- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Pavegen System Langkah kaki menjadi energi listrik ??


TS
c4punk1950...
Pavegen System Langkah kaki menjadi energi listrik ??
Pavegen system

Setiap langkah kita membutuhkan energi. Jika kita menginterpretasikan hukum kekekalan energi maka dapat diambil kesimpulan bahwa energi tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya berubah bentuk. Artinya energi yang dikeluarkan untuk setiap langkah kaki yang adalah energi kinetik bisa diubah menjadi energi listrik.

Hal itu dimanfaatkan sekaligus dibuktikan oleh sebuah perusahaan asal London – Inggris, Pavegen System. Teknologi yang dikembangkan Pavegen System dipasang pertama kali di London 2012 Olympic Games. Semua pengunjung tidak tahu bahwa mereka sedang menyumbang energi pada event tersebut.
Selanjutnya di tahun 2013, pada event paris Marathon, perusahaan tersebut memasang 176 buah teknologinya di jalanan, dimana ribuan orang berlari melintasinya. 4,7 kWh berhasil dibangkitkan pada event itu.
Apa sebenarnya teknologi yang dimiliki Pavegen System? Teknologi yang dikembangkan Pavegen System sebenarnya adalah ubin yang mampu mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Teknologi yang masih sejalan dengan teknologi yang dikembangkan Pavegen System juga dikembangkan oleh Onyx System dan Solar Roadway.

Pavegen membuat ubinnya dari 90% bahan karet ban bekas daur ulang. Dengan proses yang dikembangkannya, ubin seberat 28kg dengan dimensi 60cm x 45cm x 8,2cm tersebut bisa menghasilkan hingga 7 Watt listrik jika mendapatkan tekanan yang bisa melenturkan karet sejauh 5 milimeter.
Pavegen dipakai dalam sepakbola
Bila melihat olahraga yang sering memakai langkah kaki basket atau sepakbola dengan durasi 2x45 menit cukup menarik dipakai untuk system ini.

Pavegen dipakai ditempat umum yang ramai
Bagaimana bila pemerintah sebuah negara memakai sistem ini di dalam mall, stasiun, pasar dsb.


Cara kerja system Pavegen
Teknologi Pavegen menghasikan energi ketika sebuah langkah kaki menekan satu dari banyak ubin perusahaan (sampai 7 watt pada arus DC 12 volt, cukup untuk menyalakan sebuah lampu LED penerang jalan sekitar 30 detik). Agar tidak terasa seperti berjalan di atas permukaan seperti spons, ubin hanya turun lima milimeter. Efek yang disebut piezoelectric ini mencakup kumparan tembaga dan magnet, yang susunannya dirahasiakan.
Seorang penemu bernama Laurence Kemball-Cook berharap bisa mengambil energi yang hilang di dua titik kontak: sepatu dan lantai. Pada 2009, Kemball-Cook mendirikan Pavegen, sebuah perusahaan yang ubin-ubin lantainya bisa menangkap energi dari langkah kaki. Teknologi ini menggunakan tekanan untuk mengambil sepersekian energi yang tercipta ketika seseorang menginjak ubin.

Ubin-ubin tersebut telah dipasang di lebih dari 100 proyek di seluruh dunia, termasuk di stadion sepakbola di Rio de Janeiro dan sebuah terminal di Bandara Heathrow. Energi yang didapat disimpan dalam baterai-baterai di dalam ubin, yang kemudian bisa digunakan untuk mendayai pencahayaan, iklan, dan solusi pencari-jalan, yang memandu orang di sebuah lingkungan via panah-panah penunjuk.
Pavegen dikembangkan menjadi bentuk sepatu
Kini Kemball-Cook dan tim R&D-nya mengalihkan perhatiannya pada sepatu. Mereka ingin bisa menerapkan prinsip sama yang dipakainya di ubin sebagai cara untuk mengendalikan energi pribadi. “Idenya adalah bahwa sumber energi akan siap tersedia bagi pemakai sepatu,” kata Kemball-Cook.

Kemball-Cook sudah membicarakan idenya dengan para produsen sepatu utama seperti Nike dan Reebok tentang bagaimana teknologi bisa ditanamkan dalam produk konsumer. “Kamu bisa berjalan ke tempat kerja dan mengisi daya ponselmu di jalan. Tidak usah menunggu untuk memakai charger di rumah. Para pelari bisa mengisi pemutar musiknya ketika jogging,” ungkapnya.
Ini berbeda dengan yang sudah diterapkan L.A.Gear pada sepatu anak-anak yang bisa menyala, yang menggunakan bahan kimia merkuri untuk menciptakan hubungan listrik setiap kali pemakai sepatu melangkah.
Menurut Kemball-Cook, sistem berbasis sepatu akan bisa secara nirkabel memantau langkah-langkah pemakai sepatu, melacak pola berjalan tanpa kehadiran sebuah jam pintar (smart watch) atau perangkat sejenis. Stasiun kereta The Saint-Omer di Perancis bagian utara merupakan satu dari lebih 100 instalasi ubin pengendali energi Pavegen.
Sebenarnya, prinsip ini pernah diteliti oleh departmen militer AS. Mereka telah mengujikan penggunaan gelang lutut atletik untuk menangkap dan menyimpan energi. Namun teknologi ini terlalu berat dan merepotkan bagi penggunaan konsumer.

Penemu lain sedang mengerjakan solusi untuk menangkap energi pribadi melalui cara yang elegan. Tejas Shastry dan dua mahasiswa Ph.D lainnya – Alex Smith dan Mike Geier – belum lama ini mengenalkan AMPY. Perangkat yang dimasukkan dalam saku baju ini menangkap dan menyimpan energi kinetik yang dihasilkan oleh gerakan ambien. Pemakaian smartphone selama satu jam misalnya, setara dengan 5000 langkah kaki.
Teknologi Pavegen bisa jauh lebih efisien, tetapi ada masalah spesifik yang harus diatasi mereka. “Teknologi ini perlu sesuatu yang lebih kecil dan lebih enteng, tetapi harus bisa menahan tekanan dari langkah kaki pada laju yang lebih tinggi dibandingkan biasanya,” kata Kemball-Cook. “Pada ubin kami, teknologi ini diamankan dalam sebuah kontainer dan ubin, tetapi pada sepatu jaraknya menjadi jauh lebih dekat.”
Harga ubin dengan pavegen system
At a current price of £600 per square meter.
Silahkan dikalikan sendiri dengan mata uang euro ya sangat mahal kan ??
Bagaimana dengan Indonesia ???


Yang penting
Sumber: Google
Kunjungi thread ane yang lain.
Mengenal Jenis Rumput Sepakbola HT
Sekolah Sihir Di Dunia Nyata HT
Pavegen System Langkah Kaki menjadi Energi HT
Selokan Japan ditiru di Klaten
Sepak Bola Hindia Belanda di tubuh PSSI
Alhamdulillah thread ini HT berkat agan2 semua.

Setiap langkah kita membutuhkan energi. Jika kita menginterpretasikan hukum kekekalan energi maka dapat diambil kesimpulan bahwa energi tidak dapat dimusnahkan, tetapi hanya berubah bentuk. Artinya energi yang dikeluarkan untuk setiap langkah kaki yang adalah energi kinetik bisa diubah menjadi energi listrik.

Hal itu dimanfaatkan sekaligus dibuktikan oleh sebuah perusahaan asal London – Inggris, Pavegen System. Teknologi yang dikembangkan Pavegen System dipasang pertama kali di London 2012 Olympic Games. Semua pengunjung tidak tahu bahwa mereka sedang menyumbang energi pada event tersebut.
Selanjutnya di tahun 2013, pada event paris Marathon, perusahaan tersebut memasang 176 buah teknologinya di jalanan, dimana ribuan orang berlari melintasinya. 4,7 kWh berhasil dibangkitkan pada event itu.
Apa sebenarnya teknologi yang dimiliki Pavegen System? Teknologi yang dikembangkan Pavegen System sebenarnya adalah ubin yang mampu mengubah energi kinetik menjadi energi listrik. Teknologi yang masih sejalan dengan teknologi yang dikembangkan Pavegen System juga dikembangkan oleh Onyx System dan Solar Roadway.

Pavegen membuat ubinnya dari 90% bahan karet ban bekas daur ulang. Dengan proses yang dikembangkannya, ubin seberat 28kg dengan dimensi 60cm x 45cm x 8,2cm tersebut bisa menghasilkan hingga 7 Watt listrik jika mendapatkan tekanan yang bisa melenturkan karet sejauh 5 milimeter.
Pavegen dipakai dalam sepakbola
Bila melihat olahraga yang sering memakai langkah kaki basket atau sepakbola dengan durasi 2x45 menit cukup menarik dipakai untuk system ini.

Pavegen dipakai ditempat umum yang ramai
Bagaimana bila pemerintah sebuah negara memakai sistem ini di dalam mall, stasiun, pasar dsb.


Cara kerja system Pavegen
Teknologi Pavegen menghasikan energi ketika sebuah langkah kaki menekan satu dari banyak ubin perusahaan (sampai 7 watt pada arus DC 12 volt, cukup untuk menyalakan sebuah lampu LED penerang jalan sekitar 30 detik). Agar tidak terasa seperti berjalan di atas permukaan seperti spons, ubin hanya turun lima milimeter. Efek yang disebut piezoelectric ini mencakup kumparan tembaga dan magnet, yang susunannya dirahasiakan.
Seorang penemu bernama Laurence Kemball-Cook berharap bisa mengambil energi yang hilang di dua titik kontak: sepatu dan lantai. Pada 2009, Kemball-Cook mendirikan Pavegen, sebuah perusahaan yang ubin-ubin lantainya bisa menangkap energi dari langkah kaki. Teknologi ini menggunakan tekanan untuk mengambil sepersekian energi yang tercipta ketika seseorang menginjak ubin.

Ubin-ubin tersebut telah dipasang di lebih dari 100 proyek di seluruh dunia, termasuk di stadion sepakbola di Rio de Janeiro dan sebuah terminal di Bandara Heathrow. Energi yang didapat disimpan dalam baterai-baterai di dalam ubin, yang kemudian bisa digunakan untuk mendayai pencahayaan, iklan, dan solusi pencari-jalan, yang memandu orang di sebuah lingkungan via panah-panah penunjuk.
Pavegen dikembangkan menjadi bentuk sepatu
Kini Kemball-Cook dan tim R&D-nya mengalihkan perhatiannya pada sepatu. Mereka ingin bisa menerapkan prinsip sama yang dipakainya di ubin sebagai cara untuk mengendalikan energi pribadi. “Idenya adalah bahwa sumber energi akan siap tersedia bagi pemakai sepatu,” kata Kemball-Cook.

Kemball-Cook sudah membicarakan idenya dengan para produsen sepatu utama seperti Nike dan Reebok tentang bagaimana teknologi bisa ditanamkan dalam produk konsumer. “Kamu bisa berjalan ke tempat kerja dan mengisi daya ponselmu di jalan. Tidak usah menunggu untuk memakai charger di rumah. Para pelari bisa mengisi pemutar musiknya ketika jogging,” ungkapnya.
Ini berbeda dengan yang sudah diterapkan L.A.Gear pada sepatu anak-anak yang bisa menyala, yang menggunakan bahan kimia merkuri untuk menciptakan hubungan listrik setiap kali pemakai sepatu melangkah.
Menurut Kemball-Cook, sistem berbasis sepatu akan bisa secara nirkabel memantau langkah-langkah pemakai sepatu, melacak pola berjalan tanpa kehadiran sebuah jam pintar (smart watch) atau perangkat sejenis. Stasiun kereta The Saint-Omer di Perancis bagian utara merupakan satu dari lebih 100 instalasi ubin pengendali energi Pavegen.
Sebenarnya, prinsip ini pernah diteliti oleh departmen militer AS. Mereka telah mengujikan penggunaan gelang lutut atletik untuk menangkap dan menyimpan energi. Namun teknologi ini terlalu berat dan merepotkan bagi penggunaan konsumer.

Penemu lain sedang mengerjakan solusi untuk menangkap energi pribadi melalui cara yang elegan. Tejas Shastry dan dua mahasiswa Ph.D lainnya – Alex Smith dan Mike Geier – belum lama ini mengenalkan AMPY. Perangkat yang dimasukkan dalam saku baju ini menangkap dan menyimpan energi kinetik yang dihasilkan oleh gerakan ambien. Pemakaian smartphone selama satu jam misalnya, setara dengan 5000 langkah kaki.
Teknologi Pavegen bisa jauh lebih efisien, tetapi ada masalah spesifik yang harus diatasi mereka. “Teknologi ini perlu sesuatu yang lebih kecil dan lebih enteng, tetapi harus bisa menahan tekanan dari langkah kaki pada laju yang lebih tinggi dibandingkan biasanya,” kata Kemball-Cook. “Pada ubin kami, teknologi ini diamankan dalam sebuah kontainer dan ubin, tetapi pada sepatu jaraknya menjadi jauh lebih dekat.”
Harga ubin dengan pavegen system
At a current price of £600 per square meter.
Silahkan dikalikan sendiri dengan mata uang euro ya sangat mahal kan ??
Bagaimana dengan Indonesia ???


Yang penting

Sumber: Google
Kunjungi thread ane yang lain.
Mengenal Jenis Rumput Sepakbola HT
Sekolah Sihir Di Dunia Nyata HT
Pavegen System Langkah Kaki menjadi Energi HT
Selokan Japan ditiru di Klaten
Sepak Bola Hindia Belanda di tubuh PSSI
Alhamdulillah thread ini HT berkat agan2 semua.
Diubah oleh c4punk1950... 16-04-2017 14:22
0
28.3K
159


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan