Kaskus

News

exoarAvatar border
TS
exoar
Diskes Protes Pemberian Award ke Robin Lim, Pertanyakan Izin Praktik di Gianyar
Diskes Protes Pemberian Award ke Robin Lim, Pertanyakan Izin Praktik di Gianyar

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR
Kepala Dinas Kesehatan (diskes) Pemprov Bali, dr Ketut Suarjaya memprotes rencana pemberian penghargaan kepada Robin Lim atas keberadaan klinik Bumi Sehat di Ubud, Gianyar, Bali.

Suarjaya juga menganggap Robin Lim belum memiliki izin kerja di Indonesia.

“Saya ingin mempertanyakan keberadaan Mrs Robin di Bali di bidang kesehatan karena setahu saya dia gak berizin. WNA bekerja di Indonesia harus melalui prosedur dan perizinan, kalau enggak berizin kan ilegal dia,” ujar Kadiskes dr Ketut Suarjaya, Senin (24/4/2017).

Ia tidak sependapat jika dikatakan Robin Lim berkontribusi menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Bali.

Bahkan kata dia tahun 2015, Diskes Bali pernah mengaudit kasus kematian ibu di Klinik Bumi Sehat di Ubud miliknya.
Selain Robin Lim tidak mempunyai izin dari Diskes Pemprov Bali dia juga tidak punya izin di Kemenkes.


“Dampaknya kalau dia terbukti bekerja dan melanggar UU ada sanksi pidana, karena sekarang dia gak punya izin kerja maka dia gak boleh penanganan pasien kalo gak punya izin bahkan dia menanyai pasien gak boleh dan mendiagnosa pasien. Jangan sampai orang asing gampang menangani medis di Indonesia nanti ada masalah ke depan bagaimana,” keluhnya.

Ketika ada satu diantara media nasional di Indonesia ingin memberikan Robin Lim award di tahun 2017 karena menggratiskan layanan untuk ibu-ibu miskin di Bali yang melakukan persalinan, Suarjaya langsung memprotes hal tersebut.

Dijelaskannya bahwa Pemprov Bali sudah ada pembiayaan kesehatan bagi seluruh masyarakat Bali dalam bentuk Jamkesda yang namanya Jaminan Kesehatan Masyarakat Bali.

Kata dia, tahun 2017 ini sudah diintegrasilan ke JKN dan masih menanggung dengam membayarkan premi JKN bagi masyarakat berpendapatan 40 persen terendah.

Kata dia, justru yang berperan besar untuk upaya kesehatan ibu dan anak adalah para bidan desa yang jumlahnya 716 desa, bidan puskesmas di 120 puskesmas, bidan pustu, RS dan juga tenaga kesehatan lainnya yang sudah bekerja keras menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

“Bukan klinik di Ubud yang sekupnya kecil. Kami punya ratusan klinik kesehatan di Bali. Kalau benar Mrs Robin mendapat award, menurut saya itu kesalahan besar apa kriterianya? Jangan memunafikkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi di Bali. Jangan sampai mengeksploitasi orang miskin untuk kepentingan pribadi,” kecamnya.

Guna meminimalisir kesalahpahaman keberadaan mrs Robin di Bali apalagi direncanakan akan mendapatkan award, Suarjayapun langsung mengontak Menteri Kesehatan (Menkes), yang mengatakan bahwa Pemprov Bali tidak merasa terinspirasi dengan keberadaan Mrs Robin dengan kliniknya.

“Justru semua tenaga kesehatan kami yang ada di pelosok pelosok yang telah berjuang keras menurunkan AKI dan AKB hingga seperti sekarang ini,” terangnya.

“Baik pak ada baiknya diluruskan jika memang harus ikut aturan yang berlaku di negara kita,” ujar Suarjaya yang mengirimkan kutipan pernyataan Menkes kepada dirinya melalui whatsapp.

Di Klinik Semua Orang Lokal

Manager Klinik Bumi Sehat, Eka Yuliani mengatakan bahwa Robin Lim memang tidak bekerja di Klinik Bumi Sehat melainkan hanya sebagai pencetus saja.

Oleh karena itu jika Robin Lim tidak memiliki izin tenaga kerja kesehatan itu tidak melanggar aturan karena Robin Lim memang tidak mengambil pasien.

“Mohon maaf ibu memang bukan di klinik, memang beliau tidak bekerja di sini semua yang ada di Bumi Sehat orang lokal. Robin Lim hanya pencetusnya saja dari dahulu, bukan pekerja di sini. Beliau enggak di Indonesia jadi statusnya bukan bekerja,” ujarnya melalui telepon.

Ia mengatakan semua dokter dan staf di Klinik Bumi Sehat sudah berizin dan dari tahun 2017 Klinik Bumi Sehat sudah memiliki izin klinik pratama dari BPPT Pemkab Gianyar dengan rekomendasi Diskes Gianyar.

Terkait dengan kasus kematian ibu yang disinggung pernah terjadi di Klinik Bumi Sehat ia mengkonfirmasi bahwa datanya ada di kantor.

“Kalau setahu saya belum pernah dengar di Bumi Sehat sampai meninggal, kalau perlu dirujuk ya kami rujuk. Kami belum pernah ada ibu meninggal. Biasanya kami rujuk nanti kalau meninggal di RS kan itu berbeda. Saya harus buka file soal itu,” jelasnya. (*)

Sumber: http://bali.tribunnews.com/2017/04/25/diskes-protes-pemberian-award-ke-robin-lim-pertanyakan-izin-praktik-di-gianyar

Gw rasa diskes prov. Bali gaada rasa kemanusiaan & keadilannya. Sepak terjang Bu Robin ini lama lho di pelayanan kesehatan khususnya bidang bidan & jadi inspirasi semua orang. Lagi dia jg kagak ngemis2 penghargaan kali, hidupnya demi kemanusiaan. Pemerintah kerjasama kek bantu2 meningkatkan pelayanan medis untuk sesama. Bukan mempersulit tujuan mereka yang mulia.

Maju terus Yayasan Bumi Sehat. emoticon-Matabelo
Diubah oleh exoar 28-04-2017 11:47
0
1.2K
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan