- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Menteri Susi: Omzet Kapal Cantrang 30 GT ke Atas Melebihi UMKM


TS
aghilfath
Menteri Susi: Omzet Kapal Cantrang 30 GT ke Atas Melebihi UMKM
Spoiler for Menteri Susi: Omzet Kapal Cantrang 30 GT ke Atas Melebihi UMKM:

Quote:
Denpasar - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyatakan kapal cantrang dengan ukuran 30 GT (Gross Ton) ke atas bukan nelayan lagi. Dihitung dari omzetnya, kapal cantrang dengan ukuran tersebut sudah seperti perusahaan.
"Omzet kapal-kapal cantrang 30GT ke atas itu lebih dari UMKM. Kalau ukuran UMKM itu Rp 5 miliar per tahun, mereka ini omzetnya per tahun sudah di atas Rp 8 miliar sampai Rp 12 miliar," kata Susi di Hotel Padma, Jl Padma, Kuta, Bali, Kamis (27/4/2017) petang.
Susi memberikan gambaran cantrang yang memiliki panjang tali 6 km maka wilayah laut yang disapu seluas 280 hektare. Ia menyatakan penggunaan cantrang dengan ukuran itulah yang menghabiskan ikan di Laut Jawa sisi utara Pulau Jawa.
"Turunnya hasil laut di pantai utara Pulau Jawa, udang hilang, rajungan hilang dan banyak jenis ikan lainnya hilang, itu karena pemakaian cantrang yang terlalu banyak. Akhirnya over-fishing kemudian pindah ke tempat lain," ucap Susi.
Ditambahkan, Susi tak ingin laut lainnya di Indonesia bernasib seperti di laut utara Pantura Pulau Jawa. Ia menyatakan ikan-ikan yang dijual di Pekalongan dan daerah lainnya berasal dari laut di luar Laut Jawa karena tak ada lagi ikan.
"Pantura itu sudah over-fishing. Saya mengatur untuk mereka karena misi masa depan bangsa di laut. Tapi kalau seenaknya dieksploitasi ya habis. Memangnya bangsa Indonesia umurnya cuma dua generasi?" ujar Susi.
"Saya juga minta pada pengusaha besar untuk stop mengadu domba menteri dan mengadu kanan kiri. Sudah, Anda semua sudah cukup berpesta di zaman tidak ada aturan di laut ini," tambah Susi.
Sebelumnya terkait ukuran kapal, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menemukan ribuan kapal yang berizin di bawah 30 GT namun berukuran di atas 30GT. Fenomena yang disebut sebagai mark-down ini dikeluarkan oleh pemerintah daerah karena regulasi menyebutkan KKP hanya mengeluarkan izin untuk kapal 30GT ke atas.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait izin ukuran kapal," pungkas Susi.
"Omzet kapal-kapal cantrang 30GT ke atas itu lebih dari UMKM. Kalau ukuran UMKM itu Rp 5 miliar per tahun, mereka ini omzetnya per tahun sudah di atas Rp 8 miliar sampai Rp 12 miliar," kata Susi di Hotel Padma, Jl Padma, Kuta, Bali, Kamis (27/4/2017) petang.
Susi memberikan gambaran cantrang yang memiliki panjang tali 6 km maka wilayah laut yang disapu seluas 280 hektare. Ia menyatakan penggunaan cantrang dengan ukuran itulah yang menghabiskan ikan di Laut Jawa sisi utara Pulau Jawa.
"Turunnya hasil laut di pantai utara Pulau Jawa, udang hilang, rajungan hilang dan banyak jenis ikan lainnya hilang, itu karena pemakaian cantrang yang terlalu banyak. Akhirnya over-fishing kemudian pindah ke tempat lain," ucap Susi.
Ditambahkan, Susi tak ingin laut lainnya di Indonesia bernasib seperti di laut utara Pantura Pulau Jawa. Ia menyatakan ikan-ikan yang dijual di Pekalongan dan daerah lainnya berasal dari laut di luar Laut Jawa karena tak ada lagi ikan.
"Pantura itu sudah over-fishing. Saya mengatur untuk mereka karena misi masa depan bangsa di laut. Tapi kalau seenaknya dieksploitasi ya habis. Memangnya bangsa Indonesia umurnya cuma dua generasi?" ujar Susi.
"Saya juga minta pada pengusaha besar untuk stop mengadu domba menteri dan mengadu kanan kiri. Sudah, Anda semua sudah cukup berpesta di zaman tidak ada aturan di laut ini," tambah Susi.
Sebelumnya terkait ukuran kapal, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menemukan ribuan kapal yang berizin di bawah 30 GT namun berukuran di atas 30GT. Fenomena yang disebut sebagai mark-down ini dikeluarkan oleh pemerintah daerah karena regulasi menyebutkan KKP hanya mengeluarkan izin untuk kapal 30GT ke atas.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait izin ukuran kapal," pungkas Susi.
Quote:
Menteri Susi Soal Cantrang: Jangan karena Serakah Semua Ikan Habis
Badung - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menggambarkan cara kerja cantrang yang seperti aksi sapu bersih dengan cakupan sangat luas. Ia pun menilai cara kerja itu seperti keserakahan karena mengancam populasi hewan laut.
"Jangan karena keserakahan dan kerakusan untuk mengeruk banyak-banyak ikan, diambil semua, akhirnya habis tidak ada lagi untuk hari esok," kata Susi di Kuta, Badung, Bali, Kamis (27/4/2017) malam.
Susi menggambarkan cantrang yang memiliki panjang 6 km maka cakupannya mencapai 280 hektare, jika dikilometerkan maka menjadi 2,8 km persegi tanpa bergerak. Jika ada 5 kapal dengan cantrang berukuran demikian, maka bisa menyapu bersih seluruh hewan laut di Laut Maluku dalam satu kali beroperasi.
Hal ini mengancam keberlangsungan ekosistem dan biota laut, termasuk kehidupan nelayan tradisional yang mencari ikan di dekat pesisir pantai. Oleh karena itu, Susi mengingatkan bahwa seharusnya para nelayan dan pengusaha perikanan untuk memusatkan energi pada upaya meminimalisir kapal asing yang yang melakukan ilegal fishing di laut Indonesia ketimbang memprotes pelarangan cantrang yang bisa diganti dengan gill net.
"Kita masih kesulitan hadapi kapal-kapal asing yang masih banyak. Hari ini, saya dapat foto-foto baru, ternyata kapal Fu Yuan Yu beroperasi di Kalimana, meneror nelayan-nelayan Kalimana," ucap Susi.
"Itu pun tertutup dan banyak orang tidak tahu karena kongkalingkong (persengkongkolan) dan kolusi, semua masih terjadi," tambahnya.
Menurut Susi, pelarangan cantrang bukan kebijakan yang merugikan. Pelarangan cantrang justru akan memberikan keuntungan yang lebih berkelanjutan untuk para nelayan dan pengusaha perikanan.
"Kalau ikan makin banyak, yang beruntung mereka-mereka lagi, bukan saya. Saya tidak punya kapal untuk tangkap ikan. Mau bikin apa saja terlalu banyak mafia berkeliaran. Masing-masing bawa kepentingan sendiri-sendiri, rakyat dijadikan alasan, dijadikan tameng, tidak boleh seperti itu," ujar Susi.
Badung - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menggambarkan cara kerja cantrang yang seperti aksi sapu bersih dengan cakupan sangat luas. Ia pun menilai cara kerja itu seperti keserakahan karena mengancam populasi hewan laut.
"Jangan karena keserakahan dan kerakusan untuk mengeruk banyak-banyak ikan, diambil semua, akhirnya habis tidak ada lagi untuk hari esok," kata Susi di Kuta, Badung, Bali, Kamis (27/4/2017) malam.
Susi menggambarkan cantrang yang memiliki panjang 6 km maka cakupannya mencapai 280 hektare, jika dikilometerkan maka menjadi 2,8 km persegi tanpa bergerak. Jika ada 5 kapal dengan cantrang berukuran demikian, maka bisa menyapu bersih seluruh hewan laut di Laut Maluku dalam satu kali beroperasi.
Hal ini mengancam keberlangsungan ekosistem dan biota laut, termasuk kehidupan nelayan tradisional yang mencari ikan di dekat pesisir pantai. Oleh karena itu, Susi mengingatkan bahwa seharusnya para nelayan dan pengusaha perikanan untuk memusatkan energi pada upaya meminimalisir kapal asing yang yang melakukan ilegal fishing di laut Indonesia ketimbang memprotes pelarangan cantrang yang bisa diganti dengan gill net.
"Kita masih kesulitan hadapi kapal-kapal asing yang masih banyak. Hari ini, saya dapat foto-foto baru, ternyata kapal Fu Yuan Yu beroperasi di Kalimana, meneror nelayan-nelayan Kalimana," ucap Susi.
"Itu pun tertutup dan banyak orang tidak tahu karena kongkalingkong (persengkongkolan) dan kolusi, semua masih terjadi," tambahnya.
Menurut Susi, pelarangan cantrang bukan kebijakan yang merugikan. Pelarangan cantrang justru akan memberikan keuntungan yang lebih berkelanjutan untuk para nelayan dan pengusaha perikanan.
"Kalau ikan makin banyak, yang beruntung mereka-mereka lagi, bukan saya. Saya tidak punya kapal untuk tangkap ikan. Mau bikin apa saja terlalu banyak mafia berkeliaran. Masing-masing bawa kepentingan sendiri-sendiri, rakyat dijadikan alasan, dijadikan tameng, tidak boleh seperti itu," ujar Susi.
detik
Barangkali yg menginginkan dicabutnya larangan penggunaan cantrang pesanan boss nelayan yg penghasilannya seret gara2 kebijakan bu Susi, mantap nih bu masih memikirkan masadepan ekologi

Diubah oleh aghilfath 28-04-2017 05:41


tien212700 memberi reputasi
1
1.6K
Kutip
10
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan