BeritagarIDAvatar border
TS
MOD
BeritagarID
Membidik rumah murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah

Pengunjung melintas di dekat miniatur sebuah rumah pada pameran perumahan Real Estate Indonesia (REI), di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (25/4/2017).
Harga rumah yang kian membubung telah begitu mencekik masyarakat berpenghasilan rendah. Dalam beberapa pekan ini, Presiden Joko Widodo pun bersafari meresmikan pembangunan hunian murah di sejumlah wilayah.

Jokowi meresmikan pembangunan Rumah Susun Sederhana Milik (Rusunami) masyarakat berpenghasilan rendah di Urbantown-Loftvilles Serpong, Sarua, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten pada Kamis (27/4/2017) lalu.

Rusunami masyarakat berpenghasilan rendah di Urbantown-Loftvilles Serpong, Sarua, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten itu, akan dibangun 9000 unit, di mana 6000 unit di antaranya untuk buruh.

Saat mengawali sambutannya, Presiden Jokowi sempat menanyakan harga per unit rusunami, yang dijawab Rp293 juta, dengan uang muka hanya 1 persen, atau Rp2.900.000. Kisaran cicilannya adalah Rp1,2 juta per bulan. "Saya kira mampulah pekerja," kata Jokowi.

Presiden mengatakan akan mendorong terus agar BUMN seperti BPJS Ketenagakerjaan dan PP (Pembangunan Perumahan) membangun rusunami bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Seusai meresmikan rusunami di Tangerang Selatan, Jokowi akan meresmikan rumah tapak di Depok dan Cikarang.

Di Depok, rumah tapak akan dibangun 2.000 unit, harganya Rp112 juta untuk tipe 21. "Kalau ini sangat murah. Tolong dilihat, segera dilihat, jangan sampai nanti yang membeli orang-orang di luar pekerja," kata Jokowi.

Presiden mengatakan adanya kesalahan pemerintah sejak dulu yang tidak memiliki bank tanah. Kalau pemerintah menguasai misalnya, 30 persen dari wilayah Jakarta, pembangunan rusun, rusunami, dan rumah tapak akan sangat mudah.

Pemerintah, kata Jokowi, akan terus membangun rumah-rumah dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat dan pekerja.

Jokowi telah menetapkan Peraturan Pemerintah (PP) No. 64/2016 tentang Pembangunan Perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah pada 29 Desember 2016.

PP diundangkan pada tanggal yang sama oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H. Laoly, ini bertujuan mempercepat penyediaan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sesuai Pasal 13 huruf g, Pasal 14 huruf i, Pasal 15 huruf n dan Pasal 54 ayat (1) UU No.1/2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Adapun maksud MBR, Pasal 1 angka 24 UU No.1/2011 mengenai Perumahan dan Kawasan Permukiman menguraikannya sebagai "masyarakat yang mempunyai keterbatasan daya beli sehingga perlu mendapat dukungan pemerintah untuk memperoleh rumah".

Kriteria pembeli rumah murah

Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan mengubah kriteria penghasilan masyarakat yang berhak mendapatkan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan atau KPR subsidi.

Selama ini kriteria masyarakat berpenghasilan rendah penerima bantuan pembiayaan rumah berlaku secara nasional, yakni dengan gaji di bawah Rp4 juta per bulan. Dengan skema baru, masyarakat dengan penghasilan Rp3,9 juta akan beda dengan penghasilannya Rp2,2 juta. Bantuan uang muka akan diprioritaskan untuk MBR yang levelnya Rp2 juta.

Ketentuan Masyarakat Berpenghasilan Rendah juga menjadi tidak hanya mencakup penghasilan pribadi namun untuk rumah tangga. Dengan demikian, MBR di Jakarta pun akan berubah menjadi sekitar Rp7 juta.

"Nanti kita bagi segmen penghasilan MBR, kemudian masing-masing segmen itu suku bunganya akan disesuaikan. Jadi tetap 5 persen itu tetap, tapi mungkin itu segmen level terbawah, MBR ke bawah," kata Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan, Kementerian PUPR, Lana Winayanti melalui Detikfinance.

Lana mengatakan masih terus berkoordinasi dengan berbagai pihak mengenai kebijakan baru tersebut, termasuk ke perbankan. Perubahan ini sendiri nantinya akan masuk revisi Peraturan Menteri PUPR No 20/2014 tentang FLPP.

Adapun Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan, BPJS Ketenagakerjaan menyalurkan pendanaan rumah baik untuk pengembang maupun para pekerja.

Dia mengatakan, khusus untuk pembiayaan pekerja, syarat yang bisa mengakses adalah pekerja dengan kepesertaan 1 tahun. Menurut Agus, khusus pekerja dengan kategori MBR bisa memperoleh rusun murah itu dengan uang muka 1 persen. Kemudian, bunga yang ditawarkan relatif rendah yakni 5 persen.



Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...hasilan-rendah

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- Kenaikan inflasi April 2017 sesuai dugaan

- Iwa K tak lagi 'bebas', dan kontroversi pemilik inisial Y

- Intoleransi mulai tumbuh dalam pendidikan

anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
1.3K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan