Kaskus

Entertainment

c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Gelora Bung Karno
Gelora Bung Karno

Hari ini, semua perhatian masyarakat Indonesia tertuju ke Gelora Bung Karno, sebuah gelanggang olahraga yang dibangun oleh Presiden Sukarno dengan begitu megahnya. Kompleks olahraga ini dinamai “Gelora Bung Karno”, tentu saja untuk menghormati Sukarno, Presiden pertama Indonesia, yang juga merupakan tokoh yang mencetuskan gagasan pembangunan kompleks olahraga ini.

Pada masa Orde Baru, nama kompleks olahraga ini diubah menjadi Gelora Senayan. Maklumlah, semua yang berbau “Sukarno” ditutup-tutupi, dikubur, dihapus, diusahakan untuk dihilangkan sama sekali. Beruntung, setelah bergulirnya gelombang reformasi pada 1998, nama kompleks olahraga ini dikembalikan kepada namanya semula melalui Surat Keputusan Presiden No. 7/2001.

Gelora Bung Karno

Pembangunannya didanai dengan kredit lunak dari Uni Soviet sebesar 12,5 juta dollar AS yang kepastiannya diperoleh pada 23 Desember 1958.

Awal tujuan dibangunnya stadion ini, Presiden Sukarno juga menginginkan kompleks olahraga yang dibangun untuk Asian Games IV 1962 ini juga hendaknya dijadikan sebagai paru-paru kota dan ruang terbuka tempat warga berkumpul. Sebuah fitur khusus adalah atap baja besar yang membentuk cincin raksasa dan melindungi para penonton dari panas.

Gelora Bung Karno

8 Februari 1960 - Presiden Soekarno menancapkan tiang pancang Stadion Utama sebagai pencanangan pembangunan kompleks Asian Games IV disaksikan wakil perdana menteri Uni Soviet, Anastas Mikoyan.

Juni 1961 - Stadion Renang

berkapasitas 8.000 penonton selesai dibangun. Bangunan ini terdiri dari kolam tanding 50 meter, kolam loncat indah, kolam pemandian dan kolam anak. Bangunan ini direnovasi pada tahun 1988.

25 Desember 1961 - Stadion Tenis

berkapasitas 5.200 penonton selesai dibangun.

Desember 1961 - Stadion Madya

(sebelumnya disebut Small Training Football Field (STTF)) berkapasitas 20.000 penonton selesai dibangun. Berdiri di areal seluas 1.75 hektar dengan sumbu panjang 176.1 meter, sumbu pendek 124.2 meter dan dilengkapi dengan 2 tribun; tribun barat dengan kapasitas 8.000 penonton dan tribun timur dengan kapasitas 12.000 penonton. Bangunan ini direnovasi pada tahun 1987.
21 Mei 1962 - Istana Olahraga
berkapasitas 10.000 penonton selesai dibangun dan untuk pertama kalinya digunakan untuk penyelenggaraan kejuaraan dunia bulu tangkis beregu putra memperebutkan Piala Thomas.

Juni 1962 - Hall Basket berkapasitas 3.500 penonton selesai dibangun.

21 Juli 1962 - Stadion Utama berkapasitas 100.000 penonton selesai dibangun. Ciri khas bangunan ini adalah atap temu gelang berbentuk oval. Sumbu panjang bangunan (utara-selatan) sepanjang 354 meter; sumbu pendek (timur-barat) sepanjang 325 meter. Stadion ini dikelilingi oleh jalan lngkar luar sepanjang 920 meter. Bagian dalam terdapat lapangan sepak bola berukuran 105 x 70 meter, berikut lintasan berbentuk elips, dengan sumbu panjang 176,1 meter dan sumbu pendek 124,2 meter.

24 Agustus 1962 - Gedung TVRI Pusat sebagai stasiun televisi pertama di Indonesia selesai dibangun diresmikan mulai dibuka.

Sesudah Asian Games 1962 Sunting
19 April 1965 - Awal pembangunan Kompleks DPR yang bertepatan dengan peringatan satu dasawarsa Konferensi Asia Afrika dan juga sebagai salah satu proyek The New Emerging Forces (lihat: Ganefo).

1968 - Lapangan Golf seluas 20 hektar mulai dibangun.

1970 - Gedung A dan Gedung B, masing - masing berkapasitas 10.000 penonton selesai dibangun. Kedua gedung ini direncanakan untuk menjadi gedung olahraga serbaguna. Gedung A digunakan untuk mengadakan kompetisi untuk olahraga anggar sedangkan Gedung B digunakan untuk mengadakan kompetisi senam.


1970 - Gedung C berkapasitas 800 penonton selesai dibangun. Gedung ini berjasa melahirkan para pe-bulu tangkis Indonesia kelas dunia seperti Rudy Hartono, Liem Swie King, Icuk Sugiarto dan Ivana Lie.

Era Yayasan Gelanggang Olahraga Senayan (YGOS) Sunting
Pada era Yayasan Gelanggang Olahraga Senayan ini, terjadi banyak penyimpangan sehingga kawasan Gelora Bung Karno yang semula luasnya 279,1 hektaree ini telah menyusut hingga tinggal 136,84 hektaree (49%) saja.

Dari jumlah yang 51% itu, 67,52 hektaree (24,2% dari luas semula) digunakan untuk berbagai bangunan pemerintah seperti Gedung MPR/DPR, Kantor Departemen Kehutanan, Kantor Departemen Pendidikan Nasional, Gedung TVRI, Graha Pemuda, kantor Kelurahan Gelora, SMU Negeri 24, Puskesmas, gudang Depdiknas dan rumah makan.

Sisanya yang 26,7% atau 74,74 hektaree disewakan atau dijual untuk berbagai bangunan seperti misalnya kepada Hotel Hilton, kompleks perdagangan Ratu Plaza, Hotel Mulia, Hotel Atlet Century Park (dahulu Wisma Atlet Senayan), Taman Ria Remaja Senayan, Wisma Fairbanks, Plaza Senayan dan berbagai bangunan komersial lain.

Gelora Bung Karno

Pada masa BPGBK ini dua buah bangunan di kompleks Stadion Gelora Bung Karno akan dirubuhkan. Kedua bangunan tersebut adalah Wisma Fairbanks dan Gedung Serba Guna di belakang hotel Century. Semula Wisma Fairbanks diharapkan akan memberikan keuntungan kepada pihak BPGBK, setelah perjanjian pembangunan dan penguasaan wisma tersebut selama 30 tahun berakhir. Setelah dikembalikan, menurut pihak BPGBK bangunan itu tidak lagi memenuhi syarat huni. Menurut rencana, sebagai gantinya akan dibangun sebuah apartemen dan perkantoran, dengan 200 kamar yang akan disediakan untuk atlet.

Gelora Bung Karno

Dan kini kembali renovasi jelang asian games 2018.

Renovasi kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno direncanakan selesai sebelum Oktober 2017 mendatang. Direktur Pembangunan dan Pengembangan Usaha Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK), Gatot Tetuko yang didampingi oleh Manajer Proyek dari PT Adhi Karya mengungkapkan progres pembangunan Stadion Utama GBK saat tim peninjau Venue Asian Games 2018 meninjau Gelora Bung Karno (GBK). Sabtu (04/04/17).

Gelora Bung Karno
Tim tersebut yakni penyelenggara Delegasi Teknis Asian Games 2018 bersama Dewan Olimpiade Asia (OCA) dan panitia Penyelenggara Asian Games 2018 di Indonesia (INASGOC).

“Rata-rata antara 30 sampe 40%, misalkan Istora dan lapangan sepakbola ABC itu sudah 40 persen. Beberapa venue akan selesai di awal Juni 2017,” ujar Gatot. Dilansir dari Indosport.com

Sementara itu, terkait pembangunan GBK, Wardhana mengungkapkan jika progress perombakan tribun penonton dan juga rumput stadion sudah mencapai 30 persen jelang bergulirnya Asian Games 2018 mendatang.

“Prosesnya perbaikan tribun sudah mau selesai. Untuk kursi lebih kurang 80 ribu jumlahnya. Untuk lapangan pasirnya sudah selesai, plus dua minggu kemudian tanam rumput sampai selesai,” jelas Wikrama.

Gelora Bung Karno

“Rumputnya zoysia matrella, sama kayak rumput yang lalu. Secara total sudah selesai 28 persen dari 31 persen yang sudah dilaporkan. Semuanya sesucai jadwal. Kita juga melakukan pembongkaran untuk lift, genset, dan nantinya akan ada empat unit lift,” imbuhnya.


Renovasi kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno direncanakan selesai sebelum Oktober 2017 mendatang. Direktur Pembangunan dan Pengembangan Usaha Pusat Pengelola Kompleks Gelora Bung Karno (PPKGBK), Gatot Tetuko yang didampingi oleh Manajer Proyek dari PT Adhi Karya mengungkapkan progres pembangunan Stadion Utama GBK saat tim peninjau Venue Asian Games 2018 meninjau Gelora Bung Karno (GBK). Sabtu (04/04/17).

Tim tersebut yakni penyelenggara Delegasi Teknis Asian Games 2018 bersama Dewan Olimpiade Asia (OCA) dan panitia Penyelenggara Asian Games 2018 di Indonesia (INASGOC).

“Rata-rata antara 30 sampe 40%, misalkan Istora dan lapangan sepakbola ABC itu sudah 40 persen. Beberapa venue akan selesai di awal Juni 2017,” ujar Gatot. Dilansir dari Indosport.com

Sementara itu, terkait pembangunan GBK, Wardhana mengungkapkan jika progress perombakan tribun penonton dan juga rumput stadion sudah mencapai 30 persen jelang bergulirnya Asian Games 2018 mendatang.

“Prosesnya perbaikan tribun sudah mau selesai. Untuk kursi lebih kurang 80 ribu jumlahnya. Untuk lapangan pasirnya sudah selesai, plus dua minggu kemudian tanam rumput sampai selesai,” jelas Wikrama.

“Rumputnya zoysia matrella, sama kayak rumput yang lalu. Secara total sudah selesai 28 persen dari 31 persen yang sudah dilaporkan. Semuanya sesucai jadwal. Kita juga melakukan pembongkaran untuk lift, genset, dan nantinya akan ada empat unit lift,” imbuhnya.

Gelora Bung Karno

Disisi lain, dalam renovasi ini Stadion Utama Gelora Bung Karno bakal menyediakan spot khusus bagi penonton disabilitas. Dimana dekita 200 tribun penonton untuk penyandang cacat akan dibuat.

“Untuk disabilitas nantinya sekitar 200 tempat duduk diletakan di lantai dasar, jadi dia tidak perlu repot-repot naik,” beber Wikrama.

Untuk pengerjaan stadion Utama mantinya akan melibatkan pekerja tambahan teknologi untuk pemantauan keamanan stadion dan wifi broadband yang juga dipercanggih.

Sebelumnya, santer diberitakan bahwa proses renovasi SUGBK diduga akan mengalami keterlambatan. Pasalnya, pada Jumat (03/03/17), sempat terjadi insiden kebakaran yang disebabkan adanya kabel yang terbakar.

Sumber
Diubah oleh c4punk1950... 01-05-2017 16:29
0
3.2K
14
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan