- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
8 Klub Bola Profesional yang Dimiliki Militer dan Kepolisian


TS
ucln
8 Klub Bola Profesional yang Dimiliki Militer dan Kepolisian

Quote:
Militer dan sepakbola. Di Indonesia, sudah ada dua klub yang punya latar belakang militer atau kepolisian, PS TNI dan Bhayangkara FC, yang kini berpatisipasi di kompetisi sepakbola tertinggi Tanah Air, Liga 1.
Indonesia bukan satu-satunya negara dengan klub-klub yang lahir dari barak, karena negara lain juga memilikinya. Lahir dari keinginan petinggi instansi militer dan kepolisian untuk mewadahi keinginan anggotanya bermain sepakbola, sebuah klub terbentuk dan perlahan, klub yang tadinya amatir itu punya potensi untuk menjadi klub profesional. Berbekal latar belakang yang sama, berikut klub-klub berbasis militer dan kepolisian yang ada di seluruh dunia.
Indonesia bukan satu-satunya negara dengan klub-klub yang lahir dari barak, karena negara lain juga memilikinya. Lahir dari keinginan petinggi instansi militer dan kepolisian untuk mewadahi keinginan anggotanya bermain sepakbola, sebuah klub terbentuk dan perlahan, klub yang tadinya amatir itu punya potensi untuk menjadi klub profesional. Berbekal latar belakang yang sama, berikut klub-klub berbasis militer dan kepolisian yang ada di seluruh dunia.
1. CSKA MOSCOW


Spoiler for :
Terbentuk sejak 1911 ketika Rusia masih bernama Uni Soviet. CSKA juga dikenal sebagai klub olahraga militer yang sudah meraih kesuksesan pasca-era perang dunia kedua dan dibentuk oleh tentara Soviet, ketika komunis masih hebat-hebatnya kala itu. Namun sejak Uni Soviet pecah, kepemilikannya dibagi dan sempat menjadi sengketa antara kementerian pertahanan Rusia dan tentara nasional.
Pengusaha kaya raya Rusia, Roman Abramovich, juga membantu perkembangan klub melalui dana yang dikucurkannya pada periode 2004-2006. Setelahnya, Abramovich meninggalkan CSKA untuk lebih fokus menangani Chelsea.
CSKA merupakan klub kedua tersukses Rusia setelah Spartak Moskwa dan belakangan menjadi langganan bermain di turnamen antarklub Eropa, baik itu Liga Champions atau Europa League. Mereka juga memiliki pemain yang bermain di timnas Rusia seperti Alan Dzagoev, Igor Akinfeev, dan Sergei Ignashevich.
Pengusaha kaya raya Rusia, Roman Abramovich, juga membantu perkembangan klub melalui dana yang dikucurkannya pada periode 2004-2006. Setelahnya, Abramovich meninggalkan CSKA untuk lebih fokus menangani Chelsea.
CSKA merupakan klub kedua tersukses Rusia setelah Spartak Moskwa dan belakangan menjadi langganan bermain di turnamen antarklub Eropa, baik itu Liga Champions atau Europa League. Mereka juga memiliki pemain yang bermain di timnas Rusia seperti Alan Dzagoev, Igor Akinfeev, dan Sergei Ignashevich.
2. CSKA SOFIA


Spoiler for :
CSKA bukan sekedar nama dan memiliki arti Central Sports Club of the Army alias klub olahraga miliki tentara. Moskwa memilikinya dan, di belahan Eropa Timur lainnya, Bulgaria juga memilikinya dengan nama lengkap CSKA Sofia.
The Army Men (julukan Sofia) dibentuk sejak 1948 dengan nama pertama CDV (Central House of the Troops). Nama klub kembali berubah pada 1950 menyusul keinginan manajemen untuk memasukkan istilah Narodna (klub milik masyarakat) sehingga namanya menjadi CDNV.
Perubahan itu terus terjadi pada 1953 menjadi Team of the Sofia Garrison dan juga pada 1954 menjadi CDNA Sofia (Central House of the People’s Army). Barulah pada 1962 perubahan radikal terjadi, CDNA bergabung dengan DSO Cherveno Zname dan memunculkan nama CSKA Sofia, nama yang terus digunakan hingga saat ini.
Kepemilikan klub Sofia juga pernah dibagi dengan kementerian pertahanan dan klub ini pernah turun ke divisi tiga karena masalah finansial pada 2015. Kendati demikian, Sofia tetap dikenang sebagai salah satu klub tersukses Bulgaria dengan raihan 31 trofi liga dan dua kali menjadi semifinalis Liga Champions (1966/67 dan 1981/82).
Jika Anda mengenal Dimitar Berbatov, Hristo Stoichkov, Stiliyan Petrov, Martin Petrov, dan Petar Zhekov, maka Anda wajib mengetahui bahwa mereka pernah membela Sofia.
The Army Men (julukan Sofia) dibentuk sejak 1948 dengan nama pertama CDV (Central House of the Troops). Nama klub kembali berubah pada 1950 menyusul keinginan manajemen untuk memasukkan istilah Narodna (klub milik masyarakat) sehingga namanya menjadi CDNV.
Perubahan itu terus terjadi pada 1953 menjadi Team of the Sofia Garrison dan juga pada 1954 menjadi CDNA Sofia (Central House of the People’s Army). Barulah pada 1962 perubahan radikal terjadi, CDNA bergabung dengan DSO Cherveno Zname dan memunculkan nama CSKA Sofia, nama yang terus digunakan hingga saat ini.
Kepemilikan klub Sofia juga pernah dibagi dengan kementerian pertahanan dan klub ini pernah turun ke divisi tiga karena masalah finansial pada 2015. Kendati demikian, Sofia tetap dikenang sebagai salah satu klub tersukses Bulgaria dengan raihan 31 trofi liga dan dua kali menjadi semifinalis Liga Champions (1966/67 dan 1981/82).
Jika Anda mengenal Dimitar Berbatov, Hristo Stoichkov, Stiliyan Petrov, Martin Petrov, dan Petar Zhekov, maka Anda wajib mengetahui bahwa mereka pernah membela Sofia.
3. ARMY UNITED FC


Spoiler for :
Kepolisian dan angkatan darat Thailand berkolaborasi untuk membentuk klub yang pada awalnya dinamai Royal Thai Army. Klub berjuluk Gentleman Ranger ini terbentuk pada 1916 dan baru berubah nama menjadi Army United pada 2010. Prestasi klub ini tidak terlalu menonjol.
Army United saat ini bermain di divisi dua sepakbola Thailand, Thai League T2 dan lebih sering berada di papan tengah klasemen. Hal yang wajar. Pasalnya, meski Army United sudah berubah menjadi klub profesional yang memiliki pemain asing di dalamnya, agenda keseharian mereka unik dan berbeda dari kebanyakan klub lainnya.
Sebagian besar pemain yang merupakan anggota aktif kepolisian atau tentara menjalankan tugasnya sejak Senin hingga Jumat, di akhir pekan mereka baru bermain sepakbola. Alhasil, status klub profesional tampaknya hanya menjadi status semata, karena pada kenyataannya Army United tetap hanya jadi wadah bagi para anggota militer untuk menyalurkan hobinya bermain sepakbola, bukan sebagai pesepakbola profesional.
Army United saat ini bermain di divisi dua sepakbola Thailand, Thai League T2 dan lebih sering berada di papan tengah klasemen. Hal yang wajar. Pasalnya, meski Army United sudah berubah menjadi klub profesional yang memiliki pemain asing di dalamnya, agenda keseharian mereka unik dan berbeda dari kebanyakan klub lainnya.
Sebagian besar pemain yang merupakan anggota aktif kepolisian atau tentara menjalankan tugasnya sejak Senin hingga Jumat, di akhir pekan mereka baru bermain sepakbola. Alhasil, status klub profesional tampaknya hanya menjadi status semata, karena pada kenyataannya Army United tetap hanya jadi wadah bagi para anggota militer untuk menyalurkan hobinya bermain sepakbola, bukan sebagai pesepakbola profesional.
4. NAVY FC


Spoiler for :
Masih di Thailand, angkatan laut Thailand atau Royal Thai Navy juga memiliki klub sepakbola profesional, dan bisa dibilang lebih sukses ketimbang Army United FC. Klub yang kini menggunakan Navy FC ini (setelah sebelumnya dikenal dengan Siam Navy) saat ini bermain di Thai League T1 alias divisi teratas sepakbola Thailand, dan sejauh ini berada di posisi ke-14 klasemen sementara musim 2017.
Meski terhitung lebih sukses, Navy FC juga dikenal sebagai klub ‘yo-yo’, dan sering sekali degradasi dan promosi dari divisi teratas dan divisi kedua. Mereka pun betah berada di papan bawah ketika berlaga di T1 (sebelumnya bernama Thai Premier League).
Anda mungkin akan cukup familiar dengan nama klub ini mengingat mereka pernah mengontrak Victor Igbonefo pada tahun 2016 lalu. Pelatih Persija saat ini, Stefano Cugurra Teco, juga melatih klub ini sebelum dipinang Persija.
Meski terhitung lebih sukses, Navy FC juga dikenal sebagai klub ‘yo-yo’, dan sering sekali degradasi dan promosi dari divisi teratas dan divisi kedua. Mereka pun betah berada di papan bawah ketika berlaga di T1 (sebelumnya bernama Thai Premier League).
Anda mungkin akan cukup familiar dengan nama klub ini mengingat mereka pernah mengontrak Victor Igbonefo pada tahun 2016 lalu. Pelatih Persija saat ini, Stefano Cugurra Teco, juga melatih klub ini sebelum dipinang Persija.
5. DYNAMO DRESDEN


Spoiler for :
Saksi sejarah perang dunia kedua yang terbentuk dari klub lokal Dresden, Dresden SC. Klub juga melalui peralihan era dan sempat dibubarkan, sebelum akhirnya dibentuk pada 1953 dengan manajemen yang lebih jelas dan diberi nama SV Dynamo. Klub dibentuk untuk jadi ikon kota Dresden dan materi skuatnya berisikan para anggota kepolisian Jerman.
Dresden menjadi alat bagi ketua Stasi (polisi rahasia Jerman), Eric Mielke, saat itu untuk mengembangkan Berlin yang notabene ibu kota Jerman. Iri dengan kesuksesan Dynamo di Dresden, tim pun dipindahkan ke Berlin dan membentuk Dynamo Berlin.
Ditariknya segenap pasukan Dresden ke Berlin oleh Mielke meninggalkan penderitaan bagi klub yang tertatih-tatih. Berbekal hanya dengan gabungan pemain muda dan cadangan, Dresden hanya bisa menjalani kehidupan seraya menapaki tangga satu demi satu anak tangga demi bisa kembali menjadi klub yang hebat.
Kesabaran Dresden berbuah kesuksesan. Pada akhir 70-an, Dresden cukup disegani di Eropa karena pernah melawan Porto, Juventus, dan Benfica, hingga Mielke kembali berulah. Pria yang memanfaatkan jabatannya untuk mengurangi kekuatan Dresden sebelumnya, kembali iri dengan prestasi Dresden, sebab, Berlin tak sesukses mereka hingga perlahan menuju kehancuran. Nama Dresden saat ini masih lebih tenar ketimbang Berlin, meski saat ini bermain di divisi dua sepakbola Jerman, 2.Bundesliga.
Dresden menjadi alat bagi ketua Stasi (polisi rahasia Jerman), Eric Mielke, saat itu untuk mengembangkan Berlin yang notabene ibu kota Jerman. Iri dengan kesuksesan Dynamo di Dresden, tim pun dipindahkan ke Berlin dan membentuk Dynamo Berlin.
Ditariknya segenap pasukan Dresden ke Berlin oleh Mielke meninggalkan penderitaan bagi klub yang tertatih-tatih. Berbekal hanya dengan gabungan pemain muda dan cadangan, Dresden hanya bisa menjalani kehidupan seraya menapaki tangga satu demi satu anak tangga demi bisa kembali menjadi klub yang hebat.
Kesabaran Dresden berbuah kesuksesan. Pada akhir 70-an, Dresden cukup disegani di Eropa karena pernah melawan Porto, Juventus, dan Benfica, hingga Mielke kembali berulah. Pria yang memanfaatkan jabatannya untuk mengurangi kekuatan Dresden sebelumnya, kembali iri dengan prestasi Dresden, sebab, Berlin tak sesukses mereka hingga perlahan menuju kehancuran. Nama Dresden saat ini masih lebih tenar ketimbang Berlin, meski saat ini bermain di divisi dua sepakbola Jerman, 2.Bundesliga.
6. WARRIORS FC


