Jakarta - Seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyetor Rp 202 triliun ke negara tahun lalu. Setoran tersebut berupa dividen dan pajak.
"Kontribusi negara Rp 202 triliun dalam bentuk dividen dan pajak belum termasuk PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak)," kata Menteri BUMN Rini Soemarno dalam Seminar Kinerja dan Strategi BUMN di Universitas Indonesia Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (3/5/2017).
Menurutnya, BUMN sebagai entitas bisnis milik negara mengemban amanat ganda. Pertama, sebagai agen pencipta nilai yang menyumbang perubahan untuk negara.
Kedua, sebagai agen pembangunan yang bertugas menjadi perpanjangan tangan negara untuk hadir di tengah-tengah masyarakat.
"Dalam melaksanakan peran sebagai agen pencipta nilai pada tahun 2016 BUMN mencatat kinerja bisnis yang positif di tengah persaingan kian kompetitif. Saat ini ada 118 BUMN dan 25 anak perusahaan eks BUMN dengan menyediakan lapangan kerja lebih dari 1 juta orang," jelasnya.
Rini menambahkan, pada tahun 2016, belanja modal BUMN Rp 298 triliun, tumbuh 35% dibandingkan 2015 dengan fokus belanja infrastruktur, energi, dan konektivitas.
Dengan demikian, aset BUMN mengalami pertumbuhan 10% hingga mencapai Rp 6.325 triliun. Ekuitas mencerminkan tumbuh 12% mencapai Rp 2.234 triliun. Pendapatan usaha tumbuh 6% menjadi Rp 1.832 triliun dan laba bersih tumbuh 10% menjadi Rp 164 triliun.