- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Timses Ahok-Djarot: Ada Intimidasi di TPS Jakbar dan Jakut


TS
aghilfath
Timses Ahok-Djarot: Ada Intimidasi di TPS Jakbar dan Jakut
Spoiler for Timses Ahok-Djarot: Ada Intimidasi di TPS Jakbar dan Jakut:

Quote:
Jakarta - Tim pemenangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat menemukan adanya dugaan tindakan intimidasi saat pencoblosan. Intimidasi tersebut antara lain di daerah Jakarta Barat dan Jakarta Utara.
"Kami menemukan adanya intimidasi pemilih, di TPS 13, 16, 17 dan 24 di Kelurahan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat, dekat TPU Tegal Alur yang menimbulkan kekhawatiran dan kegaduhan, di Ancol (Jakarta Utara) TPS 15 di apartemen," kata Jubir Timses Ahok-Djarot, Raja Juli Antoni, melalui keterangan tertulis yang diterima detikcom, Rabu (19/4/2017).
Ada pula beberapa oknum yang mengenakan atribut tertentu sehingga menimbulkan kecemasan pada warga.
"Ada lagi kerumunan orang dengan atribut tertentu. Ini mengakibatkan pendukung Ahok-Djarot enggan turun ke TPS," ujarnya.
Raja mengaku telah mengecek adanya kejadian tersebut. Mengantisipasi hal ini, dia berharap aparat keamanan bisa mengusut dan mengamankan TPS-TPS dengan dugaan aksi intimidasi.
"Kami berharap kepada aparat keamanan untuk fokus ke TPS yang kami sebutkan. Dua data sudah kami verifikasi dan betul ada intimidasi," tambahnya.
Dalam jumpa pers di Hotel Pulman Jakarta Pusat, Timses Ahok-Djarot I Made Putu Artha menjelaskan bahwa tak hanya intimidasi, mereka juga mendapati adanya warga yang menggunakan formulir C-6 menggunakan nama orang lain. Kejadian tersebut terjadi di TPS 54, Kelurahan Tugu Selatan, Jakarta Utara.
"Atas nama Parman di TPS 54 RW 007 Kelurahan Tugu Selatan, Jakarta Utara diduga menggunakan C6 KWK-II orang lain atas nama Hasan Basri, 61 tahun," ujar Putu.
Putu berharap, pihak kepolisian agar dapat mengambil sikap tegas agar warga DKI dapat menggunakan hak pilih dan kerumunan massa dapat dibubarkan. Tah hanya itu, dia juga meminta semua pihak agar dapat mengawal pelaksanaan Pilgub DKI yang jujur, adil dan transparan.
"Kami meminta kepada aparat kepolisian untuk mengambil langkah-langkah agar warga dapat menggunakan hak pilihnya dan kerumunan massa dapat dibubarkan," pintanya.
"Kami meminta semua pihak untuk mengawal Pemilu yang jujur, adil dan transparan," tutupnya.
"Kami menemukan adanya intimidasi pemilih, di TPS 13, 16, 17 dan 24 di Kelurahan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat, dekat TPU Tegal Alur yang menimbulkan kekhawatiran dan kegaduhan, di Ancol (Jakarta Utara) TPS 15 di apartemen," kata Jubir Timses Ahok-Djarot, Raja Juli Antoni, melalui keterangan tertulis yang diterima detikcom, Rabu (19/4/2017).
Ada pula beberapa oknum yang mengenakan atribut tertentu sehingga menimbulkan kecemasan pada warga.
"Ada lagi kerumunan orang dengan atribut tertentu. Ini mengakibatkan pendukung Ahok-Djarot enggan turun ke TPS," ujarnya.
Raja mengaku telah mengecek adanya kejadian tersebut. Mengantisipasi hal ini, dia berharap aparat keamanan bisa mengusut dan mengamankan TPS-TPS dengan dugaan aksi intimidasi.
"Kami berharap kepada aparat keamanan untuk fokus ke TPS yang kami sebutkan. Dua data sudah kami verifikasi dan betul ada intimidasi," tambahnya.
Dalam jumpa pers di Hotel Pulman Jakarta Pusat, Timses Ahok-Djarot I Made Putu Artha menjelaskan bahwa tak hanya intimidasi, mereka juga mendapati adanya warga yang menggunakan formulir C-6 menggunakan nama orang lain. Kejadian tersebut terjadi di TPS 54, Kelurahan Tugu Selatan, Jakarta Utara.
"Atas nama Parman di TPS 54 RW 007 Kelurahan Tugu Selatan, Jakarta Utara diduga menggunakan C6 KWK-II orang lain atas nama Hasan Basri, 61 tahun," ujar Putu.
Putu berharap, pihak kepolisian agar dapat mengambil sikap tegas agar warga DKI dapat menggunakan hak pilih dan kerumunan massa dapat dibubarkan. Tah hanya itu, dia juga meminta semua pihak agar dapat mengawal pelaksanaan Pilgub DKI yang jujur, adil dan transparan.
"Kami meminta kepada aparat kepolisian untuk mengambil langkah-langkah agar warga dapat menggunakan hak pilihnya dan kerumunan massa dapat dibubarkan," pintanya.
"Kami meminta semua pihak untuk mengawal Pemilu yang jujur, adil dan transparan," tutupnya.
Quote:
Polisi Amankan Massa yang Datangi TPS di Jakarta Timur
Mei Amelia R - detikNews
Jakarta - Selain di tempat pemungutan suara (TPS) 05 Kuningan Timur, sekelompok orang juga mendatangi TPS di wilayah Jakarta Timur. Mereka datang ke TPS di Duren Sawit, Pondok Ranggon dan Cipayung, Jakarta Timur.
"Iya jumlahnya macam-macam yang datang ke TPS itu ada yang 8 orang, 41 orang," ujar Kapolres Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo kepada detikcom, Rabu (19/4/2017).
Selain datang ke TPS, ratusan orang lainnya juga diamankan polisi karena hendak melakukan hal serupa. Mereka ada yang dicegat di jalan, ada juga yang didatangi ke tempat penampungannya.
"Total semuanya ada sekitar 350-an, sudah kita pulangkan, kita fasilitasi karena alasan mereka mau pulang tidak ada kendaraan," sambungnya.
Kedatangan massa tersebut ke TPS menurut Andry tidak jelas. Namun kedatangan massa ke TPS bisa membuat warga terintimidasi.
"Mereka cuma duduk-duduk saja, tetapi kan secara psikis sudah membuat warga terintimidasi sehingga kita lakukan upaya persuasif, kita pulangkan," lanjutnya.
Andry menyebutkan, rata-rata massa yang datang ke TPS di Jakarta Timur itu bukan warga asli Jakarta. "Rata-rata dari Jawa Timur dan mengaku dari tim Paslon nomor urut 3," sebut Andry.
Mei Amelia R - detikNews
Jakarta - Selain di tempat pemungutan suara (TPS) 05 Kuningan Timur, sekelompok orang juga mendatangi TPS di wilayah Jakarta Timur. Mereka datang ke TPS di Duren Sawit, Pondok Ranggon dan Cipayung, Jakarta Timur.
"Iya jumlahnya macam-macam yang datang ke TPS itu ada yang 8 orang, 41 orang," ujar Kapolres Jakarta Timur Kombes Andry Wibowo kepada detikcom, Rabu (19/4/2017).
Selain datang ke TPS, ratusan orang lainnya juga diamankan polisi karena hendak melakukan hal serupa. Mereka ada yang dicegat di jalan, ada juga yang didatangi ke tempat penampungannya.
"Total semuanya ada sekitar 350-an, sudah kita pulangkan, kita fasilitasi karena alasan mereka mau pulang tidak ada kendaraan," sambungnya.
Kedatangan massa tersebut ke TPS menurut Andry tidak jelas. Namun kedatangan massa ke TPS bisa membuat warga terintimidasi.
"Mereka cuma duduk-duduk saja, tetapi kan secara psikis sudah membuat warga terintimidasi sehingga kita lakukan upaya persuasif, kita pulangkan," lanjutnya.
Andry menyebutkan, rata-rata massa yang datang ke TPS di Jakarta Timur itu bukan warga asli Jakarta. "Rata-rata dari Jawa Timur dan mengaku dari tim Paslon nomor urut 3," sebut Andry.
detik
Semoga aparat segera bisa atasi sehingga pelaksanaan pilkada berjalan baik kembali dan tidak ada lagi rasa takut/was2 karena intimidasi

Diubah oleh aghilfath 19-04-2017 05:55
0
6.1K
Kutip
80
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan