Indah sekali rasanya membayangkan bahwa nantinya ketika Anies-Sandi menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta (jika terpilih) maka seluruh masyarakat Jakarta yang tanpa pandang bulu akan menikmati air bersih.

Sayang hal tersebut mungkin hanyalah utopis semata, melihat di masa kini tidak ada lagi yang benar-benar ‘gratis’. Seperti kita tahu, bahwa program air bersih untuk warga Jakarta tersebut tidak benar-benar gratis, karena warga Jakarta akan dipaksa membeli air gratis dengan menggunakan APBD.

Mungkin saya tidak perlu beritahu kepada anda ,perusahaan apa yang akan memenangkan tender untuk penyediaan air bersih bagi warga Jakarta. Tepat! Warga DKI akan mendapat air bersih via PT Aetra Air Jakarta yang dimiliki oleh Sandiaga Uno melalui perusahaannya, Recapital.

PT Aetra sendiri merupakan salah satu perusahaan yang menguasai pasokan air untuk Jakarta. Wilayah yang masuk dalam cakupannya adalah sebagian Jakarta Utara, sebagian Jakarta Pusat, dan seluruh Jakarta Timur.
PT Aetra juga melayani pasokan air bersih untuk penghuni Rusunawa Jatinegara Barat dan Rusunawa Rawa Bebek, dimana kebanyakan warga mengeluh tentang mahalnya biaya untuk mendapatkan air bersih.

Pemprov DKI sendiri sudah berusaha untuk mengambil alih kepemilikan perusahaan air tersebut, namun tidak dilepas oleh perusahaan tersebut. Apabila nantinya program tersebut benar-benar terwujud dan gratis, hanya ada satu jalan yang akan digunakan untuk membiayai subsidi air gratis tersebut, APBD.

Melalui hal ini saja kita tahu, kebijakan Pemprov DKI hanya akan diterapkan oleh pasangan Anies-Sandi jika memiliki benefit bagi pundi-pundi mereka. Konflik kepentingan menjadi lumrah untuk dilakukan dan akan berlanjut pada kebijakan-kebijakan selanjutnya.
Akankah kita rela bahwa pasangan yang katanya ingin membenahi Jakarta, nyatanya hanya menggunakan kekuasaan dan jabatannya sebagai alat untuk mengisi pundi-pundi kekayaan?
Rasanya janji Anies-Sandi untuk menyediakan air bersih bagi warga Jakarta adalah kepentingan bersama, warga Jakarta dan PT Aetra Jakarta.