- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Selain Kolam Susu, Ada Apa Saja di Atambua?


TS
andymastara
Selain Kolam Susu, Ada Apa Saja di Atambua?
Quote:
Selain Kolam Susu, Ada Apa Saja di Atambua?

Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, adalah wilayah terdepan Indonesia yang berhadapan dengan negara tetangga, Timor Leste. Ada apa di Atambua dan sekitarnya?
Untuk fasilitas transportasi, Atambua punya Bandara AA Bere Talo alias Bandara Haliwen. Bandara ini melayani penerbangan domestik menghubungkan Kupang-Atambua atau Timor Leste-Atambua. Sarana transportasi di dalam kota ini meliputi ojek, mikrolet, bus angkutan kota, dan DAMRI untuk kebutuhan khusus.
Bus antarprovinsi juga bisa mengantar masyarakat ke luar Belu. Ada dua pelabuhan di Atambua, yakni Pelabuhan Atapupu dan Pelabuhan Tegur (Teluk Gurita).
Tempat wisata banyak terdapat di Atambua atau wilayah Kabupaten Belu lainnya. Ada pacuan kuda di Desa Tniumanu, Kolam yang menginspirasi lagu Kolam Susu Koes Plus, Teluk Gurita, Puncak Bukit Makes, dan Bukit Batu Maudemu peninggalan bersejarah bangsa Melus.
Meskipun demikian, kolam yang kaya ikan bandeng itu memiliki pesona yang luar biasa.
Pemandangan alami tambak ikan bandeng dan terdapat pondok kecil tempat beristirahat. Disini dapat membeli ikan bandeng bakar/panggang.
Ada pula Fulan Fehan, yakni lembah di kaki Gunung Lakaan dengan sabana yang sangat luas. Lembah ini berada di Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Jaraknya sekitar sejam dari Atambua, dilanjut dengan jalanan terjal berbatu. Bentang alamnya mempesona, secara visual bakal cocok untuk disajikan lewat Instagram atau Vlog. Banyak terdapat kuda yang bebas berkeliaran.

Tak jauh dari lembah ini ada beberapa obyek bersejarah lainnya yang menjadi satu kesatuan paket yang mendukung pesona dan daya tarik obyek wisata ini, seperti Benteng Ranu Hitu atau Benteng Lapis Tujuh di puncak Bukit Makes, Di sudut lainnya berdiri Gunung Gunung Lakaan yang menjulang tinggi, Bukit Batu Maudemu di Desa Maudemu, dan air terjun Mauhalek.
Tim #TapalBatasdetikcom saat ini sedang menjelajah Atambua. Simak liputan lengkapnya di tapalbatas.detik.com!.

Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, adalah wilayah terdepan Indonesia yang berhadapan dengan negara tetangga, Timor Leste. Ada apa di Atambua dan sekitarnya?
Untuk fasilitas transportasi, Atambua punya Bandara AA Bere Talo alias Bandara Haliwen. Bandara ini melayani penerbangan domestik menghubungkan Kupang-Atambua atau Timor Leste-Atambua. Sarana transportasi di dalam kota ini meliputi ojek, mikrolet, bus angkutan kota, dan DAMRI untuk kebutuhan khusus.
Bus antarprovinsi juga bisa mengantar masyarakat ke luar Belu. Ada dua pelabuhan di Atambua, yakni Pelabuhan Atapupu dan Pelabuhan Tegur (Teluk Gurita).
Tempat wisata banyak terdapat di Atambua atau wilayah Kabupaten Belu lainnya. Ada pacuan kuda di Desa Tniumanu, Kolam yang menginspirasi lagu Kolam Susu Koes Plus, Teluk Gurita, Puncak Bukit Makes, dan Bukit Batu Maudemu peninggalan bersejarah bangsa Melus.
Untuk kolam Susu, sebenarnya kolam itu, bernama Kolam Susuk yang artinya sarang nyamuk.
Meskipun demikian, kolam yang kaya ikan bandeng itu memiliki pesona yang luar biasa.
Pemandangan alami tambak ikan bandeng dan terdapat pondok kecil tempat beristirahat. Disini dapat membeli ikan bandeng bakar/panggang.
Ada pula Fulan Fehan, yakni lembah di kaki Gunung Lakaan dengan sabana yang sangat luas. Lembah ini berada di Desa Dirun, Kecamatan Lamaknen, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). Jaraknya sekitar sejam dari Atambua, dilanjut dengan jalanan terjal berbatu. Bentang alamnya mempesona, secara visual bakal cocok untuk disajikan lewat Instagram atau Vlog. Banyak terdapat kuda yang bebas berkeliaran.

Tak jauh dari lembah ini ada beberapa obyek bersejarah lainnya yang menjadi satu kesatuan paket yang mendukung pesona dan daya tarik obyek wisata ini, seperti Benteng Ranu Hitu atau Benteng Lapis Tujuh di puncak Bukit Makes, Di sudut lainnya berdiri Gunung Gunung Lakaan yang menjulang tinggi, Bukit Batu Maudemu di Desa Maudemu, dan air terjun Mauhalek.
Tim #TapalBatasdetikcom saat ini sedang menjelajah Atambua. Simak liputan lengkapnya di tapalbatas.detik.com!.
Indonesia Kaya Sumber Daya Alam Untuk Tempat Wisata
Quote:
Pariwisata dunia memberi kontribusi 9,8 persen terhadap Produk Domestik Bruto global dan satu dari sebelas lapangan kerja ada di sektor pariwisata. Bagi Indonesia, ini peluang besar. Kita punya segalanya: bentangan alam, kekayaan budaya, peninggalan sejarah, dan sebagainya.
Ada sepuluh daerah tujuan wisata yang saat ini menjadi prioritas percepatan pembangunan yakni Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Candi Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai. Dalam Rapat Koordinasi Pariwisata yang sedang berlangsung di Jakarta, juga dibahas 14 destinasi unggulan lainnya.
Saya menargetkan, tahun 2019 nanti, 20 juta wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia dan 275 juta pergerakan wisatawan Nusantara. Pada tahun itu, kontribusi pariwisata pada PDB nasional sebesar delapan persen, menghasilkan devisa Rp280 triliun, lapangan kerja sebanyak 13 juta orang, serta indeks daya saing pariwisata Indonesia berada di ranking 30 dunia.
Keunggulan komperatif pariwisata Indonesia, sebagaimana disampaikan Menteri Pariwisata Arief Yahya, adalah terbaik di kawasan regional bahkan melampaui ASEAN. Ini terlihat dari country branding Wonderful Indonesia yang kini berada di ranking 47 mengalahkan Truly Asia Malaysia di posisi 97 dan Amazing Thailand di urutan 83.
Foto: Dokumentasi Kementerian Pariwisata Republik Indonesia #FB JKW

Ada sepuluh daerah tujuan wisata yang saat ini menjadi prioritas percepatan pembangunan yakni Danau Toba, Tanjung Kelayang, Tanjung Lesung, Kepulauan Seribu, Candi Borobudur, Bromo Tengger Semeru, Mandalika, Labuan Bajo, Wakatobi, dan Morotai. Dalam Rapat Koordinasi Pariwisata yang sedang berlangsung di Jakarta, juga dibahas 14 destinasi unggulan lainnya.
Saya menargetkan, tahun 2019 nanti, 20 juta wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia dan 275 juta pergerakan wisatawan Nusantara. Pada tahun itu, kontribusi pariwisata pada PDB nasional sebesar delapan persen, menghasilkan devisa Rp280 triliun, lapangan kerja sebanyak 13 juta orang, serta indeks daya saing pariwisata Indonesia berada di ranking 30 dunia.
Keunggulan komperatif pariwisata Indonesia, sebagaimana disampaikan Menteri Pariwisata Arief Yahya, adalah terbaik di kawasan regional bahkan melampaui ASEAN. Ini terlihat dari country branding Wonderful Indonesia yang kini berada di ranking 47 mengalahkan Truly Asia Malaysia di posisi 97 dan Amazing Thailand di urutan 83.
Foto: Dokumentasi Kementerian Pariwisata Republik Indonesia #FB JKW
0
3.9K
Kutip
7
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan