Tribratanews.polri.go.id, Mabes Polri – Menjelang datangnya bulan Ramadhan 1438 H tahun 2017, Kapolri secara langsung mendapatkan perintah dari Presiden RI Ir. H. Joko Widodo untuk menstabilkan  harga sembako melalui jalan yang harus ditempuh oleh Polri.

Bertempat di Pusdalsis mabes polri, Rabu (3/5/2017) pukul 07.30 WIB, Kapolri memimpin jalannya rapat pembahasan terkait antisipasi melonjaknya harga sembako jelang bulan Ramadhan 1438 H tahun 2017 yang dihadiri oleh Mendagri, Mentan, Menteri perdagangan (dari polda Jateng), dirut bulog, Ketua KPPU (Komisi Pengawas Persaingan Usaha), PJU mabes polri, Kementan Kemendagri, Gubernur Jateng (polda jateng), Gubernur Sumut (polda Sumut) dan para Kapolda seluruh Indonesia.

Dalam Sambutannya, Kapolri Jenderal Polisi Drs. H. M. Tito Karnavian, M.A., Ph.D menekankan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idhul Fitri 2017 pelaku pasar tidak bermain-main dengan harga sembako.

“pertemuan ini sebagai tindak lanjut dari permintaan Presiden untuk menjaga stabilitas harga sembako menjelang ramadhan dan lebaran” tegasnya

“Jika terjadi lonjakan harga yang tidak wajar, maka sudah dapat dikatakan sebagai pelanggaran hukum atau perbuatan pidana, dan kami akan melakukan langkah-langkah penegakan hukum,” tambah Kapolri

Dirut Bulog juga menyampaikan bahwa persediaan bahan makanan pokok sudah disiapkan stok yang cukup.



Menteri Pertanian juga menjelaskan bahwa kesediaan sembako dan produksi dari para petani siap mensuplai, stok beras lebih dari cukup maka tidak ada alasan harga naik dan apresiasi terhadap Polri yg telah bekerja keras menindak para kartel untuk mengatasi harga beberapa pangan yang melonjak tinggi seperti cabe serta menindak kartel pupuk.

Pengawasan rantai distribusi dan persaingan para pemain usaha dibidang pangan pokok terutama dari kartel – kartel yang sering memainkan harga dengan cara penimbunan siap dilakukan Ketua KPPU dengan meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan satgas pangan yang ada di Polri.

Menteri Perdagangan menekankan lagi bahwa ketersediaan Sembako siap memenuhi permintaan pasar menjelang puasa dan lebaran, tinggal bagaimana kita menjaga agar harga tetap stabil, yaitu dengan cara memangkas alur di tingkat middle man (distributor) sehingga alur bahan pangan dari produsen ke konsumen tidak terlalu banyak dan berbelit yang mengakibatkan harga semakin tinggi.

Kemendag juga siap melaksanakan operasi pasar untuk mengimbangi harga bahan pangan adapun masalah yang akan dihadapi yaitu adanya para spekulan yang memanfaatkan momentum bulan ramadhan.

Kepada para kepala daerah (Gubernur dan Bupati sampai Camat) harus ikut memantau ketersediaan stok dan harga pangan di daerahnya masing – masing, apabila ada masalah agar langsung lapor dan berkoordinasi dengan stake holder terkait, jangan malah menghambat terutama pendistribusiin bahan pangan ke daerah tegas Mendagri.

Baca juga: Staf Ahli Kapolri : Peranan Mahasiswa Islam Sangat Penting di Era Globalisasi

“Suplai sembako cukup baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri, persoalannya pada rantai distribusi dan ada dispalitas harga serta banyak spekulan, kartel, penimbun yang bermain memanfaatkan momentum ramadhan, langkah dengan upaya penindakan hukum seperti tindak kartel, operasi pasar, amankan pendistribusian bahan pangan, Satgas Pangan (Ketua Irjen Pol Drs. Setyo Wasisto) dan ditkrimsus bareskrim serta dirkrimsus di polda segera bergerak dan penindakan lalu ekspos di media.” ucap Kapolri

“Dari hasil pertemuan ini, langkah – langkah yang diambil diharapkan dapat mengantisipasi melonjaknya harga sembako dan harga pangan pokok tetap stabil sampai lebaran nanti” tambahnya.

Penulis : Tim

Editor   : Umi Fadilah

Publish : Lois Adi

Sumber berita di atas didapat dari Portal Berita resmi POLRI Tribratanews.polri.go.id