- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
PKL Sadar Berjualan di Trotoar Salah


TS
parenkim
PKL Sadar Berjualan di Trotoar Salah
PKL Sadar Berjualan di Trotoar Salah

Quote:
edagang kali lima kembali berdagang di trotoar karena mengaku lebih ramai dibandingkan dengan Blok G, Pasar Tanah, Jakarta Pusat. Foto: Metrotvnews.com/Nur Azizah
Metrotvnews.com, Jakarta: Pedagang kaki lima Pasar Tanah Abang kembali menjajakan dagangannya di atas trotoar jalan. Meski sudah ditertibkan berkali-kali, mereka tetap kembali berjualan di tempat terlarang itu.
Rudi salah satunya. Ia berjualan pakaian anak di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ia mengaku terpaksa berjualan di trotoar karena tempat itu lebih ramai pengunjung.
Semula Rudi berjualan di Blok G. Rudi merupakan salah satu pedagang yang dipindahkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dari trotoar ke Blok G.
Rudi tak betah. Beberapa bulan setelah dipindahkan, ia kembali berdagang di pinggir jalan. Rudi ingin berjualan dengan tenang tanpa ada penertiban.
"Katanya kan Pak Anies dan Pak Sandi enggak mau gusur-gusur lagi. Itu bagus. Bisa menolong kami yang orang kecil," kata Rudi kepada Metrotvnews.com, Jakarta, Selasa, 2 Mei 2017.
Rudi mengaku lelah 'kucing-kucingan' dengan petugas Satuan Polisi Pamong Praja. Hal serupa disampaikan Gejen, pedagang tas wanita.
Gejen berharap Anies-Sandi yang memenangkan Pilkada DKI versi hitung cepat membiarkan pedagang berjualan di trotoar. Dia menyampaikan, berjualan di pinggir jalan lebih menguntungkan ketimbang di dalam toko.
Pedagang berusia 28 tahun ini bisa mengantongi omzet Rp10 juta hingga Rp12 juta perhari.
"Kalau misalnya Anies kaya gitu (enggak menertibkan PKL), ya syukur Alhamdulillah. Kita kan orang enggak punya. Yang penting janjinya aja tepatin," ungkapnya.
Gejen sebetulnya sadar berjualan di trotoar melanggar aturan. Ia mengamini bahwa larangan berjualan di trotoar sudah benar.
"Tapi ya gimana ya, Pak Ahok terlalu kejam. Kalau dibilang kejam takut salah saya. Terlalu tegas lah dia," kata Gejen.
Sementara itu, Kepala seksi Operasi Satpol PP Jakarta Pusat Santoso mengaku rutin menggelar razia di Pasar Tanah Abang. Sehari bisa tiga hingga empat kali.
Hari ini, sedikitnya 120 petugas gabungan dari Satpol PP Jakarta Pusat dan Kecamatan Tanah Abang. Santoso tak memungkiri pihaknya masih 'kucing-kucingan' dengan pedagang.
"Kalau ditertibkan tidak ada. Nanti saat kami lengah, lagi istirahat dia jualan lagi. Kami kaya Tom and Jerry," kata Santoso.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan akan menertibkan pihak yang mencoba mengubah aturan. Upaya ini untuk mencegah kondisi Jakarta kembali ke titik nol.
"Dia pikir gubernurnya sudah ganti kali. Saya masih menjabat sampai 7 Oktober nanti kok," kata Ahok.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan berpesan agar Ahok-Djarot menyelesaikan pekerjaan rumah sebagai penyelenggara pemerintahan sebelumnya hingga Oktober 2017.
Metrotvnews.com, Jakarta: Pedagang kaki lima Pasar Tanah Abang kembali menjajakan dagangannya di atas trotoar jalan. Meski sudah ditertibkan berkali-kali, mereka tetap kembali berjualan di tempat terlarang itu.
Rudi salah satunya. Ia berjualan pakaian anak di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. Ia mengaku terpaksa berjualan di trotoar karena tempat itu lebih ramai pengunjung.
Semula Rudi berjualan di Blok G. Rudi merupakan salah satu pedagang yang dipindahkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dari trotoar ke Blok G.
Rudi tak betah. Beberapa bulan setelah dipindahkan, ia kembali berdagang di pinggir jalan. Rudi ingin berjualan dengan tenang tanpa ada penertiban.
"Katanya kan Pak Anies dan Pak Sandi enggak mau gusur-gusur lagi. Itu bagus. Bisa menolong kami yang orang kecil," kata Rudi kepada Metrotvnews.com, Jakarta, Selasa, 2 Mei 2017.
Rudi mengaku lelah 'kucing-kucingan' dengan petugas Satuan Polisi Pamong Praja. Hal serupa disampaikan Gejen, pedagang tas wanita.
Gejen berharap Anies-Sandi yang memenangkan Pilkada DKI versi hitung cepat membiarkan pedagang berjualan di trotoar. Dia menyampaikan, berjualan di pinggir jalan lebih menguntungkan ketimbang di dalam toko.
Pedagang berusia 28 tahun ini bisa mengantongi omzet Rp10 juta hingga Rp12 juta perhari.
"Kalau misalnya Anies kaya gitu (enggak menertibkan PKL), ya syukur Alhamdulillah. Kita kan orang enggak punya. Yang penting janjinya aja tepatin," ungkapnya.
Gejen sebetulnya sadar berjualan di trotoar melanggar aturan. Ia mengamini bahwa larangan berjualan di trotoar sudah benar.
"Tapi ya gimana ya, Pak Ahok terlalu kejam. Kalau dibilang kejam takut salah saya. Terlalu tegas lah dia," kata Gejen.
Sementara itu, Kepala seksi Operasi Satpol PP Jakarta Pusat Santoso mengaku rutin menggelar razia di Pasar Tanah Abang. Sehari bisa tiga hingga empat kali.
Hari ini, sedikitnya 120 petugas gabungan dari Satpol PP Jakarta Pusat dan Kecamatan Tanah Abang. Santoso tak memungkiri pihaknya masih 'kucing-kucingan' dengan pedagang.
"Kalau ditertibkan tidak ada. Nanti saat kami lengah, lagi istirahat dia jualan lagi. Kami kaya Tom and Jerry," kata Santoso.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memastikan akan menertibkan pihak yang mencoba mengubah aturan. Upaya ini untuk mencegah kondisi Jakarta kembali ke titik nol.
"Dia pikir gubernurnya sudah ganti kali. Saya masih menjabat sampai 7 Oktober nanti kok," kata Ahok.
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta terpilih Anies Baswedan berpesan agar Ahok-Djarot menyelesaikan pekerjaan rumah sebagai penyelenggara pemerintahan sebelumnya hingga Oktober 2017.
OKOCE
okee ocrooottt uyeeeee


0
2.3K
Kutip
35
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan