Kaskus

News

tribunnews.comAvatar border
TS
tribunnews.com
'Pak Jokowi, Minta Tas'
'Pak Jokowi, Minta Tas'


TRIBUNNEWS.COM - Indonesia masih memiliki sejumlah wilayah terpencil yang belum sepenuhnya terjamah pembangunan yang memadai.

Sulitnya akses jalan dan minimnya beberapa fasilitas lain menyebabkan masyarakatnya harus hidup serba seadanya.

Seperti murid-murid sebuah Sekolah Dasar (SD) di Desa Sungkung, Kecamatan Siding, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar).

Alih-alih seragam yang disetrika rapi, mereka belajar di sekolah dengan memakai sandal dan menggunakan kantong plastik sebagai pengganti tas.

Kondisi memprihatinkan mereka diceritakan oleh pemilik akun Instagram @anggitpurwoto baru-baru ini.

Dari sejumlah foto dan video yang diunggah Anggit, tampak seragam kusam yang dipakai bocah-bocah itu untuk bersekolah.

Mereka menenteng kantong plastik serta hanya memakai sandal. Dengan wajah lugu dan suara lirih, anak-anak itu meminta tas pada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
'Pak Jokowi, Minta Tas'instagram.com/anggitpurwoto
"Pak Jokowi minta tas.

Dengan suara lirihnya, mereka berkata 'Pak Jokowi minta tas'.

Tidakah kalian merasa kasihan. Masih adakah hati nurani kalian. Mereka hanya minta tas, untuk membawa buku-buku yang mungkin bertuliskan mimpi-mimpi kecil mereka, agar mimpi yang mereka tuliskan tidak hancur, hancur terkena lumpur atau koyak kena hujan.

Tidakkah kalian iba. Ilmu yang kau dapat di bangku perkuliahan adalah hak mereka! Gaji yang kau dapat adalah hak mereka.

Tidakkah kalian iba, melihat baju kotor mereka, berjam-jam jalan melewati jalan lumpur.

Tidakkah kalian iba ketika perjuangan mereka, mimpi mereka terhapus sia-sia oleh kejamnya negeri perbatasan. Dengarlah suara lirih mereka Pak," tulis Anggit.

Masih di Instagram, Anggit juga bercerita soal kondisi memprihatinkan warga Desa Sungkung yang masih sangat terisolir.

Dibutuhkan waktu dua hari perjalanan dari kota kabupaten untuk menuju ke desa tersebut.

Akses jalan aspal terdekat berada di Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau.

Itu pun harus ditempuh delapan jam bila menggunakan sampan menyusuri Sungai Sekayam, atau empat jam melalui jalur darat bila jalannya kering.

Mata uang rupiah dan ringgit sama-sama berlaku di sana. Produk dari Malaysia juga sangat mudah ditemui.

Yang lebih miris, anak-anak sering bekerja di negeri tetangga untuk memperoleh uang tambahan. Meskipun demikian tulis Anggit, mereka lebih memilih untuk tetap menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

"Bagimu negeri. Kuceritakan sepintas sebuah kisah pengabdian saya di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia. Sungkung sebuah desa yang sangat terisolir jauh dari kata kemajuan. Butuh perjalanan dua hari dari kota kabupaten sendiri yaitu Kabupaten Bengkayang, akses jalan aspal terdekat adalah di Kecamatan Entikong Kabupaten Sanggau. Untuk menuju jalan aspal terdekat membutuhkan waktu 8 jam menggunakan sampan menyusuri Sungai Sekayam dan 4 jam jalan darat jika jalan kering, jika basah tidak bisa di prediksi.

Minimal butuh biaya 600 ribu dari kota kabupaten sendiri yaitu Kabupaten Bengkayang untuk sampai di desa Sungkung. Produk-produk buatan Malaysia sangat mendominasi wilayah ini.

Di sini berlaku dua mata uang yaitu ringgit dan rupiah. Hidup tanpa listrik, sinyal pun harus naik bukit yang jarak tempuhnya 45 menit jalan kaki dari asrama.

Kebutuhan pokok harga berkali-kali lipat. Contoh Harga semen mencapai 450 ribu per sak, gas LPG 3 kilogram 80 ribu. Batas negara hanya dibatasi oleh igir pegunungan.

Agar tetap bisa menyambung sebuah coretan tinta di buku, tak sedikit anak sekolah (SD, SMP, SMA) yang bekerja di Malaysia ketika liburan, untuk membayar uang bulanan sekolah.

Mereka tahu benar bahwa hidup di negara tetangga Sarawak Malaysia jauh lebih sejahtera, tapi mereka masih memiliki rasa kebangsaan yang tinggi. Berpikir dua kali untuk menjadi warga negara di negara seberang. Bagaimanapun mereka lebih memilih 'hujan batu' di negeri sendiri daripada 'hujan emas' di negeri orang.
Seragam kusam yang tidak lagi berwarna merah putih segar bukan berarti kami tidak memiliki rasa cinta tanah air.... #NASIONALISME," urai Anggit di Instagram, Rabu (29/3/2017).

Postingan Anggit ini telah menyita perhatian ratusan netizen. Mereka merasa iba dengan kondisi siswa sekolah di daerah tersebut.

Beberapa di antara netizen mempertanyakan bagaimana caranya untuk memberikan bantuan pada siswa-siswa tersebut.

Ada pula yang langsung menyebut akun @jokowi agar masalah ini diketahui oleh Presiden.

Dalam sebuah status Anggit menjelaskan bagaimana cara untuk membantu para siswa di Desa Sungkung.

"Pak Jokowi minta tas.

Sedikit mengabarkan, maaf sebelumnya kalau saya slow respond, tempat penugasan saya di sini tidak ada sinyal dan listrik, jadi mencari sinyal harus naik bukit.

Untuk yang mau menyisihkan rejeki dalam bentuk barang kebutuhan mereka seperti tas, sepatu, seragam dan alat tulis, untuk siswa SD di Desa Sungkung Kec. Siding karena memang pengiriman barang tidak bisa menjangkau lokasi karena sangat terisolir, bisa dikirimkan ke alamat teman saya dulu
Atas nama : pak Pardi
Alamat : Penginapan Nadila (cik Eli) Jalan masjid Istiqomah Dusun Entikong Desa Entikong Kec. Entikong Kab. Sanggau, Kalbar
No hp : 081258888178. Baru selanjutnya diangkut sampai ke lokasi pakai prahu lewat jalur sungai.
Saya turun ke kota skitar tanggal 7 April untuk mengurus segala bantuan dan saya antar naik pakai perahu ke Sungkung sekitar tanggal 16 April. Atau yang mau menyisihkan rejeki dalam bentuk uang bisa di kirim ke 0245-01-063168-50-8 no rek BRI atas nama Anggit Purwoto. Konfirmasi ke nomor saya (082227440805).
Maju terus di keterbatasan! Yakinlah. Kebaikan akan selalu berbalas dengan kebaikan." (tribun jogja)

Sumber : http://www.tribunnews.com/regional/2...kowi-minta-tas

---

Baca Juga :

- Motor Hanya Berjarak 3 Meter dari Pemilik, Pencuri Ini Lihai Gondol Barang di Jok

- Usai Aron Ashab Siarkan Video Cium Bawah Perut Wanita, Ini Reaksi sang Kakak

- Tiket Pesawat Citilink Hasil Curian di Server Situs.com Dijual di Facebook

0
504
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan