JAKARTA – Program yang ditawarkan pasangan calon yang bertarung dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta putaran kedua dinilai dapat menjadi pembeda. Akhirnya, dengan program yang ditawarkan, masyarakat jadi dapat menentukan pilihannya.

Hal itu seperti diutarakan Direktur Periskop Data, M Yusuf Kosim. Ia menilai, masyarakat Ibu Kota akan memilih paslon berdasarkan program yang nantinya bakal dikerjakan.

"Seharusnya program menjadi pembeda, sehingga pemilih akan memilih paslom berdasarkan program yang akan dikerjakan oleh pasangan calon ketika terpilih kelak," ucapnya kepada Okezone, Minggu (2/4/2017).

Diketahui, pasangan calon yang bertarung dalam pilgub kali ini, yakni Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno memiliki beberapa program yang “serupa”. Program itu di antaranya OK OCE milik pasangan nomor urut 3 dan program Jakarta Creative Hub milik petahana. Selain itu, program Kartu Jakarta Lansia (KJL) Pemprov DKI mirip dengan program Anies-Sandi yang memberikan perhatian kepada warga lanjut usia (lansia).

Menurut Yusuf, adanya program yang serupa itu lantaran paslon tak kreatif. Hal itu dilakukan agar dipilih oleh masyarakat.

"Ya itu menunjukkan bahwa pasangan calon itu tidak kreatif dalam membuat program agar dipilih publik," katanya.

Sekadar diketahui, beberapa waktu lalu, Pemprov DKI Jakarta meresmikan Jakarta Creative Hub. Program tersebut dinilai mirip dengan program unggulan Anies-Sandi yakni OK OCE.

http://m.okezone.com/read/2017/04/02...sarkan-program

Selain program yg perlu diliat juga karakter & ideologi kebangsaan.. yg harusnya menjunjung tinggi keberagaman dan penghormatan terhadap agama.
Jgn sampe jakarta dapet julukan jadi kota penista agama..