Spoiler for :
Dari namanya saja sudah cukup membuat lawan segan. Warriors yang artinya para pejuang atau petarung dipilih menjadi nama klub pada 20 Januari 2013, setelah sebelumnya bernama Singapore Armed Forces Football Club (SAFFC). Gambar badak yang menjadi logo klub juga sempat menjadi perdebatan karena S.League (kompetisi teratas sepaktetepura) mempertanyakan kebijakan klub yang memilih gambar binatang sebagai ikon klub.
Pada awalnya Warriors terbentuk pada 1975 oleh tentara Singapura dan menjadi wadah bagi pesepakbola berlatenta untuk melayani negaranya melalui sepakbola. Namun seiring berjalannya waktu, Warriors FC hanya menjadi klub yang dimiliki pihak militer karena di dalam skuatnya tak ada lagi tentara. Mereka dilarang bermain, hingga skuat lebih banyak berisikan pesepakbola profesional dan beberapa pemain asing.
Warriors FC masih merupakan salah satu klub terbaik Singapura dengan raihan sembilan trofi S.League. Mereka juga telah berpatisipasi dua kali di Liga Champions Asia dan empat kali di AFC Cup.
Pada awalnya Warriors terbentuk pada 1975 oleh tentara Singapura dan menjadi wadah bagi pesepakbola berlatenta untuk melayani negaranya melalui sepakbola. Namun seiring berjalannya waktu, Warriors FC hanya menjadi klub yang dimiliki pihak militer karena di dalam skuatnya tak ada lagi tentara. Mereka dilarang bermain, hingga skuat lebih banyak berisikan pesepakbola profesional dan beberapa pemain asing.
Warriors FC masih merupakan salah satu klub terbaik Singapura dengan raihan sembilan trofi S.League. Mereka juga telah berpatisipasi dua kali di Liga Champions Asia dan empat kali di AFC Cup.
7. PHILIPPINE ARMY GTI


Spoiler for :
GTI merupakan nama singkat dari kepanjangan General Trias International Football Club dan sudah terbentuk 57 tahun lalu atau tepatnya pada 1960. Berawal dari niatan tentara nasional Filipina untuk mempromosikan olahraga dan kebugaran fisik, GTI dibentuk dan langsung mendapatkan arahan dari jenderal yang memimpin.
Lambat laun GTI menjadi klub profesional Filipina dan saat ini bermain di divisi dua sepakbola Filipina, UFL Division 2. Klub berjuluk The Troopers ini juga pernah diundang ke Indonesia untuk memainkan turnamen pertama antar-klub ASEAN pada tahun 2003.
Lambat laun GTI menjadi klub profesional Filipina dan saat ini bermain di divisi dua sepakbola Filipina, UFL Division 2. Klub berjuluk The Troopers ini juga pernah diundang ke Indonesia untuk memainkan turnamen pertama antar-klub ASEAN pada tahun 2003.
8. SANGJU SANGMU


Spoiler for :
Kombinasi korps militer dari Army FC, Navy FC, dan Air Force FC pada era 50-an hingga 83 membentuk satu kesatuan klub amatir bernama Korea Armed Forces Athletic Corps. Dengan nama baru, Sangmu FC menjadi awal terbentuknya tim pada 1984, sebelum pindah markas ke Gwangju dan berubah nama menjadi Sangju Sangmu pada 2011.
Klub berjuluk Bulsajo (Phoenix) ini memiliki skuat yang berisikan pesepakbola muda Korea Selatan (Korsel) yang menjalani wajib militer mereka selama dua tahun. Tiap musimnya, selalu ada 15 pemain yang bergabung dan bermain di sana, sebelum kembali ke klub profesional mereka masing-masing. Sangmu tidak diperkuat pemain asing karena status klub sebagai klub militer.
Jadi, bisa dibilang Sangmu merupakan wadah bagi pesepakbola yang ingin tetap berkarir sembari memenuhi tugas negara untuk mengikuti wajib militer. Saat ini, tim yang bermarkas di Sangju Civic Stadium bermain di K League Classic.
Klub berjuluk Bulsajo (Phoenix) ini memiliki skuat yang berisikan pesepakbola muda Korea Selatan (Korsel) yang menjalani wajib militer mereka selama dua tahun. Tiap musimnya, selalu ada 15 pemain yang bergabung dan bermain di sana, sebelum kembali ke klub profesional mereka masing-masing. Sangmu tidak diperkuat pemain asing karena status klub sebagai klub militer.
Jadi, bisa dibilang Sangmu merupakan wadah bagi pesepakbola yang ingin tetap berkarir sembari memenuhi tugas negara untuk mengikuti wajib militer. Saat ini, tim yang bermarkas di Sangju Civic Stadium bermain di K League Classic.
Quote:
Kalau berkenan boleh dong dikasih Rate 5 & lemparan BATAnya
Quote:
Diubah oleh ucln 30-04-2017 05:25
0
40.9K
Kutip
212
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan