- Beranda
- Komunitas
- News
- Sejarah & Xenology
Kisah DZULQARNAIN dan YA’JUJ MA’JUJ


TS
persekot
Kisah DZULQARNAIN dan YA’JUJ MA’JUJ
Quote:
Kisah (ISKANDAR) DZULQARNAIN dan YA’JUJ MA’JUJ

Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Zulkarnain. Katakanlah: "Aku akan bacakan kepadamu cerita tentangnya. "Sungguh, Kami telah menempatkannya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu,maka diapun mengikuti suatu jalan. Hingga ketika dia telah sampai ketempat terbenam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ suatu kaum. Kami berkata: "Wahai Zulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka. Berkata Zulkarnain: "Adapun orang yang zalim, maka kelak kami akan menyiksanya, kemudian dia dikembalikan kepada Tuhannya, lalu Tuhan mengazabnya dengan azab yang sangat keras. Adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka baginya pahala yang baik sebagai balasan, dan akan kami titahkan kepadanya (perintah) yang mudah dari perintah-perintah kami. " Kemudian Zulkarnain mengikuti jalan. Hingga tatkala dia sampai ke tempat terbit matahari, dia mendapati matahari itu menyinari suatu kaum yang Kami tidak menjadikan bagi mereka sesuatu yang melindunginya dari (cahaya) matahari itu,demikianlah, dan sesungguhnya Kami mengetahui segala sesuatu yang ada pada Zulkarnain. Kemudian dia mengikuti jalan (yang lain lagi). Hingga apabila dia telah sampai diantara dua gunung, dia mendapati suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan (bahasa zulkarnain). Mereka berkata: "Hai Zulkarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang membuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kamu membuat penutup/penghalang antara kami dan mereka? "Zulkarnain berkata: "Apa yang telah dianugerahkan kepadaku lebih baik (daripada imbalanmu), maka bantulah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), agar aku membuatkan dinding/penghalang antara kamu dan mereka, berilah aku potongan-potongan besi!” Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Zulkarnain: "Tiuplah!" Hingga apabila dia (Zulkarnain) menjadikannya api, diapun berkata: "Berilah aku leburan tembaga agar aku tuangkan ke atasnya. "Maka mereka (Ya’juj dan Ma’juj) tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melubanginya. Zulkarnain berkata: "Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar." (QS AL KAHFI 83-98)
Mari kita simak kisah Dzul Qarna’in dan Ya’juj dan Ma’juj yang diabadikan Allah subhanahu wa ta’ala dalam Al-Qur’an yang suci, agar kita tidak tersesat pemahaman akan sejarah melalui sumber yang tidak benar.
Siapakah Dzul Qarnain?
DZUL QARNAIN. Al-Hafidz Ibnu Katsir rahimahullah menyebutkan dalam kitab Al-Bidayah wa An-Nihayah bahwa: Dzul Qarnain adalah seorang Raja yang adil dan bijaksana yang telah menjelajahi Bumi sebelah Timur dan Bumi sebelah Barat. Ia adalah seorang mukmin penyebar agama Allah, melaksanakan sebab-sebab dalam mencapai tujuannya dan mempunyai banyak keajaiban atas kuasa Allah SWT. Ia mengajak penduduk negeri-negeri yang ditaklukkannya untuk beriman kepada Allah.
Dalam perjalanannya ke belahan barat bumi, Dzul Qarnain bertemu dengan suatu kaum yang hidup dalam ketakutan yang mencekam. Al-Qur’an menyebut tempat itu sebagai BAIN AS-SADDAIN, sebuah daerah yang terdapat diantara DUA GUNUNG yang sepadan tingginya.
Siapa Ya’juj dan Ma’juj?
Adalah YA’JUJ dan MA’JUJ. Mereka adalah termasuk keturunan ADAM alahissalam dari keturunan YAFITS bin NUH alaihissalam. Mereka juga adalah makhluk Allah, akan tetapi berparas dan berkelakuan sangat buruk.
Rasulullah SAW berkhutbah dalam keadaan jarinya terbalut karena tersengat kalajengking. Beliau bersabda:
“Kalian mengatakan tidak ada musuh. Padahal sesungguhnya kalian akan terus memerangi musuh sampai datangnya Ya’juj dan Ma’juj, lebar mukanya, kecil (sipit) matanya, dan ada warna putih di rambut atas. Mereka mengalir dari tempat-tempat yang tinggi, seakan-akan wajah-wajah mereka seperti perisai (hidung pesek) (HR. Ahmad)


Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Allah azza wa jalla berfirman, ‘Hai Adam!’. Adam menjawab, ‘Aku memenuhi panggilan-Mu’. Allah berfirman, ‘Bangkitlah pada hari kebangkitan neraka!’. Adam pun bertanya, ‘Apakah hari kebangkitan neraka itu ya Allah?’. Allah berfirman, ‘Dari setiap seribu, yang sembilan ratus sembilan puluh sembilan itu ke neraka. Sedangkan yang masuk surga hanya satu. Pada hari itu, anak-anak kecil menjadi beruban dan orang-orang hamilpun melahirkan janinnya’. Lalu Allah melanjutkan firmannya, ‘Sesungguhnya ada diantara keturunanmu yang terdiri dari dua ummat, Aku memperbanyak mereka dalam sesuatu. Mereka adalah YA’JUJ dan MA’JUJ’” (HR. Bukhari dan Muslim dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu ‘anhu.)
Pembangunan Dinding Pemisah
Dzul Qarnain mendapati kaum itu, “Suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan” (QS. Al-Kahfi (18) : 93). Untuk mempertahankan diri, mereka tidak bisa lagi dan sangat ketakutan kepada kezaliman dan kerusakan yang diperbuat oleh Ya’juj dan Ma’juj.
Kaum itu berkata, “Wahai Dzul Qarnain, sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj itu orang-orang yang berbuat kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memberikan suatu pembayaran kepadamu, supaya kamu dapat membuat DINDING PEMISAH antara kami dan mereka?” (QS. Al-Kahfi (18) : 94)
Dzul Qarnain menolak tawaran harta dari kaum itu karena dia sudah mencukupi dengan harta yang diberikan Allah kepadanya. Ia hanya mengharap pahala jika dapat menolong mereka. Dzul Qarnain lalu berkata, “Maka tolonglah aku dengan kekuatan (manusia dan alat-alat)” (QS. Al-Kahfi (18) : 95)
Meskipun Dzul Qarnain mempunyai banyak bala tentara dan pengikut, ia tetap meminta pertolongan kaum tersebut dan tetap bertawakkal kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Inilah yang dinamakan MELAKSANAKAN SEBAB-SEBAB. Mereka lalu mengumpulkan harta, alat-alat, dan bersama-sama membantu Dzul Qarnain membangun DINDING PEMISAH dan menutup celah-celah diantara kedua gunung itu supaya dapat menutup jalan keluar terakhir bagi Ya’juj dan Ma’juj. Dzul Qarnain memenjarakan Ya’juj dan Ma’juj di negerinya sendiri. Bangunan seperti bendungan itu terbuat dari besi. Dinding dan tiang besarnya terdiri dari potongan-potongan besi dan tembaga.
Dzul Qarnain memerintahkan mereka, “Berilah aku potongan-potongan besi” (QS. Al-Kahfi (18) : 96)
Maka kaum itu pun mendatangkan potongan-potongan besi kepadanya. Kemudian dia meletakkan potongan-potongan besi itu bertumpuk satu sama lainnya diatas pondasi. Dan akhirnya besi-besi itu sama rata tingginya dengan kedua puncak gunung itu. Jadi, banunan itu bentuknya benar-benar tinggi dan besar.
“Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu” (QS. Al-Kahfi (18) :96)
Lalu Dzul Qarnain berkata, “Tiuplah (api itu)”. Sebagaimana pandai besi meniup api dengan semprongnya. Mereka pun menyalakan api pada seluruh besi itu hingga membara.
“Beri aku tembaga (yang mendidih) agar aku tuangkan keatas besi panas itu” (QS. Al-Kahfi (18) : 96)
Tembaga mendidih pun dialirkan keseluruh permukaan besi. Sungguh suatu pekerjaan yang sangat sulit dilakukan bahkan untuk dibayangkan. Membangun sebuah DInding Pemisah diantara dua buah gunung tinggi terbuat dari besi dan tembaga. Itulah kelebihan yang diberikan Allah kepada Dzul Qarnain. Suatu mukjizat seperti Allah mengilhamkan Nuh alaihissalam untuk membuat sebuah bahtera yang sangat besar. Maka Dzul Qarnain membuat sebuah Dinding besar yang menyatukan dua buah gunung yang tinggi dengan bahan-bahan yang tidak lazim pada masa itu yaitu BESI dan TEMBAGA.
Adapun Ya’juj dan Ma’juj, “Maka mereka tidak bisa mendakinya dan mereka tidak bisa (pula) melobanginya” (QS. Al-Kahfi (18) : 97)
Keberadaan besi dan tembaga itu membuatnya sangat licin dan sangat sulit untuk didaki ataupun dilobangi. Akhirnya Ya’juj dan Ma’juj terpenjara di balik kedua gunung itu dan kaum itu pun merasa aman.
Dzul Qarnain lalu berkata, “Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar” (QS. Al-Kahfi (18) : 98)
Dalam ayat lain, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi” (QS. Al-Anbiyaa’: 96)
Demikianlah Kisah Dzul Qarnain yang membangun DINDING PEMISAH yang memenjarakan YA’JUJ dan MA’JUJ hingga batas waktu yang ditentukan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Batas waktu yang merupakan salah satu peristiwa besar yang merupakan babak akhir dari kehidupan di dunia. Sesungguhnya dinding itu akan terbuaka pada masa setelah kedatangan al-Masih ad-Dajjal. Dan adalah ISA PUTRA MARYAM alaihissalam yang akan membunuh Dajjal dan meberantas Ya’juj dan Ma’juj di akhir zaman nanti.
Pada Akhir Zaman Dinding Pemisah akan Runtuh dan Ya’juj dan Ma’juj akan keluar atas Kehendak Allah Subhanahu Wa Ta’ala
YA’JUJ dan MA’JUJ. Suatu kaum keturunan ADAM alaihissalam dari keturunan YAFITS bin NUH alaihissalam. Mereka juga adalah makhluk Allah, akan tetapi berparas dan berkelakuan sangat buruk.
Abu Sa’id al-Khudri ra. berkata, Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Allah azza wa jalla berfirman, ‘Hai Adam!’. Adam menjawab, ‘AKu memenuhi panggilan-Mu’. Allah berfirman, ‘Bangkitlah pada hari kebangkitan neraka!’. Adam pun bertanya, ‘Apakah hari kebangkitan neraka itu ya Allah?’. Allah berfirman, ‘Dari setiap seribu, yang sembilan ratus sembilan puluh sembilan itu ke neraka. Sedangkan yang masuk surga hanya satu. Pada hari itu, anak-anak kecil menjadi beruban dan orang-orang hamilpun melahirkan janinnya’. Lalu Allah melanjutkan firmannya, ‘Sesungguhnya ada diantara keturunanmu yang terdiri dari dua ummat, Aku memperbanyak mereka dalam sesuatu. Mereka adalah YA’JUJ dan MA’JUJ’” (HR. Bukhari dan Muslim)
Ya’juj dan Ma’juj yang zhalim itu telah dipenjarakan oleh Dzul Qarnain di celah DUA GUNUNG yang tinggi dengan DINDING PEMISAH yang terbuat dari BESI dan TEMBAGA. Mereka akan terkurung disana sampai batas waktu yang Allah kehendaki.
Dzul Qarnain lalu berkata, “Ini (dinding) adalah rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah datang janji Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan janji Tuhanku itu adalah benar” (QS. Al-Kahfi (18) : 98)
Dalam ayat lain, Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman, “Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya’juj dan Ma’juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh tempat yang tinggi” (QS. Al-Anbiyaa’: 96)
Lalu bagaimana kita dapat memahami dan meyakini bahwa mereka masih berada disana saat ini sampai akhir zaman nanti? Allah azza wa jalla Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ingatlah ketika Kaum Nabi MUSA alaihissalam yang tersesat di PADANG TEH selama 40 tahun.
Berkata Musa: “Ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu”.
Allah berfirman: ” (Jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi (padang Teh) itu. Maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu.”
(QS. al-Mai’dah (5) : 25-26)
Atau Allah menidurkan ASHABUL KAHFI didalam gua selama 309 tahun:
“Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).
Katakanlah:” Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di gua); kepunyaan-Nya-lah semua yang tersembunyi di langit dan di bumi…” (QS. al-Kahfi (18) : 25-26)
Allah Yang Maha Kuasa dengan mudah untuk berbuat apa saja yang manusia tidak akan mampu melakukannya bahkan dengan akalnya sekalipun.
“Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: “Jadilah”, lalu jadilah dia…” (QS. Ali Imran (3) : 47)
Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj setelah masa kedatangan al-Masih ad-Dajjal dan Turunnya ISA Putera Maryam alaihissalam.
dan ia bersama Allah akan membinasakan al-Masih ad-Dajjal pada zamannya, keamanan terkontrol dimuka bumi hingga singa dapat hidup bersama unta, harimau bersama lembu, serigala bersama kambing, dan anak-anak dapat bermain dengan ular. Dia menetap selama empat puluh tahun di bumi, kemudian wafat dan dishalatkan oleh kaum muslimin” (HR. Ahmad, dari Abu Hurairah ra. Dan dishahihkan oleh al-Adawi dalam kitab al-Fitan wa al-Malahim).
Keluarnya yajuj majuj dari kurungan memiliki cerita tersendiri yang disebutkan oleh Imam At-Tirmidzi dalam hadits no. 3153 dan Ibnu Majah no. 4131 dari Abu Hurairah, dan dishahihkan oleh Al-Albani di Silsilah Shahihah no. 1735. Rasulullah bersabda:
“Sesungguhnya Ya’juj dan Ma’juj membongkarnya setiap hari, sampai ketika mereka hampir melihat cahaya matahari. Pemimpin mereka berkata: ‘Kita pulang, kita teruskan besok’. Lalu Allah mengembalikan dinding lebih kuat dari sebelumnya. Ketika masa mereka telah tiba dan Allah ingin mengeluarkan mereka kepada manusia, mereka menggali, ketika mereka hampir melihat cahaya matahari, pemimpin mereka berkata: ‘Kita pulang, kita teruskan besok insya Allah Ta’ala’. Mereka mengucapkan insya Allah. Mereka kembali ke tempat mereka menggali, mereka mendapatkan galian seperti kemarin. Akhirnya mereka berhasil menggali dan keluar menuju kepada negeri2 manusia. Mereka meminum air danau sampai kering dan orang-orang berlindung di benteng mereka. Lalu mereka melemparkan panah-panah mereka ke langit dan ia kembali dengan berlumuran darah. Mereka berkata: ‘Kita telah mengalahkan penduduk bumi dan mengungguli penghuni langit.”
Isa alaihissalam juga akan memberantas Ya’juj dan Ma’juj.
Dikisahkan, bahwa nanti menjelang kiamat maka fitnah dan kejahatan mereka (Ya’juj dan Ma’juj) sangat besar dan menyeluruh, tiada seorang manusiapun yang dapat mengatasinya. Jumlah mereka (golongannya) pun sangat banyak, sehingga manusia akan menyalakan api selama tujuh tahun untuk berlindung dari penyerangan mereka, para pemanah dan perisai mereka. Seperti yang diterangkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibn Majah dari Nawwas berikut ini:
“Maka saat mereka telah keluar (dari dinding tembaga yang mengurung mereka sejak zaman raja Zulkarnain), maka Allah SWT berfirman kepada Isa ibn Maryam: ”Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba (Ya’juj dan Ma’juj) yang tidak mampu diperangi oleh siapapun, maka hendaklah kamu mengasingkan hamba-hamba-Ku ke Thur (Thursina) ”
Dari an-Nawwas bin Sam’an al-Kilabi, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Ketika dia dalam keadaan seperti itu, Allah memberi wahyu kepada ISA, ‘Sesungguhnya Aku telah mengeluarkan hamba-hamba. Tidak satupun kaum yang tunduk jika diperangi oleh mereka. Mereka semakin kuat dari waktu ke waktu’. Kemudian Allah mengeluarkan Ya’juj dan Ma’juj. Dari setiap sisi mereka berkembang. Para penghulu mereka melewati laut kecil Tabristan (laut caspia) dan meminum airnya. Sedangkan orang-orang terakhir dari mereka berkata, ‘Dalam laut ini terdapat air yang pahit’. Kemudian Nabi Isa dan para sahabatnya menjadi gelisah, hingga harga satu kepala sapi lebih mahal dari seratus dinar pada zaman kalian ini. Nabi Isa dan para sahabatnya menjadi tidak senang. Lalu Allah mengirimkan cacing-cacing di leher mereka (Ya’juj dan Ma’juj). Mereka pun mati seperti kuda yang mati. Lalu nabi Isa melewati bangkai-bangkai mereka. Mereka (nabi Isa dan para sahabatnya) tidak mendapati satu jengkal tanah pun kecuali telah dipenuhi bau busuk dari bangkai mereka. Nabi Isa lalu mengadu dan mohon pertolongan pada Allah. Lalu Allah mengirim burung-burung yang membawa bangkai-bangkai itu kesuatu tempat yang hanya Allah yang tahu. Kemudian Allah menurunkan hujan yang membasuh bumi hingga menjadi licin. Kemudian diperintahkan pada bumi, “Keluarkanlah buah-buahanmu!” (HR. Muslim)
=====================================
Apakah Benar The Great Alexander itu adalah Dzul Qarnain?
Imam Ibnu Katsir rahimahullah dalam Kitab al-Bidayah wa an-Nihayah menjelaskan bahwa:
Iskandar al-Maqduni alias Iskandar Agung alias The Great Alexander adalh anak Raja Philips al-Maqduni yang mencatatkan sejarah bagi DINASTI ROMAWI. Adapun menterinya adalah ARISTOTELES seorang filosof terkenal. Iskandar Al-Maqduni adalah keturunan Iskandariyah. Barangsiapa yang berkata Dzul Qarnain adalh dia, maka orang itu SALAH BESAR dan mengalami kerusakan yang panjang dan tersesat sangat jauh.
Beliau (Ibnu Katsir) juga berkata, Dzul Qarnain yang dimaksud dalam QS. AL-Kahfi adalah seorang HAMBA ALLAH yang MUKMIN, yang beriman dan beramal shalih serta seorang Raja yang adil dan bijaksana.
Menurut versi Barat, Dzulkarnain adalah Iskandar Zulkarnain alias Iskandar Bin Philips Al-Maqduny Al-Yunany (orang Mecedonia, Yunani). Ia berkuasa selama 33 tahun. Membangun Iskandariah dan murid Aristoteles. Memerangi Persia dan MENIKAHI puterinya. Mengadakan ekspansi ke India dan menaklukan Mesir.
Menurut sejarawan muslim, Dzulkarnain adalah julukan Abu Karb Al-Himyari atau Abu Bakar Bin Ifraiqisy dari daulah Al-Jumairiyah (115 SM – 552 M.). Kerajaannya disebut At-Tababi’ah. Dijuluki Dzulkarnain (Pemilik dua tanduk), karena kekuasaannya yang sangat luas, mulai ujung tanduk matahari di Barat sampai Timur.
“Kami (Allah) mengokohkannya di bumi dan Kami memberikan kepadanya sebab segala sesuatu.” (QS- AL-Kahfi (18): 84).”
Menurut Ibnu Abbas rahimahullah, ia adalah seorang raja yang shalih. Ia seorang pengembara dan ketika sampai di antara dua gunung antara Armenia dan Azzarbaijan. Atas permintaan penduduk, Dzulkarnain membangun benteng.
Demikian, pendapat ketiga Imam diatas (Ibnu Katsir, asy-Syaukani, dan Ibnu Abbas rahimahullah.
Referensi tentang Cyrus The Great di perjanjian lama
(NIV)([url]http://www.biblegateway.com):[/url]
Chronicles 36:22-23
(22) In the first year of Cyrus king of Persia, in order to fulfill the word of the LORD spoken by Jeremiah, the LORD moved the heart of Cyrus king of Persia to make a proclamation throughout his realm and to put it in writing:
(23) "This is what Cyrus king of Persia says:" "The LORD, the God of heaven, has given me all the kingdoms of the earth and he has appointed me to build a temple for him at Jerusalem in Judah. Anyone of his people among you—may the LORD his God be with him, and let him go up.'"
Isaiah 45 1-4 (NIV)
(1) "This is what the LORD says to his anointed, to Cyrus, whose right hand I take hold of to subdue nations before him and to strip kings of their armor, to open doors before him so that gates will not be shut:
(2) I will go before you and will level the mountains [a]; I will break down gates of bronze and cut through bars of iron.
(3) I will give you the treasures of darkness, riches stored in secret places, so that you may know that I am the LORD, the God of Israel, who summons you by name.
(4) For the sake of Jacob my servant, of Israel my chosen, I summon you by name and bestow on you a title of honor, though you do not acknowledge me.
Di perjanjian lama (PL) ciri2 cyrus sama dengan dzulkarnain di Quran.
Relief Cyrus dengan mahkota 2 tanduk

Lanjut dibawah

Diubah oleh persekot 01-05-2017 09:11
1
72.1K
Kutip
45
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan