Potret UN Dari Masa Ke Masa

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Potret UN Dari Masa Ke Masa

ucln

14-04-2017 07:41

Dari Sekian Banyak Jenis Senyuman, Cuma 3 yang Jadi Ekspresi Bahagia

Quote:

Ujian Nasional (UN) itu momok yang menakutkan bagi setiap pelajar. Terutama bagi pelajar Indonesia. Bayangkan saja, sekolahmu yang selama tiga tahun itu cuma ditentukan oleh lembar soal yang kamu kerjakan dalam waktu yang cuma beberapa hari doang. Gimana nggak deg-degan coba?

Kalau mau jujur, pengadaan UN sendiri sebenarnya masih menyisakan banyak pro dan kontra. Ada yang setuju dan ada yang tidak. Perubahan atau yang disebut pemerintah sebagai perbaikan, tiap tahun juga tak pernah luput dari perhatian orang dan media. Tahun 2017 ini pemerintah berupaya ‘memodernkan’ pelaksanaan UN dengan beralih ke basis komputer. Akankah sistem pelaksanaan yang tiap tahun selalu berubah itu, benar-benar bisa mendongkrak kualitas pendidikan dan pelajar Indonesia? Atau seperti kebanyakan program lain di Indonesia, akhirnya justru tidak tepat guna dan dananya dikorupsi kemana-mana?

7 Pesepakbola Top yang Memiliki Gelar Sarjana

Spoiler for 1:

1. Dimulai dengan soal nama. Meski tampak sepele, ternyata Ujian Nasional sudah beberapa kali ganti nama. Sekarang aja namanya udah ganti jadi Ujian Nasional Berbasis Komputer, UNBK

Spoiler for 2:

2. Padahal zaman ane SD dulu namanya EBTANAS, Evaluasi Belajar Tahap Akhir! Iya, itu sekitar tahun 1998-2000

Spoiler for 3:

3. Setelahnya antara 2001-2004, namanya diganti jadi UAN – Ujian Akhir Nasional. Cuma ya gitu, perubahan signifikan ya cuma di namanya doang

Spoiler for 4:

4. Dari dulu hingga namanya Ujian Nasional (UN) saja seperti sekarang, tipe soalnya hanya satu alias sama semu. Baru tahun 2010, UN punya dua paket soal; A dan B

Spoiler for 5:

5. Pada tahun 2011, jumlah bertambah jadi 5 paket soal. Lalu pada tahun 2013, soalnya bahkan ada sampai 20 paket. Parahnya, meski sudah begini ternyata kebocoran soal masih tinggi

Spoiler for 6:

6. Di era UNBK ini jumlah paketnya kembali menjadi 5. Mungkin pemerintah menyadari bukan permasalahan banyaknya paket soal, tapi ‘kebocoran’ mental yang sulit diubah

Spoiler for 7:

7. Bicara soal standar nilai kelulusan, ternyata tiap tahun juga berbeda. Dari zaman dulu yang pernah cuma rata-rata minimal 4,25 sampai 5,50

Spoiler for 8:

8. Sejak tahun 2015, Ujian Nasional sudah bukan lagi patokan kelulusan. Kriteria lulus diserahkan sepenuhnya pada pihak sekolah. Lah kalau gitu ngapain ada UN segala ya?

Spoiler for 9:

9. Seiring dengan pergantian nama, sistem, maupun standar nilai, sudah jadi rahasia umum kalau teknik menyontek juga ikut berevolusi. Inget nggak dulu kamu nyontek pakai kode jari tangan?

Spoiler for 10:

10. Nah sayangnya seiring perkembangan teknologi, metode nyontek pun ikut berkembang. Pasalnya, makin banyak gadget kecil yang bisa diselipkan di mana-mana

Spoiler for 11:

11. Banyak siswa yang rela melakukan hal esktrem demi mendapatkan nilai bagus dalam UN. Dari menyontek bersama sampai cari bocoran soal. Padahal ada sanksi hukumnya lho, tapi tetap tidak takut

Spoiler for 12:

12. Mirisnya, tak jarang pihak atau oknum sekolah ternyata ikut terlibat dalam aksi curang itu. Alasannya?! Dari tak tega melihat muridnya tidak lulus hingga berpengaruh pada peringkat akreditasi sekolah

6 Fakta Menarik He-Man, Serial Kartun 90an yang Fenomenal

Quote:

Bisa saja pemerintah bolak-balik mengganti nama atau modernisasi sistem, tapi kalau akar masalah yang terkait dengan kesenjangan ini dibiarkan begitu saja, semua perubahan itu bakal percuma. Sulit sih menciptakan standar kalau jelas-jelas kualitas pendidikannya masih berbeda-beda.

sumber

Quote:

Kalau berkenan boleh dong dikasih Rate 5 & lemparan BATAnya