- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ini Penjelasan Ustaz Felix Siauw Soal Pembubaran Kajiannya di Malang


TS
aghilfath
Ini Penjelasan Ustaz Felix Siauw Soal Pembubaran Kajiannya di Malang
Spoiler for Ini Penjelasan Ustaz Felix Siauw Soal Pembubaran Kajiannya di Malang:

Quote:
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pendakwah Ustaz Felix Siauw memberikan penjelasan tentang pengusiran kajiannya di Malang. Penjelasan berjudul 'Dakwah Takkan Terhenti' itu diberikan lewat siaran langsung berdurasi 11:45 menit di akun Facebooknya, Ustaz Felix Siauw, Ahad (30/4) sore.
Dia mengtakan, saat datang ke Malang pada Sabtu (29/4) kemarin, mendapat kabar dari panitia kalau acara hari ini di Universitas Brawijaya dibatalkan rektorat, tanpa dijelaskan alasan dibatalkan. Tapi, belakangan terdapat kabar ada percakapan sejumlah orang yang dirasa mempengaruhi rektor untuk membatalkan acara dilakukan kampus.
"Kita juga tidak tahu sampai sekarang alasannya seperti apa, karena acaranya itu sebenarnya sebuah kajian, kajian tentang cinta mulia, tentang sebuah panduan-panduan yang seharusnya dilaksanakan remaja agar waktu remajanya tidak dihabiskan dengan maksiat, dengan sia-sia," kata Felix.
Hal itu yang membuatnya bingung mengapa kajian tentang pergaulan anak muda ternyata mendapat tentangan dari rektor. Lalu, lanjut Felix, panitia langsung panik dan mencari tempat yang lain dan mendapatkan salah satu hotel di daerah Malang. Ia pun langsung mendapat kabar usai tempat didapatkan.
Acara dimulai sejak pukul 08.00 dan Felix memberkan kajian sekitar pukul 08.30 sampai 10.30. Lalu, tiba-tiba ada orang dari pihak hotel yang datang dan mengatakan kalau kajian dibubarkan dengan alasan tidak ada izin Kepolisian. Ternyata, di tempat acara pun sudah terdapat sekitar 10-20 personil Kepolisian.
"Kita sampaikan ya sudah tidak ada masalah, kalaupun memang mau dibubarkan toh Polisi sudah datang, mau apa lagi, toh acaranya sudah rusak," ujar Felix.
Kemudian, panita mempersilahkan Ustaz Felix Siauw untuk memimpin doa penutup, sebelum menyelesaikan kajian. Tanpa diduga, Polisi mengatakan kalau tidak perlu lagi ada doa-doa dan sebaiknya langsung saja dibubarkan. Felix belakangan mengetahui kalau orang itu adalah Kasat Intel Polres Malang.
"Ya sudah langsung kita tutup dengan doa kiffaratul majelis, kemudia kita membubarkan diri secara damai," kata Felix.
Ketika ditanya alasannya, Kepolisian enggan memberikan penjelasan jika tidak berada di Polres Malang. Akhirnya, Felix bersama panitia yang datang ke Polres mendapat jawaban kalau Kepolisian mendapatkan tekanan dari ormas-ormas tertentu yang belakangan dikenal sebagai ormas yang membubarkan pengajian.
Ia pun sempat menanyakan kepada Kepolisian kenapa tidak ada tabayun, dan kenapa di negara seperti Indonesia hukum rimba seakan diberlakukan karena siapa yang kuat bebas melarang mereka yang tidak disukai. Ternyata, jawaban Kepolisian sangat disayangkan.
"Kemudian di situ Polisi berkata ya kami tidak bisa apa-apa karena kami sedikit, kami tidak bisa apa-apa, ini yang kemudian kita sangat sayangkan," ujar Felix.
Untuk itu, dia mengingatkan, kepada Kepolsiian kalau ke depan harus lebih baik lagi, dan tidak boleh ada satu kelompok yang bisa memaksakan kelompok lain. Menurut Felix, itu akan memberikan preseden yang buruk bagi masa depan Indonesia karena seharusnya hukum ditegakkan.
Meski begitu, Felix menegaskan, ia akan menerima kejadian tersebut, mengingat Islam mencintai kedamaian, tidak suka perpecahan apalagi adu domba. Sejak awal, ia pun telah menjelaskan kalau ia dalam kondisi yang baik-baik saja dan tengah berada di dalam perjalanan kembali ke Jakarta. "Alhamdulillah, terima kasih, saya tidak ada kurang satu apapun, sekarang dalam perjalanan kepada Jakarta," kata Felix.
Dia mengtakan, saat datang ke Malang pada Sabtu (29/4) kemarin, mendapat kabar dari panitia kalau acara hari ini di Universitas Brawijaya dibatalkan rektorat, tanpa dijelaskan alasan dibatalkan. Tapi, belakangan terdapat kabar ada percakapan sejumlah orang yang dirasa mempengaruhi rektor untuk membatalkan acara dilakukan kampus.
"Kita juga tidak tahu sampai sekarang alasannya seperti apa, karena acaranya itu sebenarnya sebuah kajian, kajian tentang cinta mulia, tentang sebuah panduan-panduan yang seharusnya dilaksanakan remaja agar waktu remajanya tidak dihabiskan dengan maksiat, dengan sia-sia," kata Felix.
Hal itu yang membuatnya bingung mengapa kajian tentang pergaulan anak muda ternyata mendapat tentangan dari rektor. Lalu, lanjut Felix, panitia langsung panik dan mencari tempat yang lain dan mendapatkan salah satu hotel di daerah Malang. Ia pun langsung mendapat kabar usai tempat didapatkan.
Acara dimulai sejak pukul 08.00 dan Felix memberkan kajian sekitar pukul 08.30 sampai 10.30. Lalu, tiba-tiba ada orang dari pihak hotel yang datang dan mengatakan kalau kajian dibubarkan dengan alasan tidak ada izin Kepolisian. Ternyata, di tempat acara pun sudah terdapat sekitar 10-20 personil Kepolisian.
"Kita sampaikan ya sudah tidak ada masalah, kalaupun memang mau dibubarkan toh Polisi sudah datang, mau apa lagi, toh acaranya sudah rusak," ujar Felix.
Kemudian, panita mempersilahkan Ustaz Felix Siauw untuk memimpin doa penutup, sebelum menyelesaikan kajian. Tanpa diduga, Polisi mengatakan kalau tidak perlu lagi ada doa-doa dan sebaiknya langsung saja dibubarkan. Felix belakangan mengetahui kalau orang itu adalah Kasat Intel Polres Malang.
"Ya sudah langsung kita tutup dengan doa kiffaratul majelis, kemudia kita membubarkan diri secara damai," kata Felix.
Ketika ditanya alasannya, Kepolisian enggan memberikan penjelasan jika tidak berada di Polres Malang. Akhirnya, Felix bersama panitia yang datang ke Polres mendapat jawaban kalau Kepolisian mendapatkan tekanan dari ormas-ormas tertentu yang belakangan dikenal sebagai ormas yang membubarkan pengajian.
Ia pun sempat menanyakan kepada Kepolisian kenapa tidak ada tabayun, dan kenapa di negara seperti Indonesia hukum rimba seakan diberlakukan karena siapa yang kuat bebas melarang mereka yang tidak disukai. Ternyata, jawaban Kepolisian sangat disayangkan.
"Kemudian di situ Polisi berkata ya kami tidak bisa apa-apa karena kami sedikit, kami tidak bisa apa-apa, ini yang kemudian kita sangat sayangkan," ujar Felix.
Untuk itu, dia mengingatkan, kepada Kepolsiian kalau ke depan harus lebih baik lagi, dan tidak boleh ada satu kelompok yang bisa memaksakan kelompok lain. Menurut Felix, itu akan memberikan preseden yang buruk bagi masa depan Indonesia karena seharusnya hukum ditegakkan.
Meski begitu, Felix menegaskan, ia akan menerima kejadian tersebut, mengingat Islam mencintai kedamaian, tidak suka perpecahan apalagi adu domba. Sejak awal, ia pun telah menjelaskan kalau ia dalam kondisi yang baik-baik saja dan tengah berada di dalam perjalanan kembali ke Jakarta. "Alhamdulillah, terima kasih, saya tidak ada kurang satu apapun, sekarang dalam perjalanan kepada Jakarta," kata Felix.
Quote:
Kapolres Malang: Kami Tak Bubarkan Kajian Ustaz Felix Siauw
Malang - Kapolres Malang AKBP Hoiruddin Hasibuan menegaskan pihaknya tidak melakukan pembubaran kajian Ustaz Felix Siauw di hotel Max One di Malang, Jawa Timur.
"Kami tidak membubarkan, justru pihak hotel yang melakukan. Saat itu kami hanya menyampaikan saja, bagaimana aturan tentang adanya kegiatan. Tidak benar kalau membubarkan," tegas Hoiruddin saat dikonfirmasi detikcom, Senin (1/5/2017).
"Kami menyampaikan kepada pengelola hotel, begini-begini. Lantas mereka yang meneruskan kepada pemilik kegiatan, jadi bukan kami," lanjutnya.
Felix melalui video siaran langsung di Facebook membeberkan kronologis pembubaran kajian yang tengah dilakukannya di hotel. Di tengah kajian, tiba-tiba pihak hotel datang dan mengatakan kajian tidak mengantongi izin dari kepolisian.
"Lalu kemudian panitia bahasanya hectic ya untuk mencari tempat lain. Dapatlah salah satu hotel di Malang. Kemudian saya mulai memberi kajian pukul 08.30 WIB sekitar sampai jam 10.30 WIB, tiba-tiba ada pihak hotel datang mengatakan di tengah audiens bahwa kajian dibatalkan karena tidak mendapat izin dari pihak kepolisian," kata Felix.
"Kita juga bingung bagaimana mengatur perizinan sedangkan acara itu baru diganti waktunya jam 20.00 WIB. Saat itu sudah banyak polisi ada sekitar 10-20 personel di situ. Kita kemudian sampaikan nggak ada masalah kalau mau dibubarkan, polisi sudah datang. Toh acaranya juga sudah rusak," sebutnya.
Begitu hendak menutup kajian dengan doa, Felix mengatakan seorang polisi meminta untuk langsung saja membubarkan kajian.
"Salah satu pimpinan panitia mempersilakan saya untuk menutup kajian dengan doa. Kemudian polisi mengatakan tidak perlu ada doa. Langsung bubarkan saja. Kemudian kita tutup dengan doa majelis dan membubarkan secara damai," jelas Felix.
Hingga saat ini pihak hotel belum dapat dikonfirmasi terkait pembubaran tersebut.
Malang - Kapolres Malang AKBP Hoiruddin Hasibuan menegaskan pihaknya tidak melakukan pembubaran kajian Ustaz Felix Siauw di hotel Max One di Malang, Jawa Timur.
"Kami tidak membubarkan, justru pihak hotel yang melakukan. Saat itu kami hanya menyampaikan saja, bagaimana aturan tentang adanya kegiatan. Tidak benar kalau membubarkan," tegas Hoiruddin saat dikonfirmasi detikcom, Senin (1/5/2017).
"Kami menyampaikan kepada pengelola hotel, begini-begini. Lantas mereka yang meneruskan kepada pemilik kegiatan, jadi bukan kami," lanjutnya.
Felix melalui video siaran langsung di Facebook membeberkan kronologis pembubaran kajian yang tengah dilakukannya di hotel. Di tengah kajian, tiba-tiba pihak hotel datang dan mengatakan kajian tidak mengantongi izin dari kepolisian.
"Lalu kemudian panitia bahasanya hectic ya untuk mencari tempat lain. Dapatlah salah satu hotel di Malang. Kemudian saya mulai memberi kajian pukul 08.30 WIB sekitar sampai jam 10.30 WIB, tiba-tiba ada pihak hotel datang mengatakan di tengah audiens bahwa kajian dibatalkan karena tidak mendapat izin dari pihak kepolisian," kata Felix.
"Kita juga bingung bagaimana mengatur perizinan sedangkan acara itu baru diganti waktunya jam 20.00 WIB. Saat itu sudah banyak polisi ada sekitar 10-20 personel di situ. Kita kemudian sampaikan nggak ada masalah kalau mau dibubarkan, polisi sudah datang. Toh acaranya juga sudah rusak," sebutnya.
Begitu hendak menutup kajian dengan doa, Felix mengatakan seorang polisi meminta untuk langsung saja membubarkan kajian.
"Salah satu pimpinan panitia mempersilakan saya untuk menutup kajian dengan doa. Kemudian polisi mengatakan tidak perlu ada doa. Langsung bubarkan saja. Kemudian kita tutup dengan doa majelis dan membubarkan secara damai," jelas Felix.
Hingga saat ini pihak hotel belum dapat dikonfirmasi terkait pembubaran tersebut.
republika& detik
Klo ceramahnya tidak menimbulkan kebencian terhadap kelompok lain keknya aman2 aja, bagaimanapun felix udah mentahbiskan diri menjadi bagian dari HTI yg udah jelas2 mau merubah dasar dan ideologi negara, dan sudah seharusnya aparat menjaga negara ini dari rongrongan faham yg akan merubah dasar negara

Diubah oleh aghilfath 01-05-2017 10:52
0
10.5K
Kutip
122
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan