Jepang adalah salah satu negara di Asia yang paling banyak dikenal di seluruh dunia.
Bukan hanya dari sisi pariwisatanya saja yang menawarkan banyak tempat-tempat indah untuk dikunjungi serta kecanggihan teknologinya, Jepang juga sudah lama dikenal pencinta kuliner akan hidangan-hidangannya yang nikmat dan menggugah selera. Sebut saja, sushi, bento, tempura, udon, dan tak ketinggalan juga, ramen.

Ramen atau mie asal Jepang tersebut memang sangat populer di hampir setiap belahan dunia. Begitu juga di Indonesia, popularitas hidangan yang satu ini bisa ditemukan di hampir banyak tempat meskipun tidak semua hidangan ramen di Indonesia menawarkan rasa yang otentik. Hal tersebut boleh jadi dikarenakan restoran mencoba untuk sedikit menyesuaikan rasanya dengan selera lokal.

Mungkin Anda para foodie ingin belajar lebih jauh apa saja sebenarnya pilihan dan jenis ramen yang otentik dari negaranya, Jepang sana? Berikut adalah sedikit informasi untuk memahami lebih dalam.

Ramen sendiri, berdasarkan jenis kuah yang digunakan, dibagi menjadi beberapa macam yaitu:


Konon, Shio atau garam laut merupakan bumbu tertua dari kuah ramen dan terinspirasi dari tempat asalnya di daratan Tiongkok. Ramen dengan kuah Shio sangat populer di daerah Hakodate, sebuah kota di pulau Hokkaido.

Shoyu

Ramen dengan kuah shoyu dibuat dengan kecap asin. Kuahnya yang bening dan berwarna coklat terang berasal dari kaldu daging atau sayuran. Biasanya, ramen shoyu dipasangkan dengan mie keriting yang kenyal. Rasanya asin, segar, dan tajam.

Miso

Miso ramen cukup populer meskipun usianya masih tergolong muda. Baru mulai populer di pertengahan tahun 1960-an, Miso ramen sangat populer di bagian utara Hokkaido dimana udara disana memang cukup dingin, terutama di musim dingin.

Tonkotsu

Tonkotsu adalah kuah kaldu yang paling banyak ditemukan di hidangan ramen. Padahal, sejatinya, kuah tontoksu dihasilkan dari tulang daging babi (pork). Tonkotsu memiliki tektur halus seperti susu serta berwarna sedikit keemasan. Bagi Anda yang tidak mengkonsumsi hidangan yang mengandung pork, tidak perlu khawatir, beberapa restoran di Indonesia tentu saja sudah menyesuaikan kandungan kaldunya agar halal untuk Anda konsumsi.

Tsukemen

Buat yang kreatif dan anti-mainstream, sepertinya ramen ini pas buat kita. Sebab, ramen ini dimakan dengan cara yang unik. Kuahnya berada di mangkuk yang terpisah dengan mie, kemudian kita harus mencelup mie ke dalam kuah untuk memakannya. Kuahnya lebih kental dan kuat, sehingga cocok untuk dicelup.



Namun, bisa jadi saat anda berkunjung ke berbagai kota di Jepang, yang akan Anda temukan akan lebih spesifik dengan ciri khas dari daerah-daerahnya masing-masing. Tidak perlu bingung, berikut adalah beberapa jenis ramen Jepang berdasarkan daerahnya.

Ramen Tokyo

Ramen asal ibukota Jepang ini bisasanya berbahan dasar kaldu katsuoboshi yang ditambahkan saus kecap asin. Jenis ramen ini akan ditambahkan dengan telur rebus, irisan daun bawang dan bayam.

Ramen Kyoto

Di Kyoto, citarasa ramen cukup beragam, ada yang menggunakan rasa kecap asin, ada juga yang kuahnya berminyak dan sangat kental. Biasanya, ramen akan ditambahkan penyedap seperti tauge serta irisan daging ayam.

Ramen Hakodate

Seperti sudah diberitahukan diatas, ramen dari daerah Hakodate memiliki rasa Shio atau asin khas daerah tersebut. Terkadang, ramen dari daerah ini juga diberikan tambahan bumbu keju sebagai penyempurna rasa.

Ramen Kobe

Kobe juga memiliki jenis ramen yang identik dengan banyaknya irisan tipis daging di atasnya. Ramen asal Kobe juga menggunakan asinan lobak dan sayur kucai yang cukup membedakan dari jenis ramen lainnya.


Aspek kunci kedua ramen adalah mie, yang terbuat dari gandum dan datang dalam berbagai jenis. Khas mie Ramen, panjang dan elastis, namun varietas yang tak terhitung jumlahnya ada yang bervariasi dari tipis dan langsung ke tebal dan bergelombang. Beberapa restoran ramen memungkinkan Anda untuk menyesuaikan pesanan mie Anda sampai batas tertentu seperti dengan memungkinkan Anda untuk memilih ketebalan (tipis, biasa atau tebal) atau kematangan (biasa atau lembut).

Dan berikut ini adalah daftar dari topping yang biasa disajikan dengan ramen:

Chashu

Chashu, irisan lemak dari daging babi panggang atau direbus. Chashu adalah topping sangat umum dan biasanya semangkuk ramen standar terdapat satu atau dua potong. Kebanyakan restoran ramen juga melayani Chashumen (ramen chashu) yang merupakan hidangan ramen dengan potongan tambahan chashu. Kakuni (perut babi direbus) disajikan bersama chashu di beberapa restoran.

Menma

Menma, rebung yang diawetkan dengan rasa asin

Moyashi

Moyashi, tauge mentah atau dimasak untuk menambah rasa manis dan crunchy. Disajikan pada semua jenis ramen.

Tamago

Tamago, telur yang direbus matang, rebus lembut, telur mentah dan diasinkan semua topping populer ini ada pada setiap jenis ramen.

Nori

Seaweed, rumput laut berbagai jenis seperti wakame dan nori umumnya ditambahkan ke semua jenis ramen.


Kamaboko

Kamaboko, irisan ikan kuwe kukus. Salah satu jenis kamaboko yang biasa disajikan pada ramen adalah naruto (atau narutomaki), gigi gergaji yang bermata, ikan kuwe putih dengan desain spiral merah atau merah muda di atasnya.

Potongan Mentega

Sebuah potongan tebal mentega ditambahkan untuk menambah rasa krimi dan kedalaman rasa. Biasanya ditambahkan ke miso atau shio ramen.

Ramen dan Gyoza

Beberapa restoran ramen menawarkan 1 paket yang mencakup ramen, gyoza dan hidangan lainnya seperti nasi goreng atau minuman. Paket ini kadang-kadang dijual dengan harga diskon dibandingkan dengan memesan semuanya secara terpisah.

Nah, uda tau kan jenis-jenis ramen dan pilihan topping-toppingnya, jadi silahkan pesan sesuai kesukaan masing-masing ya. Selamat makan! Itadakimasu!