7 Mitos Seputar Smartphone Ini Salah, Tapi Masih Banyak Dipercaya!
TS
yukepoid
7 Mitos Seputar Smartphone Ini Salah, Tapi Masih Banyak Dipercaya!
WELCOME TO MY INSPIRATION THREAD
Bukan cuma hal-hal berbau mistis saja yang punya mitos, bahkan perkembangan teknologi pun tidak jauh dari mitos dan juga rumor tentunya. Nah, mitos dan rumor inilah yang kemudian membuat pengguna smartphone jadi merasa takut melakukan hal-hal sederhana yang dianggap berbahaya.
Sebagai pengguna smartphone, mari kita lebih pintar dan jangan mau dibodohi oleh mitos-mitos yang tidak beralasan. Makanya, yuk simak mitos-mitos smartphone yang ternyata salah berikut ini.
Ngaku saja, selama ini agan pasti sering mendengar larangan ini-itu saat menggunakan smartphone. Larangan itu ditujukan untuk membuat penggunaan smartphone agan semakin baik. Tapi, apakah larangan-larangan itu benar? Atau hanya sekadar mitos?
Spoiler for Baterai Smartphone Baru Harus Kosong Lalu Di-charge 8 Jam:
Seperti kamu tahu, smartphone ini merupakan teknologi terbaru dari handphone. Maka sudah pasti teknologinya pun jauh berkembang daripada handphone zaman dulu. Perkembangan teknologi ini bukan hanya mencakup kemampuan dan software, tapi juga hardware yang meliputi baterai.
Nah, berbeda dengan handphone zaman dulu yang menggunakan baterai Ni-MH (Nikel-Metal Hydride), baterai smartphone yang menggunakan Lithium ion (Li-ion) atau Lithium Polymer (Li-Po) tidak butuh perlakuan seperti itu. Handphone zaman dulu perlu melakukan hal tersebut karena bertujuan menghindari 'memory effect' yang akan membuat kapasitas baterai smartphone tidak sesuai.
Spoiler for Smartphone Android Boros Baterai:
Yang namanya smartphone, mau itu Android atau iOS atau bahkan Windows Phone pasti boros baterai. Bukan cuma Android. Yang membuat baterainya boros adalah fitur realtime push-notification dan kemampuan smartphone untuk terus mencari jaringan Internet yang cepat. Jika kamu tidak mau smartphone Android boros baterai, di JalanTikus banyak tips-tips bermanfaat tentang cara menghemat baterai Android.
Spoiler for Smartphone Android Banyak Virusnya:
Ini tidak sepenuhnya salah. Karena memang smartphone Android dibuat dengan lisensi Open Source, celah keamanan mudah ditemukan pada smartphone-smartphone yang menggunakan Android. Yang salah adalah, smartphone Android tidak banyak virus, tapi memang rentan terkena virus. Makanya kamu harus hati-hati dalam menggunakan smartphone Android.
Banyaknya virus yang dilaporkan menyerang pengguna Android diakibatkan oleh keteledoran penggunanya sendiri. Tindakan menginstal aplikasi dari luar Play Store, melakukan rooting dan tindakan mengoprek sistem Android membuat smartphone jadi mudah diserang virus. Tapi ingat, iPhone dan Windows Phone pun mudah terserang virus jika penggunanya tidak berhati-hati.
Spoiler for Banyak Aplikasi Berjalan di Background Membuat Smartphone Lemot:
Siapa di sini yang sering masuk ke menu Settings - Application Manager hanya untuk melakukan force stop aplikasi? Kamu melakukannya karena takut smartphone lemot, atau takut baterai cepat habis?
Jika kamu melakukannya karena takut smartphone lemot, maka kamu salah. Pasalnya aplikasi yang berjalan di background ini justru bertujuan membuat kamu cepat saat berpindah dari satu aplikasi ke aplikasi lain. Bahkan ada aplikasi yang berjalan sebagai syarat agar Android kamu bisa berjalan sempurna.
Spoiler for Semakin Besar Megapiksel Smartphone, Kamera Semakin Bagus:
Mitos. Megapiksel kamera yang semakin besar hanyalah teknik marketing. Selama ini megapiksel kamera menjadi ladang basah vendor dalam menarik konsumen. Pada dasarnya yang menjadi patokan bagus atau tidaknya hasil kamera itu bergantung pada lensa, sensor, hingga prosesor pengolah gambar yang ada pada smartphone. Hayo ngaku, siapa di sini yang masih sering membeli smartphone gara-gara megapiksel kameranya tinggi atau siapa yang masih mencari smartphone berdasarkan mitos yang ada?
Spoiler for Nge-charge Smartphone Pakai Charger Orang Lain Berbahaya:
Masih seputar mitos baterai smartphone, banyak yang percaya bahwa nge-charge smartphone itu harus pakai charger bawaan saja. Ini tidak sepenuhnya benar. Jika dalam keadaan darurat, kamu boleh kok pakai charger asli smartphone orang lain untuk mengisi ulang daya. Asalkan ukuran port-nya sesuai.
Yang tidak boleh itu, kamu membeli charger palsu yang mengaku asli. Ini akan berakibat fatal pada port charger dan juga pada umur baterai smartphone kamu. Bahkan beberapa charger palsu yang memiliki daya besar bisa membuat sensitivitas layar terganggu.
Spoiler for Semakin Besar RAM, Semakin Cepat Performa Smartphone Saat Menjalankan Satu Aplikasi:
Nah, ini nih mitos smartphone yang menjadi ladang basah para vendor. Tidak cukup dengan RAM 4GB, smartphone Android sudah mencapai RAM 6GB, bahan kabarnya akan muncul smartphone Android dengan RAM 8GB. Tapi buat apa? Pada dasarnya penggunaan RAM suatu aplikasi itu sama saja. Mau 4GB atau 6GB RAM yang digunakan pada smartphone, saat menggunakan suatu aplikasi ya RAM yang digunakan sesuai dengan kebutuhan aplikasi tersebut saja. Tidak akan membuat lebih cepat. Pengaruh RAM hanya akan terasa pada proses multitasking saat menjalankan banyak aplikasi.