Selama Perang Dunia II, banyak dilakukan pengeboman malam hari untuk meminimalisir kemungkinan pesawat-pesawat pengebom tertembak jatuh dan memberi elemen kejutan. Untuk itu, beberapa negara yang ikut dalam perang mulai mengembangkan jenis pesawat tempur baru yang khusus untuk operasi malam hari.

Karena pada malam hari, pilot yang menerbangkan pesawat tempur biasa harus lebih berkonsentrasi agar bisa menemukan pesawat musuh dan tidak menabrak pesawat lain, tidak ada orang lain yang bertugas sebagai navigator, dan tidak ada sistem radar. Sementara pesawat tempur malam umumnya memiliki seorang kru sebagai navigator dan radar. Berikut adalah beberapa pesawat tempur malam yang digunakan semasa PDII.