- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Djarot Tanya KUA-PPAS, Sandiaga: Itu Apa Pak?


TS
aghilfath
Djarot Tanya KUA-PPAS, Sandiaga: Itu Apa Pak?
Spoiler for Djarot Tanya KUA-PPAS, Sandiaga: Itu Apa Pak?:

Quote:
Jakarta - Dalam sesi tanya jawab antar cawagub DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat bertanya soal Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) ke cawagub Sandiaga Uno. Tapi Sandi sempat bertanya balik soal pertanyaan yang hanya disebut singkatan oleh Djarot.
"Pak Sandi yang baik wagub itu tugasnya bukan hanya sekedar ban serep tapi back up gubernur. Ada tugas dan tanggungjawab wagub dalam menyusun KUA-PPAS bagaimanan cara Pam Sandi membantu gubernur menyusun KUA PPAS?" tanya Djarot kepada Sandiaga dalam debat final bertemakan "Dari Masyarakat untuk Jakarta", di Hotel Bidakara Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (12/4/2017).
Mendengar pertanyaan itu, Sandiaga yang mengenakan kemeja biru balik bertanya. "KUA PPAS itu apa Pak? Supaya yang di rumah juga tahu," kata Sandiaga yang berdiri berhadapan dengan Djarot.
Djarot lantas menyebutkan kepanjangan dari singkatan KUA PPAS yang jadi topik pertanyaannya. Sandiaga kemudian menjawab soal pembagian tugas yang sudah dibicarakan dengan cagub Anies Baswedan.
"Saya bersama Pak Anies merupakan pasangan alhamdullilah solid membagi tugas. Bagian ekonomi dan infrastruktur saya memfokuskan, (sedangkan) Mas Anies fokus institusi dan membangun SDM. Kami sepakat merupakan satu kesatuan," ujar Snadi.
Kembali ke pertanyaan Djarot, Sandiaga bicara soal pengalamannya merintis usaha. Sandi yakin pengalaman itu menjadi modal terkait penyusunan anggaran yang dibahas dengan SKPD juga DPRD.
"Masalah anggaran kebetulan saya mengelola usaha Alhamdulilah maju. Kami memastikan keuangan kami dalam menyusun anggaran dengan rumusan baik. Kita pastikan anggaran terserap baik dan laporan wajar tanpa pengecualian," papar Sandi.
"Pak Sandi yang baik wagub itu tugasnya bukan hanya sekedar ban serep tapi back up gubernur. Ada tugas dan tanggungjawab wagub dalam menyusun KUA-PPAS bagaimanan cara Pam Sandi membantu gubernur menyusun KUA PPAS?" tanya Djarot kepada Sandiaga dalam debat final bertemakan "Dari Masyarakat untuk Jakarta", di Hotel Bidakara Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Rabu (12/4/2017).
Mendengar pertanyaan itu, Sandiaga yang mengenakan kemeja biru balik bertanya. "KUA PPAS itu apa Pak? Supaya yang di rumah juga tahu," kata Sandiaga yang berdiri berhadapan dengan Djarot.
Djarot lantas menyebutkan kepanjangan dari singkatan KUA PPAS yang jadi topik pertanyaannya. Sandiaga kemudian menjawab soal pembagian tugas yang sudah dibicarakan dengan cagub Anies Baswedan.
"Saya bersama Pak Anies merupakan pasangan alhamdullilah solid membagi tugas. Bagian ekonomi dan infrastruktur saya memfokuskan, (sedangkan) Mas Anies fokus institusi dan membangun SDM. Kami sepakat merupakan satu kesatuan," ujar Snadi.
Kembali ke pertanyaan Djarot, Sandiaga bicara soal pengalamannya merintis usaha. Sandi yakin pengalaman itu menjadi modal terkait penyusunan anggaran yang dibahas dengan SKPD juga DPRD.
"Masalah anggaran kebetulan saya mengelola usaha Alhamdulilah maju. Kami memastikan keuangan kami dalam menyusun anggaran dengan rumusan baik. Kita pastikan anggaran terserap baik dan laporan wajar tanpa pengecualian," papar Sandi.
Quote:
Anies Sebut DP Rumah 0% soal Pembiayaan, Ahok: Ini Terlalu Retorika
Nathania Riris Michico - detikNews
Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mempertanyakan soal program rumah dengan uang muka (down payment/DP) nol persen gagasan Anies Rasyid Baswedan. Ahok merasa penasaran rumah macam apa yang ingin dibangun Anies dengan program itu.
"Saya penasaran di berita-berita pasangan Anies-Sandi soal rumah DP 0 persen. Rumah yang bapak sediakan rumah apa? Rumah tapak? Rumah susun? Lalu yang berpenghasilan berapa? Apakah Rp 7 juta atau Rp 3 juta, karena Pak Sandi bilang yang berpenghasilan Rp 4 juta nggak mungkin punya rumah di Jakarta. Ini saya agak membingungkan," tanya Ahok kepada Anies dalam sesi debat pamungkas Pilgub DKI putaran kedua di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (12/4/2017).
Anies pun menjelaskan bila program itu bukan berarti membangun rumah, tetapi tentang pembiayaan. Menurut Anies, nantinya rumah itu bisa dibangun pemerintah atau swasta.
"Saya nyuwun sewu, mbok menawi agak keliru. Kami tidak membangun rumah, tapi ini pembiayaan, instrumen pembiayaan. Bukan membicarakan membangun rumah, tapi kita carikan solusi sesuai pilihan," jawab Anies.
Ahok merasa Anies tidak menjawab pertanyaannya. Ahok lalu menyebut rumah yang sehat berukuran 36 meter persegi, menurut penelitian sedangkan rumah-rumah di gang-gang sempit menurutnya tidak sehat dan tidak layak.
"Justru kita nggak tega, masyarakat nggak mampu, kalau dia beli di gang sempit yang nggak layak, kita tawarkan rusun," ujar Ahok.
Anies kembali menanggapi Ahok dengan menyebut bila 41 persen warga DKI tidak memiliki rumah sendiri. Untuk itulah, Anies menyiapkan solusi dengan cara program DP 0 persen tersebut.
"Kita siapkan solusi, bisa dikerjakan bahkan private sector berminat. Ini sangat-sangat bisa, rumahnya tersedia. Yang terpenting keberpihakan, teknis ini akan berkembang, teknik pembiayaannya. Yang beda, kita bicarakan pembiayaan, supply bisa dari masyarakat, dari pemerintah ....," kata Anies yang tak sempat menyelesaikan kalimatnya karena waktu yang disediakan telah habis.
"Saya jujur tidak menemukan jawaban. Ini terlalu retorika," ujar Ahok menanggapi Anies sekaligus menyelesaikan segmen debat antar calon gubernur DKI tersebut.
Nathania Riris Michico - detikNews
Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mempertanyakan soal program rumah dengan uang muka (down payment/DP) nol persen gagasan Anies Rasyid Baswedan. Ahok merasa penasaran rumah macam apa yang ingin dibangun Anies dengan program itu.
"Saya penasaran di berita-berita pasangan Anies-Sandi soal rumah DP 0 persen. Rumah yang bapak sediakan rumah apa? Rumah tapak? Rumah susun? Lalu yang berpenghasilan berapa? Apakah Rp 7 juta atau Rp 3 juta, karena Pak Sandi bilang yang berpenghasilan Rp 4 juta nggak mungkin punya rumah di Jakarta. Ini saya agak membingungkan," tanya Ahok kepada Anies dalam sesi debat pamungkas Pilgub DKI putaran kedua di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (12/4/2017).
Anies pun menjelaskan bila program itu bukan berarti membangun rumah, tetapi tentang pembiayaan. Menurut Anies, nantinya rumah itu bisa dibangun pemerintah atau swasta.
"Saya nyuwun sewu, mbok menawi agak keliru. Kami tidak membangun rumah, tapi ini pembiayaan, instrumen pembiayaan. Bukan membicarakan membangun rumah, tapi kita carikan solusi sesuai pilihan," jawab Anies.
Ahok merasa Anies tidak menjawab pertanyaannya. Ahok lalu menyebut rumah yang sehat berukuran 36 meter persegi, menurut penelitian sedangkan rumah-rumah di gang-gang sempit menurutnya tidak sehat dan tidak layak.
"Justru kita nggak tega, masyarakat nggak mampu, kalau dia beli di gang sempit yang nggak layak, kita tawarkan rusun," ujar Ahok.
Anies kembali menanggapi Ahok dengan menyebut bila 41 persen warga DKI tidak memiliki rumah sendiri. Untuk itulah, Anies menyiapkan solusi dengan cara program DP 0 persen tersebut.
"Kita siapkan solusi, bisa dikerjakan bahkan private sector berminat. Ini sangat-sangat bisa, rumahnya tersedia. Yang terpenting keberpihakan, teknis ini akan berkembang, teknik pembiayaannya. Yang beda, kita bicarakan pembiayaan, supply bisa dari masyarakat, dari pemerintah ....," kata Anies yang tak sempat menyelesaikan kalimatnya karena waktu yang disediakan telah habis.
"Saya jujur tidak menemukan jawaban. Ini terlalu retorika," ujar Ahok menanggapi Anies sekaligus menyelesaikan segmen debat antar calon gubernur DKI tersebut.
Spoiler for debat:



detik
Beda kualitas yg sudah jadi dan baru mencoba jadi gubernur

Diubah oleh aghilfath 12-04-2017 21:31
0
29.9K
Kutip
245
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan