- Beranda
- Komunitas
- Story
- Stories from the Heart
1 Page of Feeling - 7 - Smile
TS
knight109
1 Page of Feeling - 7 - Smile
Smile
Ada berbagai macam jenis hubungan di dunia ini. Salah satunya adalah LDR. Ku rasa kalian semua pasti tau apa itu LDR. Namun jika ku tanya apa syarat agar sebuah hubungan di sebut sebagai LDR mungkin kalian akan membuat berbagai macam pengertian. Tak ada yang salah dan tak ada yang sepenuhnya benar. Menurut ku sendiri untuk sebuah hubungan di sebut sebagai LDR bukanlah tentang jarak, tapi tentang seberapa susah untuk bertemu. Jarak 100 kilometer namun mudah ditempuh terasa dekat jika dibandingkan jarak 50 kilometer namun susah dicapai.
Sebuah hubungan yang tidak bertemu sama sekali tidaklah mudah. Kadang rindu yang tak tertahankan datang, kadang curiga tak beralasan menghampiri, kadang rasa sunyi terasa terlalu lama menemani, dan kadang kemarahan dan harga diri membuat semuanya berantakan.
Dan itulah yang ku alami. Harga diri tak berharga membuat aku tak menghubungi orang yang benar-benar ku cintai. Tak terasa satu hari berlalu. Lalu dengan gelisah satu minggu berlalu. Dan satu bulan. Lalu hari-hari berlanjut dengan penyesalan dan kemarahan hingga sudah satu tahun berlalu. Dan disini aku masih mencintainya.
Tak ada kabar. Tak ada yang mencoba memberi kabar. Kecanggungan akan hubungan ini membuatku bertanya kembali, apa artinya harga diri dibandingkan dengan orang yang dicintai?
Kontakmu adalah salah satu hal yang paling sering ku pandangi. Namun tak pernah berani aku untuk menghubungi. Hari ulang tahunmu, hari saat kita pertama kali bertemu, hari saat hubungan kita resmi, hari saat kita bertemu saat setelah lama kita tidak bertemu, hari saat orang tua meninggal dan kau menangis seharian penuh di bahu ku, hari saat kau memutuskan untuk belajar story telling, hari saat aku sakit dan kau datang membolos hanya untuk menemaniku, hari dimana aku sangat merindukanmu, hari dimana penyesalan ini dimulai.
Dua tahun berlalu. Kontak mu masih tetap tersimpan tanpa ada perubahan. Lalu sebuah pesan singkat ku terima. Senyuman dan rasa sakit timbul di dada. Setelah sekian lama akhirnya semua ini akan berakhir.
Alamat dan waktu sudah terletak di pesan itu. Ku kenakan baju terbaikku untuk menemuimu, tak lupa aku memakai parfum yang dulu kau suka, meski aku tidak terlalu menyukainya. Sudah sekian lama aku tidak ke salon, namun untuk pertemuan kalian ini biarlah, tak ada alasan untuk berhemat.
Aku datang, kau menyapaku dengan senyuman yang sangat ku rindu ku itu. Lalu kau mempersilahku masuk. Aku duduk dan memperhatikanmu. Dari jauh. Saat kau melaksanakan pernikahan. Saat kau berfoto bersama para tamu. Dari awal aku datang hingga hampir aku pulang, mata ku hanya tertuju kepadamu.
Sebelum aku pulang, yang ku lihat adalah sesuatu yang sangat ingin ku miliki dan sesuatu yang sangat ingin ku benci. Saat aku akan pulang, saat aku ingin membuat semua ini akan berakhir, kau memberikan senyuman terakhir itu kepadaku.
Back to main page
“If I have to choose, I don’t want to see your smile.
Even though I really miss the way you smile at me.”
Even though I really miss the way you smile at me.”
Ada berbagai macam jenis hubungan di dunia ini. Salah satunya adalah LDR. Ku rasa kalian semua pasti tau apa itu LDR. Namun jika ku tanya apa syarat agar sebuah hubungan di sebut sebagai LDR mungkin kalian akan membuat berbagai macam pengertian. Tak ada yang salah dan tak ada yang sepenuhnya benar. Menurut ku sendiri untuk sebuah hubungan di sebut sebagai LDR bukanlah tentang jarak, tapi tentang seberapa susah untuk bertemu. Jarak 100 kilometer namun mudah ditempuh terasa dekat jika dibandingkan jarak 50 kilometer namun susah dicapai.
Sebuah hubungan yang tidak bertemu sama sekali tidaklah mudah. Kadang rindu yang tak tertahankan datang, kadang curiga tak beralasan menghampiri, kadang rasa sunyi terasa terlalu lama menemani, dan kadang kemarahan dan harga diri membuat semuanya berantakan.
Dan itulah yang ku alami. Harga diri tak berharga membuat aku tak menghubungi orang yang benar-benar ku cintai. Tak terasa satu hari berlalu. Lalu dengan gelisah satu minggu berlalu. Dan satu bulan. Lalu hari-hari berlanjut dengan penyesalan dan kemarahan hingga sudah satu tahun berlalu. Dan disini aku masih mencintainya.
Tak ada kabar. Tak ada yang mencoba memberi kabar. Kecanggungan akan hubungan ini membuatku bertanya kembali, apa artinya harga diri dibandingkan dengan orang yang dicintai?
Kontakmu adalah salah satu hal yang paling sering ku pandangi. Namun tak pernah berani aku untuk menghubungi. Hari ulang tahunmu, hari saat kita pertama kali bertemu, hari saat hubungan kita resmi, hari saat kita bertemu saat setelah lama kita tidak bertemu, hari saat orang tua meninggal dan kau menangis seharian penuh di bahu ku, hari saat kau memutuskan untuk belajar story telling, hari saat aku sakit dan kau datang membolos hanya untuk menemaniku, hari dimana aku sangat merindukanmu, hari dimana penyesalan ini dimulai.
Dua tahun berlalu. Kontak mu masih tetap tersimpan tanpa ada perubahan. Lalu sebuah pesan singkat ku terima. Senyuman dan rasa sakit timbul di dada. Setelah sekian lama akhirnya semua ini akan berakhir.
Alamat dan waktu sudah terletak di pesan itu. Ku kenakan baju terbaikku untuk menemuimu, tak lupa aku memakai parfum yang dulu kau suka, meski aku tidak terlalu menyukainya. Sudah sekian lama aku tidak ke salon, namun untuk pertemuan kalian ini biarlah, tak ada alasan untuk berhemat.
Aku datang, kau menyapaku dengan senyuman yang sangat ku rindu ku itu. Lalu kau mempersilahku masuk. Aku duduk dan memperhatikanmu. Dari jauh. Saat kau melaksanakan pernikahan. Saat kau berfoto bersama para tamu. Dari awal aku datang hingga hampir aku pulang, mata ku hanya tertuju kepadamu.
Sebelum aku pulang, yang ku lihat adalah sesuatu yang sangat ingin ku miliki dan sesuatu yang sangat ingin ku benci. Saat aku akan pulang, saat aku ingin membuat semua ini akan berakhir, kau memberikan senyuman terakhir itu kepadaku.
Back to main page
Spoiler for Pengumuman:
anasabila memberi reputasi
1
933
6
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan