- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
GP Ansor dan Sejumlah OKP Tuntut Pembubaran HTI


TS
everesthome
GP Ansor dan Sejumlah OKP Tuntut Pembubaran HTI
GP Ansor dan Sejumlah OKP Tuntut Pembubaran HTI
Kamis, 13 April 2017 | 09:05 WIB

Fajarnews.com, INDRAMAYU- Ratusan anggota Gerakan Pemuda (GP) Ansor beserta sejumlah organisasi kepemudaan (OKP) melakukan aksi unjuk rasa di depan Mako Polres dan gedung DPRD Indramayu, menuntut pembubaran ormas Hisbut Tahrir Indonesia (HTI), karena dianggap mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Rabu (12/4).
Aksi massa dimulai dengan berjalan kaki dari Gedung Nahdhatul Ulama (NU) Kabupaten Indramayu menuju Mako Polres Indramayu. Dalam aksi tersebut, massa membentangkan spanduk penolakan terhadap kelompok-kelompok intoleransi dan radikalisme.
Massa menuntut agar, pemerintah daerah beserta DPRD Indramayu dan aparat penegak hukum tidak melakukan pembiaran ataupun memberikan ruang, bagi kelompok sosial dan keagamaan yang berniat memperkasai gerakan anti-Pancasila, NKRI dan UUD 1945. Mereka menolak gagasan khilafah yang diusung HTI dan negara berdasarkan syariah, karena akan mengakibatkan perpecahan dan mengancam keutuhan NKRI.
Mereka menyerukan aparat kepolisian segera melakukan langkah untuk membubarkan ormas Islam paham radikalisme, khususnya yang ada di Indramayu. Pasalnya, ormas Islam paham radikal berbahaya dan mengancam kehidupan umat beragama di Indonesia.
Ketua GP Ansor Indramayu, Miftakhul Fatah mengatakan, sebagai ormas Islam yang diakui, Ansor menghendaki Indonesia aman. Namun, karena ulah kelompok paham radikal telah merusak kerukunan umat beragama.
"Kami tidak rela NKRI yang sudah ditata bersama-sama, tiba-tiba dengan kedatangan mereka jadi kacau balau. Oleh karena itu, kami menuntut hari ini bubarkan seluruh ormas Islam yang berpaham radikalis. Ini adalah tuntutan kita semua, karena Pancasila tidak boleh tergantikan oleh paham apapun, seperti HTI atau ormas lain yang berkeinginan untuk mengganti Pancasila dengan khilafah atau menjadikan Indonesia sebagai negara Islam," ucapnya.
Menanggapi hal itu, Kapolres Indramay,u AKBP Eko Sulistyo B mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah dan melakukan investigasi serta langkah-langkah antisipasi untuk memenuhi tuntutan massa. Menurut Eko, setiap kegiatan yang berpotensi pada upaya menumbuhkan radikalisme maupun fundamentalisme di Indramayu, akan ditindak. Ia meminta semua elemen terlibat dalam menangkal paham radikal, termasuk GP Ansor.
Aksi kemudia dilanjutkan di depan gedung DPRD Indramayu untuk menyuarakan pernyataan yang sama. Massa berharap lemabaga legislatif bisa menyampaikan aspirasinya pada pemerintah untuk membubarkan ormas Islam berpaham radikal. Para demonstran akhirnya ditemui Wakil Ketua DPRD Indramayu, Ruslandi.
Usai menyampaikan aspirasinya dan mendapat janji dari anggota DPRD yang akan meneruskan aspirasi tersebut, massa aksi pun membubarkan diri dengan tertib, namun masih dalam pengawalan aparat kepolisian. (Agus Sugianto)
sumber
Tumben ini, Indramayu, warga di daerah-daerah sudah mulai aware terhadap gerakan radikal & khilafah yang makin masif belakangan ini.
Sembilan kali dalam 2 hari ini.....HTI ditolak di daerah-daerah.
Kamis, 13 April 2017 | 09:05 WIB
Fajarnews.com, INDRAMAYU- Ratusan anggota Gerakan Pemuda (GP) Ansor beserta sejumlah organisasi kepemudaan (OKP) melakukan aksi unjuk rasa di depan Mako Polres dan gedung DPRD Indramayu, menuntut pembubaran ormas Hisbut Tahrir Indonesia (HTI), karena dianggap mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Rabu (12/4).
Aksi massa dimulai dengan berjalan kaki dari Gedung Nahdhatul Ulama (NU) Kabupaten Indramayu menuju Mako Polres Indramayu. Dalam aksi tersebut, massa membentangkan spanduk penolakan terhadap kelompok-kelompok intoleransi dan radikalisme.
Massa menuntut agar, pemerintah daerah beserta DPRD Indramayu dan aparat penegak hukum tidak melakukan pembiaran ataupun memberikan ruang, bagi kelompok sosial dan keagamaan yang berniat memperkasai gerakan anti-Pancasila, NKRI dan UUD 1945. Mereka menolak gagasan khilafah yang diusung HTI dan negara berdasarkan syariah, karena akan mengakibatkan perpecahan dan mengancam keutuhan NKRI.
Mereka menyerukan aparat kepolisian segera melakukan langkah untuk membubarkan ormas Islam paham radikalisme, khususnya yang ada di Indramayu. Pasalnya, ormas Islam paham radikal berbahaya dan mengancam kehidupan umat beragama di Indonesia.
Ketua GP Ansor Indramayu, Miftakhul Fatah mengatakan, sebagai ormas Islam yang diakui, Ansor menghendaki Indonesia aman. Namun, karena ulah kelompok paham radikal telah merusak kerukunan umat beragama.
"Kami tidak rela NKRI yang sudah ditata bersama-sama, tiba-tiba dengan kedatangan mereka jadi kacau balau. Oleh karena itu, kami menuntut hari ini bubarkan seluruh ormas Islam yang berpaham radikalis. Ini adalah tuntutan kita semua, karena Pancasila tidak boleh tergantikan oleh paham apapun, seperti HTI atau ormas lain yang berkeinginan untuk mengganti Pancasila dengan khilafah atau menjadikan Indonesia sebagai negara Islam," ucapnya.
Menanggapi hal itu, Kapolres Indramay,u AKBP Eko Sulistyo B mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah dan melakukan investigasi serta langkah-langkah antisipasi untuk memenuhi tuntutan massa. Menurut Eko, setiap kegiatan yang berpotensi pada upaya menumbuhkan radikalisme maupun fundamentalisme di Indramayu, akan ditindak. Ia meminta semua elemen terlibat dalam menangkal paham radikal, termasuk GP Ansor.
Aksi kemudia dilanjutkan di depan gedung DPRD Indramayu untuk menyuarakan pernyataan yang sama. Massa berharap lemabaga legislatif bisa menyampaikan aspirasinya pada pemerintah untuk membubarkan ormas Islam berpaham radikal. Para demonstran akhirnya ditemui Wakil Ketua DPRD Indramayu, Ruslandi.
Usai menyampaikan aspirasinya dan mendapat janji dari anggota DPRD yang akan meneruskan aspirasi tersebut, massa aksi pun membubarkan diri dengan tertib, namun masih dalam pengawalan aparat kepolisian. (Agus Sugianto)
sumber
Tumben ini, Indramayu, warga di daerah-daerah sudah mulai aware terhadap gerakan radikal & khilafah yang makin masif belakangan ini.
Sembilan kali dalam 2 hari ini.....HTI ditolak di daerah-daerah.
- Indramayu -
- Karawang - Ketakutan, HTI Minta Perlindungan Polisi
- Pontianak - Tabligh Akbar HTI Kalbar, Ormas di Kalbar Tolak Rencana Pawai HTI
- Semarang - Polisi Tak Keluarkan Izin Tabligh Akbar HTI
- Bandung - Sekelompok Pemuda Ancam Bubarkan HTI saat Datangi Kantor DPD HTI Bandung
- Kuningan - KBNU Minta Kapolres Batalkan Rencana Kegiatan HTI
- Surabaya
- Yogyakarta
- Bekasi - Tolak Radikalisme, Banser GP Ansor Bekasi Desak Pembubaran HTI
Diubah oleh everesthome 13-04-2017 16:22
0
3.1K
26


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan