Kaskus

Entertainment

c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Kenapa Hari Buruh di sebut May Day ?
Anda pastinya seringkali mendengar istilah MayDay .

May Day pada awal mulanya adalah berasal dari bahasa prancis “m’aidez” yang berarti “tolonglah saya” – dan disederhanakan pengucapannya menjadi ‘mayday.’

Kenapa Hari Buruh di sebut May Day ?

Itulah mengapa para awak kapal laut dan awak pesawat terbang menggunakan istilah “mayday” pada saat meminta pertolongan dalam keadaan darurat? Atau dalam istilah gampangnya adalah sinyal SOS .

SOS adalah nama untuk tanda bahaya kode Morse internasional. ( • • • – – – • • • ). Tanda ini pertama kali digunakan oleh pemerintah Jerman pada 1 April 1905 , dan menjadi standar di seluruh dunia sejak 3 November 1906.
Dalam kode Morse, tiga titik adalah kode untuk huruf S dan tiga garis adalah huruf O.

Dalam penggunaannya, SOS sering dihubungkan dengan singkatan kata ” S ave Our Ship,” ” S ave Our Souls,” ” S urvivors O n S hip,” ” S ave Our Sailors” ,” Stop O ther S ignals”, dan ” Send Out S ailors”.
Namun yang paling populer adalah Save Our Soul.



Kini May Day lebih dikenal sebagai hari buruh sedunia.
Kenapa May Day ?

Banyak dari kita sebagai seorang pekerja yang tidak tahu asal usulnya.
Di sisi lain, banyak juga karyawan yang tak mengetahui seputar dan sejarah Hari Buruh.

Mereka hanya tahu, Hari Buruh adalah moment tepat untuk menyampaikan aspirasi kepada pengusaha, baik soal hak maupun fasilitas kerja.

Padahal, perjuangan buruh pada saat itu sehingga lahir Hari Buruh, tidak selamanya dengan tindakan anarkis dan merusak.

Jika massbro penasaran dengan sejarah hari buruh , berikut saya tuliskan sejarahnya yang saya rangkum dari berbagai sumber.

May Day lahir dari berbagai rentetan perjuangan kelas pekerja untuk meraih kendali ekonomi politis hak-hak industrial. Perkembangan kapitalisme industri di awal abad 19 menandakan perubahan drastis ekonomi-politik, terutama di negara-negara kapitalis di Eropa Barat dan Amerika Serikat.

Pengetatan disiplin dan pengintensifan jam kerja, minimnya upah, dan buruknya kondisi kerja di tingkatan pabrik,
melahirkan perlawanan dari kalangan kelas pekerja ( level worker ).

Pemogokan pertama kelas pekerja Amerika Serikat terjadi di tahun 1806 oleh pekerja Cordwainers.

Pemogokan ini membawa para pengorganisirnya ke meja pengadilan dan juga mengangkat fakta bahwa kelas pekerja di era tersebut bekerja dari 19 sampai 20 jam dalam sehari.
Sejak saat itu, perjuangan untuk menuntut direduksinya jam kerja menjadi agenda bersama kelas pekerja di Amerika Serikat.

Ada dua orang yang dianggap telah menyumbangkan gagasan untuk menghormati para pekerja, Peter McGuire dan Matthew Maguire, pekerja mesin dari Paterson, New Jersey.

Pada tahun 1872, McGuire dan 100 ribu pekerja melakukan mogok untuk menuntut pengurangan jam kerja.
McGuire lalu melanjutkan dengan
berbicara dengan para pekerja dan para pengangguran, melobi pemerintah kota untuk menyediakan pekerjaan, dan uang lembur.

McGuire menjadi terkenal dengan sebutan “pengganggu ketenangan masyarakat”.

Pada tahun 1881, McGuire pindah ke St. Louis, Missouri, dan memulai untuk mengorganisasi para tukang kayu.

Akhirnya didirikanlah sebuah persatuan yang terdiri atas tukang kayu di Chicago, dengan McGuire sebagai Sekretaris Umum dari “United Brotherhood of Carpentersand Joiners of America”.

Ide untuk mengorganisasikan pekerja menurut bidang keahlian mereka kemudian merebak ke seluruh negara.
McGuire dan para pekerja di kota-kota lain merencanakan hari libur untuk para pekerja di setiap Senin pertama bulan September di antara Hari Kemerdekaan dan hari Pengucapan Syukur.

Pada 5 September 1882, parade Hari Buruh pertama diadakan di Kota New York dengan peserta 20 ribu orang yang membawa spanduk bertulisan 8 jam kerja, 8 jam istirahat, 8 jam rekreasi.
Maguire dan McGuire memainkan peran penting dalam menyelenggarakan parade ini.

Dalam tahun-tahun berikutnya, gagasan ini menyebar dan semua negara bagian merayakannya.

Pada 1887, Oregon menjadi negara bagian pertama yang menjadikannya hari libur umum.

Pada 1894, Presider Grover Cleveland menandatangani sebuah undang-undang yang menjadikan minggu pertama bulan September hari libur umum resmi nasional.

Kongres Internasional Pertama diselenggarakan pada September 1866 di Jenewa, Swiss, dihadiri
berbagai elemen organisasi pekerja belahan dunia.

Kongres ini menetapkan sebuah tuntutan mereduksi jam kerja menjadi delapan jam sehari,
yang sebelumnya (masih pada tahun sama) telah dilakukan National Labour Union di AS:

” Sebagaimana batasan-batasan ini mewakili tuntutan umum kelas pekerja Amerika Serikat, maka kongres mengubah tuntutan ini menjadi landasan umum kelas pekerja seluruh dunia.

1 Mei ditetapkan sebagai hari perjuangan kelas pekerja dunia pada Konggres 1886 oleh Federation of Organized Trades and Labor Unions “.

Selain memberikan momen tuntutan delapan jam sehari, memberikan semangat baru perjuangan kelas pekerja yang mencapai titik masif di era tersebut.

Tanggal 1 Mei dipilih karena
pada 1884 Federation of Organized Trades and Labor Unions, yang terinspirasi oleh kesuksesan aksi buruh di Kanada 1872, menuntut delapan jam kerja di Amerika Serikat dan diberlakukan mulai 1 Mei 1886.


Kenapa Buruh Indonesia sering Demo

Pengusaha berpendapat bahwa UMR buruh saat ini sudah dapat mencukupi kebutuhan buruh berdasarkan perhitungan pengusaha. Di lain pihak, buruh merasa yang dinamakan cukup adalah ketika mereka bisa membeli motor, memiliki handphone android dan perangkat canggih lainnya. Tuntutan yang tidak masuk akal tersebut kemudian dianggap sebagai suatu hal yang negatif dan merugikan.

Dari kasus perburuhan tersebut orang bisa tidak objektif dalam melihat permasalahan karena orang sering jatuh pada bias kepentingan. Apabila seseorang sebagai pihak pemilik pabrik maka akan cenderung melihat sebagai hal yang negatif. Lantas, seseorang yang berada di posisi buruh akan cenderung menganggap apa yang dilakukan mereka adalah hal yang seharusnya mereka laksanakan. Maka penting untuk melihat permasalahan itu secara radikal dengan bertumpu pada cara pikir yang melandasi terjadinya fenomena tersebut.

Fenomena perburuhan tidak hanya mengenai masalah besar kecilnya upah saja, tetapi lebih pada masalah sistem ekonomi dimana buruh itu berada. Buruh hidup di negara yang bercorak kapitalis. Sistem ekonomi kapitalis mengeksploitasi mereka. Buruh dijadikan sarana untuk meningkatkan modal dan keuntungan. Dalam mencapai keuntungan semaksimal mungkin, seringkali buruhlah yang dikorbankan, dikala faktor produksi yang lain terganggu. Kondisi tersebut menimbulkan ketidakadilan bagi kaum buruh.


Oleh karenanya, saya berpendapat bahwa sistem ekonomi kapitalis tidak memanusiakan manusia dalam artian bahwa sistem itu telah memberi peluang bagi seseorang untuk menindas orang lain. Akibat adanya penindasan itu adalah hilangnya kebebasan individu oleh individu lain. Dalam hal ini, penindasan bukanlah karena hakikat manusia adalah serigala bagi sesamanya, seperti yang Thomas Hobbes sampaikan, tetapi karena sistem ekonomilah yang menciptakan manusia-manusia semacam itu.


Bertumpu pada Pemikiran Marx aksi buruh adalah suatu keniscayaan sebagai hasil dari sistem ekonomi kapitalis. Sistem yang menciptakan ketidakadilan dan eksploitasi bagi kelas pekerja. Dalam kacamata Marx, aksi buruh itu adalah bagian dari sejarah manusia dalam kerangka sejarah perjuangan kelas yang mendorong terjadinya perubahan sosial. Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa aksi buruh adalah hal yang positif bagi perubahan sosial.

Perbedaan cara pandang atas situasi ekonomi dalam industri antara buruh dan pemodal adalah karena hakikat masing-masing kelas, yakni bahwa masing-masing kelas memiliki kepentingan yang saling bertabrakan. Suatu kali dua teman penulis, yang adalah seorang buruh dan pekerja kantoran, saling mengutuk. Teman yang bekerja dikantor ini melihat tuntutan si buruh tidak masuk akal, karena bagaimana bisa buruh meminta upah yang sama besar agar bisa membeli sebuah mobil? Mungkin Marx akan berkata kepada teman saya yang pekerja kantoran, “ ada saatnya bagimu bahwa kamu akan sadar bahwa kamupun dieksploitasi”. Sebagai penutup penulis menyatakan bahwa penulis bukanlah seorang Marxisme, hanya saja pemikiran Karl Marx memberi wawasan yang lebih luas untuk membedah kasus-kasus sosial-ekonomi dalam masyarakat


Solusi Buruh Belajarlah Pada Jepang

SHAROUSHI.

Salah satu hal yang menjadi kendala ekonomi Indonesia maju adalah sering terjadinya konflik antara buruh atau pekerja dengan pengusaha atau perusahaan. Buruh selalu merasa diperbudak dengan gaji yang rendah oleh pihak perusahaan. Karena itu, sering terjadi unjuk rasa buruh yang merugikan banyak pihak, seperti merusak fasiltas umum dan memblokade jalan tol. Sementara pihak pengusaha merasa gaji buruh sudah layak. Kalaupun ada yang diberi gaji tidak layak, hal itu terjadi karena kondisi perusahaan yang belum memungkinkan.

Pemerintah yang diharapkan menjadi penengah antara kedua pihak terkadang memainkan agenda sendiri. Sering dalam praktiknya, terutama menteri tenaga kerja dan transmigrasi, terutama yang berasal dari partai politik mengeluarkan kebijakan populis. Dia berusaha mengambil hati buruh demi menambah suara partainya dalam pemilu. Di sisi lain, kebijakan seperti itu merugikan pengusaha.

Untuk menghindari hal di atas, Jepang memercayakan sebuah lembaga khusus yang mengurus masalah buruh, seperti menyelesaikan sengketa buruh dan penetapan upah. Lembaga seperti apa itu?

Berikut wawancara dengan Representative Director Labor and Social Security Attorney atau Sharoushi, Yoshihiko Ono di Tokyo, akhir Oktober lalu.

Bisa Anda jelaskan, mengapa ekonomi Jepang maju ?

Ya, Jepang dan Indonesia sama-sama maju. Pertumbuhan ekonomi Jepang saja saat ini hanya 1,9 persen, sementara Indonesia sampai 6 persen. Faktanya Indonesia itu luar biasa juga.

Tapi Anda pasti mendengar kalau saat ini buruh Indonesia terus berunjuk rasa meminta kenaikan upah sangat besar?
Ya, itu biasa. Jepang tahun 1970-an juga seperti itu. Pemerintah dan pengusaha hadapi saja dengan baik, ajak mereka berdialog, maka masalah akan selesai.

Apakah belakangan ini, buruh di Jepang tidak seperti buruh di Indonesia menyampaikan tuntutan dengan berunjuk rasa?

Ya, hampir tak ada. Karena sudah ada prosedur dan mekanismenya. Salah satu unsur penting dalam “menenangkan” buruh di Jepang adalah Sharoushi.

Bisa Anda jelaskan apa itu Sharoushi ?

Sharoushi berasal dari singkatan bahasa Jepang yakni Shakai Hoken Roumushi (Sharoushi) yang berarti Pengacara Buruh dan Jaminan Sosial (Labor and Social Security Attorney).

Didirikan pada tahun 1968 oleh Kementerian Buruh dan Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan. Pada 2001, kedua kementerian bergabung menjadi Kementerian Kesehatan, Buruh, dan Kesejahteraan (Ministry of Health, Labor and Welfare, MHLW).

Sharoushi didirikan dengan latar belakang, waktu itu terjadi unjuk rasa buruh secara besar-besaran di Jepang. Untuk menyelesaikan itu semua pemerintah dan pengusaha Jepang serta perwakilan pekerja di Jepang duduk satu meja untuk mendirikan sebuah lembaga konsultan yang berdiri di tengah-tengah antara pengusaha, pekerja dan pemerintah, ketika terjadi masalah ketenagakerjaan antara pekerja dan pengusaha. Dalam perkembangannya keberadaan Sharoushi sangat membantu dan tidak mengalami kendala yang memadai. Di Jepang jarang terjadi demo buruh atau pekerja, atau masalah ketenagakerjaan yang serius karena bisa diselesaikan melalui Sharoushi.

Apa misi Sharoushi ?

Misinya adalah pembinaan industri didukung kondisi kerja yang baik dengan pengawasan oleh Sharoushi. Selain itu, memelihara kesejahteraan pekerja dan kondisi kerja yang layak bagi seluruh pekerja/pegawai. Ada dua tipe Sharoushi, yakni pertama, Sharoushi mandiri (independen) yang bertugas menjalankan kantor secara mandiri. Kedua, Sharoushi internal, yakni bekerja untuk entitas luar sebagai spesialis bagi perusahaan, kantor pemerintah dan entitas lain.

Apa saja yang ditangani Sharoushi?

Ada banyak tugasnya, yaitu administrasi hukum, di mana menjalankan hubungan jaminan sosial (prosedur administratif & konsultasi terkait), seperti asuransi sosial yakni asuransi kesehatan dan pensiun. Selain itu, mengurus asuransi buruh, asuransi kompensasi kecelakaan kerja dan asuransi kerja dan lain-lain yang bersifat prosedur adminisratif.


Tugas lainnya adalah membuat laporan hukum atau dokumen hukum yang dibutuhkan kepada Kementerian Kesehatan, Buruh dan Kesejahteraan. Dalam hal ini, Sharoushi menyampaikan laporan atas nama klien perusahaan atau pekerja, contohnya peraturan perusahaan.
Sharoushi juga bertugas melakukan konsultasi untuk industri atau perusahaan, yakni memberikan konsultasi untuk menjaga kondisi kerja yang layak bagi klien perusahaan yang kurang memahami bagaimana memenuhi standar perburuhan dengan saksama. Selain itu, Sharoushi juga menyiapkan kebijakan peraturan kerja perusahaan, seperti menghasilkan aturan tertulis perusahaan serta menghadiri inspeksi pemerintah ke klien perusahaan dan melakukan advokasi atas nama mereka.
Sharoushi juga mendukung seluruh manajemen sumber daya manusia (SDM) dari klien perusahaan, seperti penggajian, pelatihan pegawai, membangun kebijakan SDM, dan juga menangani konflik perburuhan antara perusahaan dan pegawai.
Sedangkan untuk entitas di luar perusahaan, Sharoushi bekerja sebagai spesialis SDM internal atau manajer. Selain itu, bekerja di kantor pemerintah atau sektor publik lain, bekerja sebagai pejabat terkait perburuhan, dan bekerja sebagai konselor bagi warga di fasilitas umum.
Tugas lain Sharoushi adalah memberikan konsultasi bagi perusahaan dan serikat buruh untuk bernegosiasi, serta menghadiri perundingan bersama sebagai penasihat.
Dari sisi karyawan, Sharoushi memberikan konseling hukum tentang isu ketenagakerjaan kepada pegawai, mewakili MHLW dalam prosedur hukum seperti menyampaikan aplikasi asuransi kompensasi kecelakaan kerja buruh dan mewakili pihak pegawai dalam resolusi perselisihan alternatif (ADR).

Apa keuntungan bagi pemerintah dengan kehadiran Sharoushi?

Memperluas sistem jaminan sosial sesuai dengan kebijakan pemerintah melalui praktik Sharoushi. Selain itu, membina kesadaran untuk menjaga kondisi kerja yang layak di antara perusahaan, meningkatkan kesadaran penegakan hukum di antara perusahaan, mendorong perusahaan menyesuaikan diri dengan undang-undang pengumpulan premi asuransi, menurunkan konflik perburuhan dengan meningkatkan kondisi kerja yang baik.
Sharoushi juga menjalankan pusat konseling pensiun untuk masyarakat atas nama pemerintah. Sharoushi juga mendorong perusahaan untuk mendaftar di asuransi sosial & tenaga kerja atas nama pemerintah.

Apa keuntungan perusahaan atau pengusaha menggunakan jasa Sharoushi?

Sharoushi melengkapi kurangnya pengetahuan dan praktik tentang hukum dan administrasi ketenagakerjaan yang kompleks. Perusahaan sering kali tidak mengetahui standar menurut hukum atau tidak mengetahui bagaimana memenuhi standar tersebut. Perusahaan dapat menghindari konflik yang tidak perlu antara perusahaan dan pegawai. Perusahaan dapat berkonsentrasi pada bisnisnya sendiri dengan merekrut Sharoushi. Perusahaan dapat menggunakan waktu di bidang yang menghasilkan keuntungan daripada menghabiskan waktu dan uang di bidang SDM yang tidak menghasilkan keuntungan.


Apa Keuntungan pekerja atau buruh ketika menggunakan jasa Sharoushi?

Sharoushi melengkapi kurangnya pengetahuan dan praktik tentang hukum dan administrasi ketenagakerjaan yang kompleks. Pegawai sering kali tidak menyadari hak-hak pegawai dan bagaimana agar terlindungi secara hukum. Sharoushi memberikan nasihat praktis dan memproses asuransi umum berkaitan dengan proses administrasi, seperti klaim pensiun atas nama pegawai. Sharoushi mewujudkan kondisi kerja yang layak bagi pegawai melalui praktik Sharoushi.

Menurut Anda, apa bisa Sharoushi bisa berdiri di Indonesia ?

Sistem legal profesional Jepang, Sharoushi, cocok dengan Indonesia dan negara Asia lain. Pasalnya, orang Indonesia menghargai ide musyawarah dan pada dasarnya orang Asia sangat menghargai keharmonisan dalam kelompok. Sharoushi mencegah konflik yang tidak perlu dalam organisasi atau perusahaan. Sharoushi menghasilkan kondisi kerja yang layak.

Dari pengalaman Jepang, sulit bagi setiap orang untuk memahami keseluruhan sistem dan prosedur.

Hanya Sharoushi yang dapat menangani prosedur tersebut sebagai profesional eksternal di Jepang. Pemahaman sebagai spesialis eksternal dan juga dukungan praktis merupakan kunci bagi pelaksanaan pensiun nasional.

Sharoushi bukanlah pengacara dalam persidangan atau konsultan hukum saja, tapi perpaduan keduanya (hybrid type lawyer). Sharoushi membantu prosedur hukum dan juga memberikan efektivitas nyata dari manajemen SDM. Sharoushi berkontribusi kepada tiga pihak, yakni pemerintah, perusahaan, dan pekerja.




Sumber



Rusuhnya demo buruh Indonesia.


Kenapa Hari Buruh di sebut May Day ?

Pembakaran karangan bunga di Jakarata.



Kabarnya di Bandung juga rusuh ...

Diubah oleh c4punk1950... 01-05-2017 18:09
0
3.4K
24
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan