http://medan.tribunnews.com/2017/04/...v-mewakili-ntb

Achintya Nilsen (tengah)
Quote:
Pro-Kontra Miss Indonesia 2017, Achintya Tidak Diakui Pemprov Mewakili NTB
Selasa, 25 April 2017 08:08
TRIBUN-MEDAN.COM - Sejak terpilihnya Achintya Holte Nilsen menjadi finalis Miss Indonesia 2017 yang mewakili Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam ajang Miss Indonesia 2017 yang digelar Minggu (22/4/2017) malam lalu, telah menuai pro-kontra di tengah masyarakat NTB.
Kepala Biro (Kabiro) Humas dan Protokol Pemprov Nusa Tenggara Barat (NTB) Yusron Hadi menegaskan, pemenang Miss Indonesia 2017 Achintya Holte Nilsen bukanlah wakil dari NTB.
"Menyimak berbagai opini yang berkembang, melalui kesempatan ini dapat kami tegaskan, bahwa Achintya Holte Nilsen bukan wakil NTB dalam ajang Miss Indonesia 2017," kata Yusron Hadi.
Terutama, mengenai sosok Achintya Holte Nilsen, apakah betul-betul mewakili masyarakat NTB, begitu juga mengenai proses dan tahapan hingga bisa mengatasnamakan NTB maupun ada juga yang bahkan mengaitkan hal ini dengan komitmen pemerintah daerah mengembangkan wisata halal atau "friendly tourism" di NTB.
Sebagaimana dilansir dari Antara, Yusron menjelaskan, dari informasi yang diterima Pemerintah Provinsi (Pemprov), Achintya Holte Nilsen tidak pernah bermukim atau berasal dari NTB sebagaimana dipersyaratkan kepada setiap peserta ajang Miss Indonesia.
Kemudian, tidak pernah diketahui maupun dengar proses pemilihan Miss Indonesia berlangsung di NTB.
Kalau menyimak proses penjaringan peserta yang dikatakan berlangsung hanya di beberapa kota tentu konsekuensinya sangat terbuka ruang pihak lain mengatasnamakan suatu daerah tanpa diketahui daerah yang bersangkutan, sehingga ini mempengaruhi penerimaan masyarakat dan bagi si peserta tidak betul-betul mewakili daerah yang diatasnamakan.
Menurut Yusron, penyelenggara dinilai tidak berkoordinasi langsung dengan pemerintah daerah (pemda) dalam penyematan nama NTB kepada yang bersangkutan.
Karena kalau memakai nama NTB, seyogyanya harus ada bentuk keterlibatan pemerintah daerah.
Menurut Yusron, pihaknya yakin masih banyak putra-putri NTB yang tidak kalah baiknya untuk mewakili NTB di ajang-ajang yang ada.
Karenanya, kepada panitia untuk lebih berhati-hati dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah dalam penyelenggaraan ajang seperti itu.
"Kita menghargai berbagai upaya semua pihak mempromosikan daerah, termasuk NTB yang kini makin dikenal sebagai daerah tujuan wisata halal. Sebagai pionir wisata halal di tanah air, haruslah kita semua berhati-hati menyematkan nama NTB dalam ajang seperti ini," tegasnya.
Bukan yang pertama kali sih masalah perwakilan provinsi di kontes ratu-ratuan lokal ini.
Beberapa tahun lalu saya kenal dengan seorang cewek yang pernah menang kontes "miss" tingkat provinsi, tapi tidak bisa mewakili provinsinya di Miss Indonesia tahun itu karena yang diajukan adalah titipan yang terkait kepala daerah--
Lucunya, pemenang kedua kontes miss yang sama malah muncul di Miss Indonesia tahun itu juga sebagai wakil provinsi lain lagi, padahal di provinsi lain itu (kebetulan provinsi asalnya) tidak ada kontes miss.