Makassar - Anggota DPR RI Mukhtar Tompo (36), terlibat keributan dengan anggota DPRD Sulsel Syamsuddin Karlos (45) di acara pemakaman mantan wakil wali kota Makassar, Supomo Guntur, Minggu siang kemarin (23/4/2017), di Desa Bonto Mate'ne, Kec. Turatea, Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Anggota Fraksi Hanura DPR RI Mukhtar Tompo mengaku ditampar Syamsuddin yang merupakan anggota Fraksi PAN DPRD Sulsel di sela upacara pemakaman pamannya.
Menurut Mukhtar dalam rilisnya, ia tidak akan memperpanjang kasus pemukulannya, karena keluarganya masih dalam suasana duka.
"Dengan penuh ketulusan, saya memaafkan perlakuan Syamsuddin Karlos. Sejak mahasiswa, hingga duduk sebagai legislator senayan, saya terbiasa dengan debat yang spesifik, tajam, dan analitis. Mungkin Karlos tidak dibesarkan dalam kultur forum diskusi, sehingga saat argumentasinya kalah, yang tersulut adalah emosinya," ujar Mukhtar.
Syamsuddin sendiri yang dikonfirmasi detikcom mengaku hanya mendorong Mukhtar karena menyinggung dirinya dan nama Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, yang dianggap Mukhtar gagal memperjuangkan pembangunan Bendungan Karalloe di Jeneponto.
"Mukhtar bilang apa yang ucapkan dari data jin, jadi saya dorong dia dan saya bilangi dia kurang ajar," ungkap Syamsuddin.
Syamsuddin mengaku sebelum ribut dengan Mukhtar, ia lebih dulu ditepuk pundaknya dari belakang dan dipukul perutnya di hadapan warga dan tokoh masyarakat Jeneponto.
"Dalam adat-istiadat Jeneponto, memukul pundak orang yang lebih tua itu berarti tidak sopan, saya tidak terima itu, apalagi disaksikan banyak orang," tutur Mukhtar.
(mna/try)
https://news.detik.com/berita/d-3482...254.1474491145
hmm d pemakaman aja berantem..