Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

heaven.aboveAvatar border
TS
heaven.above
Ini Capaian Pemprov DKI di Bawah Pimpinan Ahok-Djarot
Selasa, 4 April 2017


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Juru bicara tim pemenangan pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Ansy Lema mengatakan, dibawah kepemimpinan calon petahana pembangunan tidak hanya difokuskan pada pembangunan infrastruktur di ibu kota Jakarta.

Menurutnya, dengan berbagai kebijakannya di Pemprov DKI, Ahok panggilan akrab Basuki juga melakukan pembangunan manusia sama pentingnya dengan upaya pembangunan infrastruktur.

Ansy menjelaskan, Basuki-Djarot selama menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur sudah berkomitmen kuat untuk mengadministrasi keadilan sosial bagi seluruh warga Jakarta.

"Juga secara khusus mempunyai keberpihakan pada warga miskin. Jadi anggapan Ahok hanya mementingkan pembangunan infrastruktur seperti yang selama ini dilontarkan, itu tidak benar," kata Ansy Lema kepada wartawan di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/4/2017).

Dijelaskan, Basuki-Djarot mempunyai agenda pembangunan, pelayanan publik dan pemberdayaan masyarakat berpusat dan berorientasi untuk membangun manusianya.

Menurutnya, indeks pembangunan manusia di Jakarta masuk ke dalam yang terbaik di Indonesia, yakni sebesar 78.99.

Pada lima tahun mendatang ditargetkan menjadi 80 sehingga Jakarta sejajar dengan ibu kota-ibu negara-negara lainnya di dunia.

Untuk keberpihakan kepada warga miskin juga sudah diwujudkan dalam program-program riil.

Diantaranya jaminan kesehatan, jaminan pendidikan, hunian layak, transportasi yang murah, nyaman, aman, bahan pangan terjangkau, dan ekonomi bagi hasil.

Kemudian, dalam bidang pendidikan, pada tahun 2016 penerima Kartu Jakarta Pintar mencapai 692.002 orang.

Angka putus sekolah bisa ditekan, yakni SD 0,027 persen, SMP 0,150 persen, dan SMA 0,453 persen.


"Pada 5 tahun mendatang, angkat putus sekolah untuk SD dan SMP di bawah 0,1 persen dan SMA di bawah 0,5 persen. Selain itu juga ada Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul sebesar 18 juta pertahun. Pada 5 tahun mendatang akan naik menjadi 25 juta pertahun," katanya.

Sementara dalam bidang kesehatan, Basuki-Djarot juga punya program layanan jaminan kesehatan melalui Kartu Jakarta Sehat (KJS). Jakarta juga punya program preventif yakni Ketuk Pintu Layanan Dengan Hati (KPLDH).

"Selain itu melakukan renovasi 34 puskesmas, dan 19 dari Puskemas menjadi Rumah Sakit Umum Kecamatan. Dalam 5 tahun mendatang, jaminan kesehatan akan mencapai 100 persen ke warga Jakarta," ujarnya.

Rinciannya, yaitu 44 Puskemas Kecamatan akan menjadi Rumah Sakit Umum Kecamatan dan 5 RSUK menjadi RSUD kelas C, RSUD Sumber Waras khusus penyakit kanker, jantung dan otak dengan kapasitas 2.000 orang, 1 dokter keluarga bagi setiap 5.000 warga, dan Jakarta akan memiliki tiga RSUD bertaraf internasional kelas A.

Untuk pelayanan transportasi, Basuki-Djarot mempunyai program Transjakarta dengan total armad 1.347 bus dan 77 rute. Jumlah penumpang perbulan rata-rata 11,58 juta.

Dalam lima tahun yang akan datang, Basuki-Djarot akan menambah bus menjadi 3.000 armada dengan total penumpang perhari 1 juta orang.

Di samping itu, Basuki-Djarot akan mengganti angkutan kota dengan bus sedang terintegrasi dengan Transjakarta.

Pada bidang lain, Basuki-Djarot ingin menata kota dan menanggulangi banjir. Pada tahun 2013. banjir terjadi di 2200 titik, pada tahun 2017 hanya tinggal 53 titik.

"Basuki-Djarot melakukan program riil dalam bentuk normalisasi sungai, pompa stasioner banjir, dan ruang terbuka biru sebanyak 3.131 titik," kata Ansy.

Warga DKI yang tinggal di pinggiran sungai secara bertahap juga sudah dipindahkan ke tempat yang lebih manusiawi, yakni di rusunawa.

Dalam 5 tahun mendatang, Basuki-Djarot juga akan membangun 50.000 unit rusunawa yang terintegrasi dengan pasar, terminal, gelanggang olahraga, sekolah, dan waduk.

Di bidang ekonomi, Basuki-Djarot telah berhasil mengurangi pengangguran pada tahun 2016 menjadi 5,77 persen, kemiskinan menjadi 3,75 persen, inflasi 2,04 persen dan gini ratio 0,41 persen.

Untuk UMKM pada tahun 2015 ada 132 ribu UMKM binaan pemerintah daerah DKI dengan total bantuan Rp200 miliar. Dalam lima tahun lagi, Basuki-Djarot akan menggalakan co-working space di lima wilayah kota dengan ekonomi bagi hasil sebesar 80-20 dan pasar perkulakan.


http://www.tribunnews.com/metropolit...an-ahok?page=2


Menurut Anies Sandi, itu semua sudah ada dalam program OKe OCe yah? emoticon-Big Grin
0
2.6K
42
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan