ada yang bekerja di rumah, keuangan kamipun makin lama berkurang. Belum lagi, si Zenister keparat itu justru melayangkan tuntutan karena berlian sialannya itu mengalami banyak goresan dan retakkan. Kamipun harus membayarkan banyak uang untuk menuntaskan tuntutan itu...dan ya, kamipun bangkrut.

Hari ini, sedikit berbeda dari hari yang lainnya. Secara kebetulan, aku menemukan sebuah kotak makanan yang masih baru, tapi telah dibuang di sini. Kulihat bagian kadaluarsanya...dan masih jauh.. sangat jauh dari tanggal kadaluarsanya. Ada apa ini? Apakah Tuhan memberikanku sedikit hiburan? Terserahlah apa itu, tapi aku sangat bersyukur karenanya. Akupun segera menyantap makanan itu, dan ternyata di dalamnya sudah ada minuman elektrolit...apa ini? Aku tidak mengerti. Aku menjadi curiga tentang makanan ini. Apakah makanan ini telah diberikan sesuatu, atau apa? Tapi biarlah,walaupun aku mati tidak ada yang peduli juga. Akupun duduk dan bersiap menyantap makananku.

"WAAAAAAAAAHHHHHHHHHHHH!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" *BZZT!*

Apa itu barusan? Aku yakin itu berada di belakangku, tapi...saat ku menoleh, aku tidak melihat apapun.

*BZZT!*

Suara itu.. seperti suara listrik. Dan itu terdengar tepat..

"oh, ya ampun di mana aku?"

..di hadapanku. Tiba-tiba muncul sesosok pria.. memiliki rambut berwarna biru, dan mata berwarna biru pula. Bentuk pupil matanya aneh, seperti menggambarkan huruf 'y'. Dilihat dari fisiknya, aku bisa pastikan kalau dia manusia. Apakah dia orang yang sama sepertiku?
"ya ampun, baunya.. tempat ini, bukan tempat sampah biasa. Aku yakin itu, pasti!"

Dia berteriak terhadap tumpukan-tumpukan sampah yang berada di depannya...kenapa dia ini? Gila? Tapi ada hal lain yang kupikirkan. Hal macam apa yang dia lakukan sampai dia jatuh ke sini? Dan darimana suara listrik tadi?

"ohh, ada orang!"
dia berteriak terkejut saat melihatku. Aku putuskan untuk diam dan menatap wajahnya saja, untuk menjauhi pertikaian.

"kau, apa yang kau lakukan di sini? Apakah kau tidak merasa kebauan dan mencoba untuk segera menyingkir?"
apa? Apakah dia tidak tahu siapa aku? ...ya, paling juga aku dan keluargaku sudah dilupakan orang-orang di kota.

"hmm, kau orangnya tenang ya.. jadi, di mana ini?"
"kau belum pernah mendengar tentang tempat pembuangan akhir? Kita berada di situ sekarang."
"ohh.. luas sekali, ya? Apa ada orang lain di sini?"
"tidak."
"kau terdengar sangat yakin.. apa kau sudah mengeceknya?"
"aku sudah hidup selama 5 tahun di sini.. dan ya. Aku sudah mengeceknya."
"5 tahun??? Apa yang sebenarnya terjadi padamu? Kau tidak punya tempat tinggal? Atau kenapa?"
...ya, tentu saja aku tidak punya tempat tinggal. Sial, orang ini membuatku mengingat masa-masa laluku yang pahit itu. Tapi, dilihat dari reaksinya, aku yakin orang ini hanya tersasar. Tapi, bagaimana bisa?
"lebih baik cepat pergi dari sini, kau bisa menemukan desa kecil di sebelah utara. Kau tinggal berjalan lurus saja, perjalanannya sekitar 15 menit."

"hmm, begitu? Lalu kau bagaimana?"
"meneruskan hidupku, tentunya."
"tapi, jika ada desa kecil di sana, kenapa kau tidak mencoba untuk tinggal di sana saja?"
"karena aku ditolak juga di sana."
"...juga? Oh, baiklah aku akan membiarkanmu sendiri, tapi sebelum itu, aku ada sedikit pertanyaan untukmu."
"pertanyaan?"
"apakah itu...Atlas Cauldron?"
dia menunjuk pulau mengapung yang berada tepat di atas.
"...ya."
dia.. bukan berasal dari atas?? Siapa dia ini?

Setelah bertanya dia terlihat tersenyum kecil. Kemudian tangannya mendekati telinganya, membentuk pose seolah menekan tombol. Keluar lingkaran-lingkaran aneh berwarna biru yang menyelimuti kupingnya saat menekan...sebenarnya, dia ini apa?
"Oke, V...sialnya portal itu gagal lagi. Tapi, aku menemukan Atlas Cauldron. Kau tau.. kapal terbang-melayang yang menghilang dan tak pernah kembali itu?"
apa dia sedang menelpon seseorang?
"hmm, hm-hmm.. oh, oke. Lalu, aku harus bagaimana? Hmm.. oke. Oke, aku akan menghubungimu lagi."
dia mengibaskan tangannya, dan lingkaran yang tadinya menyelimuti telinganya menghilang. Aku terus memperhatikannya dengan kebingungan.
"katakan.. apakah Cauldron itu.. tidak pernah berpindah?"
"tentu saja. Memangnya, itu bisa pindah?"
"hahaha, kau lucu, ya."
aku tersentak mendengar jawabannya. lucu? Aku sedang tidak berguyon!

Dia menatap tajam pada pulau terbang itu.
"yahh.. menatap saja tidak akan menyelesaikan apapun."
*BZZTT*
tiba-tiba, listrik berkumpul digenggamannya, membentuk siluet sebuah pedang. Setelah beberapa saat, listrik itupun berubah menjadi pedang yang kokoh, solid, dan terlihat sangat tajam. Dia membelah udara menggunakan pedang itu, kemudian terbentuk robekan seperti luka bekas tebasan yang sangat lebar... tetapi di udara. Kemudian dari robekan itu, keluar ratusan..tidak, ribuan android yang memiliki persenjataan lengkap.
"oke, Squads.. pesawat itu sudah berada di sini sejak 50 tahun yang lalu. Dan itu jelas melanggar Cyber-Code No. 35 Tentang Pemarkiran... dan tentu saja, Cyber-Rule No. 145 tentang pencurian karena siapapun yang memiloti pesawat itu tidak memiliki sertifikat maupun izin. Aku ingin kalian terbang...hanya memutar-mutari pesawat itu, jangan menyerang kecuali di serang duluan. Buat orang-orang yang berada di atasnya ketakutan. Jika mereka sudah merasa lebih tenang, kalian boleh mendarat, dan mulai prosedur evakuasi. Itu saja."
robot-robot itu berterbangan di udara.. memutari pulau terbang itu dengan kecepatan sedang.
"jadi, apakah kau dibuang dari sana?"
"ah, ya."
"hmm.. tertarik untuk melihat bagian atas pulau itu lagi?"
"..."
apa? Apa yang sebenarnya terjadi? Aku tidak mengerti. Orang ini tiba-tiba muncul di hadapanku, kemudian bertanya tentang pulau itu..lalu memunculkan banyak sekali pasukan android. Dia.. siapa dia? Apakah aku harus ke atas sana? Tapi untuk apa?
"ingin mencoba sedikit...balas dendam?"
balas.. dendam?
"kudengar yang memimpin pulau itu dikenal sebagai keluarga paling bijak dan adil di dunia...ya, kudengar. Kenyataannya mereka itu tidak demikian, kan? Jadi, bagaimana? Mau mencoba untuk paling tidak melihatnya tumbang?"
"YA!"
eh? Apa yang kukatakan???

"bagus. Kalau begitu.."
dia menebas udara kembali. Kali ini tercipta sebuah portal...sepertinya menuju bagian atas Atlas Cauldron.
"ayo."

~END OF AN UNTITLED STORY OF THE SYNTHELOID PORTAL ARC~

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
995
3
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan