Kasus Korupsi e-KTP semakin menarik untuk ditelusuri, siapa sajakah dalang dan pemain besar dibelakang skandal korupsi terbesar tahun ini. Dari awal KPK sudah mengancang – ancang, bahwa dalam berkas temuan yang berhasil mereka kumpulkan terkait kasus Korupsi e-KTP tersebut, akan banyak melibatkan nama – nama besar dari kalangan politisi yang akan terjerat. Publik tentunya bertanya – tanya, siapakah gerangan mereka dan seberapa besarkah peranan para politisi – politisi besar itu dalam praktek persengkongkolan yang sangat mengerikan tersebut?

Dalam 4 kali persidangan, mulailah muncul ke permukaan beberapa nama yang cukup mengejutkan dan sebagian besar adalah orang – orang yang saat ini menduduki posisi penting di kursi DPR RI. Salah satu yang paling mengejutkan adalah munculnya nama Setya Novanto yang diduga menerima dana korupsi e-KTP sebesar Rp 574 miliar. Hal itu terungkap dalam surat dakwaan jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap dua terdakwa mantan pejabat di Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Irman dan Sugiharto.

"Setya Novanto dan Andi Agustinus alias Andi Narogong mendapat bagian sebesar 11 persen, atau sejumlah Rp 574,2 miliar," ujar jaksa KPK di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (9/3/2017) (sumber: http://www.tribunnews.com/nasional/2...rp-574-miliar)

Jaksa juga mengungkapkan bahwa peranan Setya Novanto dalam menggolkan proyek e-KTP tergolong sangat penting. Peran Novanto diberikan tugas untuk mendorong fraksi-fraksi di DPR agar mendukung proyek e-KTP tersebut. Demi memuluskan rencana tersebut, Andi Agustinus alias Andi Narogong lah yang akhirnya disepakati oleh beberapa terdakwa untuk mengurus pembagian fee ke beberapa anggota komisi II DPR RI yang nantinya akan menyepakati proyek tersebut dan mengatur pertemuan dengan Setya Novanto untuk membahas rencana tersebut.

"Menindaklanjuti kesepakatan itu (untuk menggolkan anggaran dan pembagian fee proyek e-KTP ke beberapa anggota komisi II DPR RI yang nantinya akan diurus oleh Andi Agustinus alias Andi Narogong), beberapa hari kemudian di Hotel Gran Melia, Jakarta, para terdakwa bersama-sama dengan Andi Narogong dan Diah Anggraini melakukan pertemuan dengan Setya Novanto. Dalam pertemuan itu, Setya Novanto menyatakan dukungannya dalam pembahasan anggaran proyek penerapan KTP berbasis NIK secara nasional," sebut jaksa KPK.

"Atas pernyataan tersebut, Setya Novanto mengatakan bahwa ia akan mengkoordinasikan dengan pimpinan fraksi lainnya," lanjut jaksa KPK meneruskan keterangannya (Sumber: https://news.detik.com/berita/d-3442...korupsi-e-ktp)